Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun Berganda Metode Satuan Unit Produksi

Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan. 2. Nilai residu Nilai residu merupakan jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva sudah tidak digunakan lagi. 3. Masa manfaat Aktiva tetap selain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktor fisik dan fungsional tertentu. 4. Pola penggunaan Untuk menandingkan harga perolehan aktiva tetap terhadap pendapatan, beban penyusutan periode harus mencerminkan setepat mungkin pola penggunaan. Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap, yaitu :

1. Metode Garis Lurus

Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga pembelian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir. Atau dengan rumus : Penyusutan tahunan = Umur ekonomis Harga perolehan- Nilai ekonomis Universitas Sumatera Utara Contoh : Suatu aktiva dengan harga Rp 1.000.000, umur ekonomis diperkirakan 5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 100.000. Maka beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut : Penyusutan tahunan = 5 Rp 1.000.000 – Rp 100.000 = Rp 180.000 Apabila disusun jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan tampak: Beban Penyusutan Mesin Rp 180.000 Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 180.000

2. Metode Saldo Menurun Berganda

Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva itu.Cara menghitung beban penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan yang tetap, dihitung dari nilai buku harga perolehan-akumulasi penyusutan. Contoh : Sebuah aktiva tetap yaitu peralatan kantor dimiliki dengan harga perolehan Rp 15.000.000, nilai residu Rp 1.500.000, umur ekonomis 5 tahun. Maka penyusutannya = 5 Rp 15.000.000 – Rp 1.500.000 = Rp. 2.700.000 Tarif penyusutan saldo menurun = 100 5 tahun Universitas Sumatera Utara = 20 Tarif ganda = 20 x 2 = 40 Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda Thn Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku I II III IV V 40 x 15.000.000 = 6.000000 40 x 9.000.000 = 3.600.000 40 x 5.400.000 = 2.160.000 40 x 3.240.000 = 1.296.000 40 x 1.944.000 = 6.000000 6.000.000 9.600.000 11.760.000 13.056.000 13.833.000 9.000.000 5.400.000 3.240.000 1.944.000 1.166.400

3. Metode Satuan Unit Produksi

Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh suatu aktiva. Contoh : Harga beli sebuah mesin Rp 12.000.000 dan nilai residu Rp.2.000.000. Selama umur produksi diperkirakan dapat menghasilkan 80.000 unit produk. Maka beban penyusutan per satuan produksi : Penyusutan per unit produksi = 80.000 Rp 12.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 125 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan contoh diatas, apabila selama periode pertama mesin itu dapat menghasilkan 10.000 unit produk maka besarnya beban penyusutan adalah 10.000 X Rp 125 = Rp 1.250.000. Pada tahun berikutnya, mesin tersebut dapat menghasilkan 9.000 unit produk, maka besarnya beban penyusutan = 9.000 x Rp 125 = Rp 1.125.000 4.Metode Jumlah Angka Tahun Beban penyusutan periodik akan menurun secara tetap sepanjang umur estimasi itu karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun terhadap harga perolehan aktiva tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil. Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus : Jumlah angka tahun = 2 n n+1 n = Lama penyusutan umur ekonomis aktiva contoh : Jika harga beli sebuah aktiva Rp 15.500.000 dan nilai residu Rp 500.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Maka penyusutannya tiap tahun adalah : Tahun I = 515 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 5.000.000 Tahun II = 415 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 4.000.000 Tahun III = 315 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 3.000.000 Tahun IV = 215 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 2.000.000 Tahun V = 115 X Rp 15.500.000 – Rp 500.000 = Rp 1.000.000 Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, semua aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurusstraight Universitas Sumatera Utara line method. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Hasil penyusutan aktiva tetap diterbitkan setiap enam bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus Straight line method adalah kegunaan ekonomis dari suatu aktiva tetap akan menurun secara proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan tiap - tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis pasti berkurang dari waktu ke waktu, penggunaan kapasitas aktiva tiap-tiap periode relatif tetap.Dokumen sumber yang dipakai dalam pencatatannya adalah bukti memorial. Pencatatan beban penyusutan yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut: Beban penyusutan xxx Akumulasi penyusutan aktiva tetap xxx

E. Penggantian Aktiva Tetap