Dalam penilaian informan terhadap dukun bayi  ini
juga  menggambarkan  bahwa  informan  membanding kualitas  pelayanan  antara  dukun  bayi  dan  bidan.  Selain
penilaian  informan  terhadap  dukun  bayi,  dalam  penelitian ini  juga  didapatkan  beberapa  peran  dukun    bayi  yang
diungkapkan  oleh  informan  seperti  yang  akan  dijelaskan pada tema berikut.
4.4.2 Peran Dukun Bayi Sebelum dan Sesudah Persalinan
Peran  yang  dijalankan  oleh  dukun  bayi  dalam memberikan  pelayanan  kepada  masyarakat  sangat
mendukung  dalam  proses  persalinan.  Peran  yang mendukung  proses  persalinan  seperti  peran  dukun  bayi
yang  terkait  dengan  penilaian  informan  tentang  kelebihan dukun  bayi  yaitu  perannya  dalam  memijat  perut  ibu  yang
bertujuan untuk mengetahui dan memperbaiki posisi janin dalam  kandungan  ibu  jika  terjadi  posisi  yang  abnormal
pada  janin  serta  memberikan  petuah  agar  proses persalinan lancar. Peran ini dijalankan pada saat sebelum
persalinan. Ibu  hamil  yang  percaya  kepada  dukun  bayi,  akan
meminta  dukun  bayi  untuk  memeriksa  kondisi  atau  posisi janin,  hal  ini  dilakukan  karena  untuk  mengetahui  apakah
posisi  janin  dalam  perut  berada  dalam  posisi  normal  atau posisi  abnormal  seperti  sungsang,  dan  melintang.
Kebiasaan  memijat  perut  ini  dilakukan  pada  saat  usia kandungan  berada  dalam  rentang  enam  sampai  tujuh
bulan. Selain peran dalam memijat perut ibu, peran kedua dukun  bayi  yaitu  memberikan  petuah  yang  diyakini  dapat
memperlancar  proses  persalinan.  Keyakinan  terhadap petuah  ini  sudah  ada  sejak  dulu  yang  bertahan  secara
turun  temurun,  dan  hal  ini  juga  di  perkuat  oleh  budaya masyarakat  yang  masih  percaya  terhadap  kekuatan
magis,  serta  didukung  pula  oleh  bukti-bukti  keberhasilan dari petuah yang diberikan oleh dukun bayi. Jika dikaitkan
dengan  teori  Effendy  1998  yang  menyatakan  bahwa salah satu ciri-ciri masyarakat desa yaitu percaya kepada
kekuatan-kekuatan  gaib.  Hal  ini  juga  didukung  oleh penelitian  yang  dilakukan  oleh  Siti  Nuraeni  dan  Dewi
Purnamawati  pada  tahun  2011  di  tiga  Desa  di  wilayah Puskesmas  Kecamatan  Pedes,  yaitu  Desa  Karangjaya,
Desa  Puspasari,  dan  Desa  Kertamulya,  Kabupaten Karawang  di  dapatkan  bahwa  dukun  bayi  dianggap
sebagai  seorang  yang  mampu  dan  mempunyai  kekuatan spiritual  yang  dapat  diandalkan  untuk  melakukan
pertolongan  persalinan  sehingga  pada  saat  bersalin  ibu merasa lebih aman dan nyaman.
Peran yang ketiga dari dukun bayi yaitu pada saat setelah  persalinan,  dukun  bayi  memberikan  obat
tradisional  dari  kayu-kayuan  yang  bertujuan  untuk mengembalikan  kondisi  ibu  menjadi  lebih  baik  pasca
persalinan,  dan  diyakini  dapat  menguatkan  kondisi  fisik ibu.  Obat  tradisional  yang  diberikan  dukun  bayi  dapat
berupa  ramuan  yang  dapat  diminum,  atau  berupa  akar kayu-kayuan yang dijadikan bahan untuk nginang bagi ibu.
Menurut  informan  efek  dari  obat  tradisional  ini  juga  baik bagi  ibu,  walaupun  reaksinya  tidak  secepat  reaksi  obat
dari  medis,  namun  masyarakat  lebih  suka  menggunakan obat  tradisional  karena  menilai  bahwa  obat  tradisional
lebih  aman  karena  dari  bahan  yang  alami  dan  juga khasiatnya  sudah    dipercayai  sejak  dulu.  Hal  ini  sesuai
dengan  teori  Harmanto  dan  Subroto  2007  bahwa  obat tradisional yang berbahan baku alami lebih aman dan kecil
sekali  efek  sampingnya  karena  sifat  herbal  yang konstruktif terhadap tubuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa
sebagian  masyarakat  lebih  suka  memilih  obat  tradisional yang  berbahan  alami  dari  alam  karena  dianggap
mempunyai  efek  samping  yang  lebih  aman  walaupun
mungkin  reaksi  positif  reaksi  yang  menyembuhkan  dari obat tradisional cenderung lambat dari reaksi obat medis.
Namun,  walaupun  demikian  tidak  mempengaruhi  minat para penggunana obat tradisonal.
4.4.3 Dukun Bayi Sebagai Bagian Dari Tradisi