Penilaian Terhadap Dukun Bayi

4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data dari hasil wawancara keempat

informan mengatakan bahwa dukun bayi adalah orang yang mempunyai kemampuan, keahlian, dan berpengalaman dalam menolong persalinan. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki dukun bayi tersebut akan di deskripsikan lebih jelas pada beberapa tema yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu: 1 penilaian terhadap dukun bayi, 2 peran dukun bayi sebelum dan sesudah persalinan, 3 dukun bayi sebagai bagian dari tradisi 4 harapan untuk dukun bayi.

4.2.1 Penilaian Terhadap Dukun Bayi

Penelitian ini memaparkan beberapa penilaian masyarakat terhadap dukun bayi. Informan menilai bahwa dukun bayi sudah bagus dalam menolong persalinan karena memiliki banyak pengalaman. Pengalaman dukun bayi dalam membantu persalinan sudah tidak diragukan lagi, karena dukun bayi sudah menekuni pekerjaan sebagai dukun bayi sudah lama, sehingga banyak pengalaman yang didapatkan oleh seorang dukun bayi, seperti pengalaman dukun bayi dalam merubah posisi bayi yang abnormal di dalam rahim dengan cara memijat perut ibu. Informan menyakini bahwa selain untuk memperbaiki posisi janin yang abnormal, tujuan lain dari pijat perut yaitu agar pada saat waktu persalinan tiba, bayi dapat lahir dengan lancar. Namun informan juga mengakui bahwa dukun bayi memang tidak mempunyai pendidikan yang tinggi seperti pendidikan yang dimiliki seorang bidan, walaupun demikian informan tetap mengakui pula bahwa pengalaman dukun bayi tidak kalah dengan pengalaman bidan, bahkan pegalaman dukun bayi dianggap lebih banyak dari bidan, terutama bidan-bidan yang baru lulus. Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan sebagai tringaulasi sumber pada penelitian ini, menyatakan bahwa dukun bayi adalah orang yang dianggap lebih berpengalaman karena lebih sering menolong persalinan. Berikut ungkapan dari informan: “Awi je are pangalaman a te, je purung parang ih bidan kampung te nah guang desa-desa uluh tehau iye, are jadi uluh hapan iye, kueh je lihai kare ngurut nah, masyarakat nah jadi patuh denga. Dan je pasti nah murah. karena sudah banyak pengalamannya,bidan kampung sudah pergi kemana-mana, kedesa-desa dipanggil untuk menolong persalinan, dan juga punya keahlian dalam memijat, masyarakat juga sudah kenal sama dukun bayi, dan yang pasti lebih murah.. sambil tertawa Inf1, 373-388, Inf2, 164- 191, Inf4, 320-329. Informan juga mengungkapkan bahwa pertolongan yang diberikan oleh dukun bayi bersifat sosial atau kekeluargaan saja. Hal tersebut dapat dilihat pada pernyataan informan berikut: “Amun menurut aku te, tege kia tapa are te nah selain biaya, memang ewen memahai bidan kampung tuh memang bahalap, awi terkadang dukun bayi kau kia ewenkan tau bersifat apalagi amun keluarga kan, kilau sosial ah ih, awi ewen menolong bila mana saat dibutuhkan awi pasien kebetulan bidan puskesmas tuh jatun pangalaman ah huang narai macam ah,, ” kalau menurut aku, ada juga kebanyakan selain bayi, memang masyarakat memahami dukun bayi itu bagus, karena terkadang dukun bayi itu bisa bersifat kekeluargaan, seperti sosial saja kalau menolong, karena kalau mereka menolong apabila saat dibutuhkan oleh pasien, kebetulan bidan puskesmas ini tidak ada pengalamannya pada beberap hal Inf4, 396-419. Pemotongan tali pusat yang dilakukan dukun bayi dianggap lebih aman, karena dukun bayi memotong tali pusat pada saat plasenta sudah keluar dari rahim ibu. Sedangkan teknik yang digunakan bidan yaitu plasenta dipotong pada saat plasenta masih di dalam rahim ibu, dan tindakan seperti itu dianggap berbahaya menurut penilaian beberapa informan. Informan menilai waktu pemotongan tali pusat yang dilakukan bidan menjadikan salah satu alasan yang membuat sebagian masyarakat takut jika bersalin dengan bantuan bidan, kerena berdasarkan ungkapan informan bahwa pernah ada kejadian dimana ibu yang bersalin meninggal dunia karena plasenta yang masih di dalam rahim itu bergerak naik keatas menutup jalan nafas ibu, hal demikian yang dapat menimbulkan kematian. Namun menurut informan jika plasenta itu masih terikat dengan bayi maka hal tersebut tidak bisa terjadi. Plasenta yang dapat bergerak tersebut dikenal dengan nama “tabuni ra ngkang” bagi informan. Hal itu dapat dilihat pada pernyataan informan berikut: “….tapi amun ayun bidan rumah sakit nah, langsung netek ih, bahkan te masih melai bitin itah nih tabuni eleh ndai netek ah, jite je terutama eka kikeh uluh manak dengan bidan rumah sakit, je pertama awi je netek tabuni masih melai kanai nah, kan tege pengalaman je puji uluh matei nah awi gara-gara tabuni masih melai kanai nah, amun bidan kampung nunggu balua harun netek ah” …tapi kalau bidan rumah sakit, langsung dipotong, bahkan itu ari-arinya masih di perut kita, kan ada pengalaman kalau ada yang pernah meninggal gara- gara ari-arinya lama berada didalam perut. Kalau dukun bayi tunggu keluar baru dipotong, Inf5, 394- 414 . Dukun bayi juga tidak pernah membawa dampak yang kurang baik bagi ibu-ibu hamil yang bersalin dengan dukun bayi, seperti kematian ibu dan anak. Walupun dukun bayi hanya bermodalkan pengalaman dan hanya menggunakan alat-alat yang sederhana atau tradisioanal, namun informan mengungkapkan persalinan yang ditolong dukun bayi selalu selamat. Seperti yang diungkapkan oleh informan berikut: “Jatun ih je lalau dia bahalap, amun bidan kampung te rata-rata salamat ih amun ewen nolong uluh manak,.. ” tidak ada dampak yang tidak bagus, karena setahu saya rata-rata yang ditolong dukun bayi itu selamat. Inf2, 291-297, Inf3, 501-508, Inf4, 444-457. Dukun bayi mempunyai kelebihan yang menurut informan tidak dimiliki oleh bidan, seperti keahlian dukun bayi dalam memperbaiki posisi bayi yang sungsang, miring, ataupun melintang. Hal ini juga didukung dengan pernyataan bidan bahwa dukun bayi mempunyai kemampuan dalam memjiat perut ibu, sedangkan bidan hanya sebatas melakukan pemeriksaan leopold. Kemampuan merubah posisi bayi yang abnormal dalam kandungan ini tidak dimiliki oleh seorang bidan. Selain untuk memperbaiki posisi bayi, memijiat perut ibu juga bertujuan untuk menjaga agar posisi bayi dalam kandungan tetap dalam posisi normal sehingga pada saat waktu kelahiran tiba dapat berjalan dengan lancar. Informan juga mengungkapkan bahwa dukun bayi juga mampu menangani bayi yang lahir dengan presentasi kaki terlebih dahulu atau bayi yang lahir sungsang. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan informan berikut: “Dohop uluh manak te, kilau kare tau ngurut nah, kare ngmbuah posisi awo amun kare pai melai ngiwa nah, kare miring nah tau,, bidan puskesms nah dia tau,,” menolong orang melahir, seperti bisa memijat perut, terus memperbaiki posisi bayi yang miring, sungsang, bidan puskesmas tidak bisa Inf1, 412- 421, Inf2, 260-284, Inf3, 60-81, Inf4, 108-130. Jasa dukun bayi lebih murah dibandingkan dengan jasa bidan menjadikan salah satu kelebihan dari dukun bayi. menurut informan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa dukun bayi biasanya tidak ditentukan, atau pemberian sukarela saja, sehingga biaya yang cenderung lebih murah menjadikan dukun bayi masih menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat, terutama bagi golongan masyarakat yang mempunyai perekonomian kurang mampu. Hal ini dapat kita lihat pada pernyataan informan berikut: “Awi termasuk biaya, amun bidan puskesmas biaya a te tangah due juta jadi ewen narget ah, mun bidan kampung kau jatun, sekedar pire panenga ih, jatun ye nentu ah, jite ih je nguan uluh masih duan bidan kampung nah , lebih murah” karena biaya salahsatunya, kalau bidan puskesmas biayanya satu juta setengah sudah ditargetkan, kalau bidan kampung gak ada ketentuan, seukarela kita saja, itu yang membuat orang masih menggunakan dukun bayi, le bih murah Inf2, 209-223, Inf3, 359- 381, Inf4, 257-291.

4.2.2 Peran Dukun Bayi Sebelum dan Sesudah Persalinan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Baringei Kalimantan Tengah tentang Pemilihan Dukun Bayi dalam Proses Persalinan T1 462012072 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Baringei Kalimantan Tengah tentang Pemilihan Dukun Bayi dalam Proses Persalinan T1 462012072 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Baringei Kalimantan Tengah tentang Pemilihan Dukun Bayi dalam Proses Persalinan T1 462012072 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Baringei Kalimantan Tengah tentang Pemilihan Dukun Bayi dalam Proses Persalinan

0 1 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Masyarakat Desa Tumbang Baringei Kalimantan Tengah tentang Pemilihan Dukun Bayi dalam Proses Persalinan

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB IV

0 11 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Tidak Terlatih sebagai Penolong Persalinan di Wilayah Puskesmas Kebar Kabupaten Manokwari T1 462008060 BAB IV

0 0 90

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upacara Tewah dan Maknanya dalam Membina Rasa Solidaritas Masyarakat di Desa Cuhai Kabupaten ndau Kalimantan Tengah T1 152009601 BAB IV

0 0 12