32
2. Windu Agung Prasetyo 2010 dengan judul “Kemampuan motorik kasar
siswa kelas IV, V ,dan VI Sekolah Dasar Muhammadiyah I Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta” yang hasil penelitiannya bahwa kemampuan
motorik kasar siswa kelas IV, V, dan VI di SD tersebut dikategorikan sedang.
3. Giantor o 2008 yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Motorik kasar
Siswa SD Kelas yang Tinggal di Pondok Pesantren Darussalamdan SD Negeri
Krengseng II Kabupaten Batang” yang hasil penelitiannya bahwa siswa kelas V SD Negeri Krengseng II memiliki kemampuan motorik
kasar yang lebih baik daripada siswa kelas V yang tinggal di Pondok Pesantren Darussalam.
C. Kerangka Berpikir
Konsep dasar pendidikan jasmani pada hakekatnya yaitu memberikan kesempatan bergerak seluas-luasnya kepada peserta didik agar mendapatkan
pengalaman gerak dan ketrampilan gerak yang beragam. Pendidik guru memberikan kebebasan kepada peserta didik agar memilih dalam melakukan
tugas geraknya. Pembatasan gerak pada peserta didik hanya akan merugikan baik bagi guru maupun peserta didik. Memberikan berbagai kegiatan yang bervariasi
merupakan salah satu cara untuk memberikan kepuasan kepada peserta didik dalam melakukan aktivitas geraknya aktivitas jasmani.
Dunia anak merupakan dunia bermain, dimana memang aktivitas anak banyak dilakukan untuk bermain. Dari hal tersebut anak mempunyai keinginan
untuk melakukan aktivitas gerak, sehingga pemberian tugas gerak pada anak akan
33
membantu mereka menyalurkan pengetahuan atau ketrampilan gerak yang mereka miliki.Melakukan pemantauan atau penilaian terhadap gerak yang peserta didik
lakukan juga membantu anak atau peserta didik untuk melakukan gerak yang baik dan benar.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu wadah atau tempat bagi peserta didik untuk bermain dan belajar, dalam hal ini belajar dalam aktivitas jasmani.
Selain itu program pendidikan jasmani juga dijadikan sebagai pengembangan pribadi anak secara menyeluruh sebab sudah disebutkan beberapa fungsi dan
tujuan pendidikan jasmani di atas. Bukan sesuatu yang bijaksana jika program pendidikan jasmani dipersempit atau bahkan di tiadakan di sekolah dasar, karena
melalui pendidikan jasmanilah pertumbuhan dan perkembangan peserta didik akan berjalan dengan baik. Ketrampilan gerak fisik diperoleh melalui pendidikan
jasmani bukan hanya untuk melakukan gerak pada saat pembelajaran jasmani, atau melakukannya dalam aktivitas sehari-hari tetapi juga bisa sebagai prestasi
yang membanggakan saat ketrampilan gerak tersebut mendapat wadah dan tersalurkan dengan sangat baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan motorik
yang baik atau tinggi akan dengan mudah melakukan suatu gerak dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Oleh karenanya, kemampuan motorik harus diperhatikan
dengan baik, atau dengan kata lain kemampuan motorik menjadi peranan paling penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani disekolah dasar menjadi sangat rentan karena memang menjadi pondasi dalam pembentukan kepribadian anak secara menyeluruh untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Ketika kepribadian peserta didik