sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan lain-lain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari alam
sekitarnya itu. Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh kata-kata yang
dipetik dari Emmanuel Kant “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta”. Hal ini berarti bahwa antara
pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang, saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian tertentu jika
ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu. Alam sekitar anak memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan
konsep pengertian seperti ini. Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan
memperkenalkan itu melalui proses pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam praktek di sekolah, memperkenalkan alam sekitar itu dilakukan dengan
penyelenggaraan pelajaran sekolah.
2. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar
Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan tujuan mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa
yang diamati. a. Dalam menetapkan tujuan, pertimbangan utama yang harus
dipertimbangkan adalah kemampuan dan tingkat perkembangan anak. Penetapan tujuan ini sekaligus dikaitkan dengan obyek yang akan diamati,
5
Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan atas prinsip, konsentrasi, yaitu mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan
makin meluas. b. Persiapan perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan
guru dimaksudkan untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan obyek yang telah ditetapkan serta pengolahannya, sedangkan persiapan
untuk murid dimaksudkan agar mereka memiliki kesiapan mental antara lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan,
tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu
murid-murid dibagi dalam kelompok dengan tugas-tugas khusus dan dilengkapi peralatan yang diperlukan.
c. Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan pengamatan biasanya dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal khusus
ditemukan di lapangan menjadi tanggung jawab guru untuk menanganinya sehingga hal itu tidak mengganggu kelancaran kegiatan dan bahkan
membantu memperkaya pengajaran yang sedang dijalankan itu. d. Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan
pengamatan itu sendiri. Biasanya sambil mengamati anak-anak sudah langsung belajar atau bahkan menangkap berbagai permasalahan dari
obyek pengamatan itu. Keluasan dan kedalaman pengamatan dan berbagai pamasalahan dari yang diamati itu banyak tergantung pada perencanaan
dan kesiapan guru dan murid. Berikutnya apa yang diperoleh pada tahap 6
kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan bahan dasar pengajaran lebih lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi lisan
atau tertulis, menggambar, menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan kegiatan lain yang langsung dihubungkan dengan bidang-bidang pelajaran
seperti Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun, Olah Raga dan Kesehatan.
3. Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar