IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN

6 WILAYAH HUKUM POLWILTABES SEMARANG” sebagai judul skripsi dengan alasan sebagai berikut : 1. Masyarakat belum banyak mengetahui jalannya proses rekonstruksi dan perlunya rekonstruksi dalam mengungkap kasus tindak pidana. 2. Masyarakat belum mengetahui tata cara pelaksanaan dan peran dari rekonstruksi yang dilakukan oleh penyidik polisi untuk mengungkap tindak pidana di wilayah hukum Polwiltabes Semarang.

B. IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH

1. Identifikasi Masalah Identifikasi merupakan suatu usaha yang dilakukan penulis guna mengetahui pokok permasalahan yang akan di teliti. Permasalahan yang timbul kemudian adalah mengenai bagaimana praktik pelaksanaan rekonstruksi yang dilakukan penyidik di wilayah hukum Polwiltabes Semarang. Adapun identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : a. Pelaksanaan penyidikan dalam mengungkap tindak pidana b. Peran rekonstruksi dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik di wilayah hukum Polwiltabes Semarang c. Perlindungan hak-hak terdakwa pada saat melakukan rekonstruksi. d. Praktik pelaksanaan rekonstruksi di lapangan sebagai upaya mengungkap tindak pidana e. Kendala-kendala yang dihadapi oleh penyidik dalam melaksanakan rekonstruksi 2. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu peran rekonstruksi perkara dalam proses penyidikan sebagai upaya dalam mengungkap tindak 7 pidana di wilayah hukum Polwiltabes Semarang dan pelaksanaan rekonstruksi yang dilakukan oleh penyidik sebagai upaya mengungkap tindak pidana di wilayah hukum Polwiltabes Semarang. Batasan ini dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih intensif, dan karya tulis ini tidak menyimpang dari judul yang telah ditetapkan.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah peran rekonstruksi perkara proses penyidikan sebagai upaya dalam mengungkap tindak pidana di wilayah hukum Polwiltabes Semarang? 2. Bagaimana pelaksanaan rekonstruksi perkara dalam proses penyidikan untuk mengungkap tindak pidana di wilayah hukum Polwiltabes Semarang? 3. Hambatan apa yang dihadapi Polisi dalam pelaksanaan rekonstruksi di wilayah hukum Polwiltabes Semarang?

D. TUJUAN PENELITIAN

Suatu kegiatan penelitian pasti mempunyai tujuan yang di harapkan akan tercapai. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan peran rekonstruksi perkara dalam proses penyidikan yang digunakan untuk mengungkap tindak pidana di Polwiltabes Semarang. 8 2. Untuk mengetahui, memahami dan menganalisis pelaksanaan rekonstruksi yang digunakan untuk mengungkapkan tindak pidana di wilayah hukum Polwiltabes Semarang 3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada dalam pelaksanaan rekonstruksi di wilayah hukum Polwiltabes Semarang

E. MANFAAT PENELITIAN