Penelitian Yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

34 sudah terbentuk dengan baik di sekolah dasar, mereka akan siap dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang selanjutnya. Dengan pendidikan jasmani yang baik mememungkinkan pembentukan kepribadian yang baik. Pendidikan jasmani yang baik pula yang dapat membantu anak atau peserta didik menjaga kebugaran dan kesehatannya sehingga tetap bersemangat dalam mengikuti pendidikan atau pelajaran yang lain. Dengan kata lain pendidikan jasmani yang baik juga berpengaruh dalam kesiapan peserta didik mengikuti pendidikan lainnya sehingga dapat berprestasi. Pendidikan jasmani sangat penting dilingkup sekolah dasar, karena memang perkembangan dan pertumbuhan gerak disekolah dasar menjadi fondasi dalam melakukan ketrampilan dan kemampuan geraknya. Melalui pendidikan jasmani perkembangan gerak anak dapat terpandu sehingga diharapkan dalam perkembangannya dapat berlangsung dengan baik. Penentuan metode dan materi pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik, dalam hal ini kemampuan motorik anak digunakan sebagai acuannya. Murid sekolah dasar pada dasarnya sudah dapat dilihat kemampuan motoriknya, seberapa baik kemampuan motorik siswa kelas atas SD Negeri Baleharjo Wonosari, Gunungkidul. Bagaimana keadaan kemampuan motorik siswa kelas bawah dan kelas atas melihat dari pembelajaran gerak pada pendidikan jasmani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat kemampuan motorik siswa kelas bawah dan siswa kelas atas SD Negeri Baleharjo Wonosari, Gunungkidul. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel yang menggambarkan perbedaan kemampuan motorik kasar siswa kelas bawah II dan siswa kelas atas V di SD Negeri Baleharjo Wonosari, Gunungkidul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik tes.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah kemampuan motorik siswa kelas bawah dan siswa kelas atas SD Negeri Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul. Untuk menghindasri salah pengertian terlebih dahulu perlu adanya batasan operasional dari variabel penelitian tersebut yaitu kemampuan motorik kasar siswa kelas bawah dan siswa kelas atas sekolah dasar. Kemampuan motorik kasar adalah kualitas hasil gerak atau kemampuan siswa dalam melakukan gerak penunjang dalam kegiatan atau aktivitas olahraga yang dapat diukur dengan tes. Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan motorik kasar siswa kelas bawah dan siswa kelas atas sekolah dasar dapat melalui tes. Menurut Giantoro 2008: 30 mengukur kemampuan motorik kasar dapat dilakukan dengan cara lari 40 meter, daya tahan dengan lari 600 meter, kelincahan dengan lari zig- zag, lompat jauh tanpa awalan, koordinasi dengan lempar tangkap bola tenis, dan dan keseimbangan dengan cara meniti balok titian. Menurut Temu Hartana 2008: 32, tes kemampuan motorik dapat dilakukan dengan cara: 1. Standing Broad Jumplompat jauh tanpa awalan, 2.