10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total,
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian
yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah
pendidikan lainnya dan hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah
pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani
yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia. Sehingga dapat diartikan bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat
fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan
dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral,
tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak
11
langsung. Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas
tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak,
sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain
kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Atau dapat dikatakan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik psikomotor, kognitif, dan
afektif dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,
mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Sehingga pendidikan jasmani perlu ada di sekolah-
sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Penjasorkes yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar
12
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan secara sistematis. Dengan adanya pembekalan pengalaman belajar itu diharapkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik serta membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Ada beberapa tujuan pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran penjasorkes BSNP, 2007 : 2
antara lain : 1
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih; 2
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik; 3
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar; 4
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
5 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis; 6
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan;
7 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Kesimpulan peneliti bahwa hakekat dari pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
13
menghasilkan perubahan holistik psikomotor, kognitif, dan afektif dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional untuk mencapai
tujuan pendidikan secara menyeluruh. Karena sasaran pendidikan salah satunya adalah pedagogis. Maksudnya kurang lengkap jika tanpa adanya pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani yang merupakan dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang
secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
2.2 Hakikat Guru