“Pendapatan Regional Indragiri Hulu Menurut Lapangan Usaha, 2004-2006”
12
Rasio NTB terhadap output didasar- kan pada hasil yang disajikan dalam
Publikasi Tabel Input-Output Provinsi Riau 2001.
2.2 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
Sektor ini mencakup kegiatan peng- galian, pengeboran, penyaringan, pencucian,
pemilihan dan pengambilan segala macam barang tambang, mineral dan barang galian
yang tersedia di alam, baik berupa benda padat, benda cair maupun gas, yang dilaku-
kan di bawah tanah maupun di atas per- mukaan bumi. Sifat dan tujuan kegiatan ter-
sebut adalah untuk menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga
memungkinkan untuk dimanfaatkan, dijual atau diproses lebih lanjut. Kegiatan lain
yang termasuk dalam sektor ini adalah pem- buatan garam kasar dengan cara menguap-
kan air laut.
2.2.1 Ruang Lingkup
Seluruh jenis komoditas yang dica- kup dikelompokkan ke dalam tiga subsektor,
yaitu: pertambangan migas, pertambangan tanpa migas dan penggalian.
Subsektor Minyak dan Gas Bumi
Meliputi kegiatan pencarian kan- dungan minyak dan gas bumi, penyiapan pe-
ngeboran, penambangan, penguapan, pemi- sahan serta penampungan untuk dapat dijual
atau dipasarkan. Kegiatan ini menghasilkan minyak bumi, kondensat dan gas bumi. Pada
penghitungan seris 2000, cakupan komodi- tas subsektor ini bertambah dengan adanya
uap panas bumi.
Subsektor Pertambangan Non Migas
Meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik di ba-
wah maupun di atas permukaan bumi serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan
untuk memanfaatkan bijih logam dan hasil tambang lainnya. Hasil kegiatan ini ber-
wujud batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, fero nikel, nikel mattes, bijih bauksit,
bijih tembaga, bijih emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium, fosfat, aspal
alam, serta komoditas lainnya.
Subsektor Penggalian
Mencakup penggalian dan peng- ambilan segala jenis barang galian yang
umumnya berada di permukaan bumi. Hasil kegiatan ini berupa batu gunung, batu kali,
batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan, pasir
silika, pasir kwarsa, koalin, tanah liat dan sebagainya.
“Pendapatan Regional Indragiri Hulu Menurut Lapangan Usaha, 2004-2006”
13 2.2.2 Metode
Estimasi
Untuk memperoleh estimasi output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku,
dilakukan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit pro-
duksi pada masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan me-
ngalikan output tersebut dengan rasio NTB terhadap output di masing-masing tahun.
Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode revaluasi,
yaitu mengalikan kuantum barang yang di- hasilkan di masing-masing tahun dengan
harga per unit produksi pada tahun 2000. Lalu, melalui perkalian antara output ter-
sebut dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 diperoleh NTB atas dasar harga
konstan 2000.
2.2.3 Sumber Data