“Pendapatan Regional Indragiri Hulu Menurut Lapangan Usaha, 2004-2006”
19
pelabuhan udara, laut, sungai, darat, termi- nal dan parkir, bongkar muat laut dan darat,
keagenan penumpang, ekspedisi laut, jalan tol, dan jasa penunjang lainnya seperti pe-
ngerukan dan pengujian kelayakan angkutan laut.
Subsektor Komunikasi
Subsektor ini terdiri dari kegiatan pos dan giro, telekomunikasi, dan jasa penun-
jang komunikasi. Pos dan giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain
dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan oleh Perum Pos dan
Giro. Telekomunikasi meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal
pengiriman berita melalui telegram, telepon, faksimile, dan telex yang diusahakan oleh
PT Telekomunikasi dan PT Indosat. Jasa pe- nunjang komunikasi meliputi kegiatan lain-
nya yang menunjang kegiatan komunikasi seperti warung telekomunikasi wartel,
warung internet warnet dan telepon seluler ponsel.
2.7.2 Metode Estimasi
Nilai tambah subsektor angkutan ja- lan raya atas dasar harga berlaku dengan
menggunakan pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkut-
an umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari laporan tahunan Dinas
Perhubungan, dan hasil SKPR sektor ang- kutan, serta data sekunder kecamatan.
Penghitungan nilai tambah subsektor angkutan laut dilkukan melalui pendekatan
alokasi dari angka nasional subsektor ang- kutan laut, karena kegiatan angkutan laut
merupakan kegiatan multiregional, di mana kegiatannya bisa sekaligus merupakan peng-
angkutan penumpang dan barang dengan menggunakan kapal yang diusahakan oleh
perusahaan milik nasional, baik yang me- lakukan trayek dalam negeri maupun
internasional. Penghitungan nilai tambah atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan menggunakan indeks ang-
kutantranspor. Kemudian, nilai tambah atas dasar
harga berlaku subsektor angkutan udara di- peroleh dari laporan tahunan tiap bandar
udara. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan cara
deflasi. Nilai tambah subsektor jasa penun-
jang angkutan seperti terminal, parkir, ke- agenan barang dan penumpang, ekspedisi,
bongkar-muat, penggudangan diperoleh dari SKPR. Sedangkan penghitungan atas dasar
harga konstan 2000 menggunakan metode deflasi.
“Pendapatan Regional Indragiri Hulu Menurut Lapangan Usaha, 2004-2006”
20
Subsektor komunikasi mencakup jasa pos dan giro, serta telekomunikasi. Peng-
hitungan nilai tambah atas dasar harga ber- laku didasarkan pada data produksi dan
struktur biaya yang diperoleh dari laporan keuangan PT. POSINDO. Penghitungan
nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 memakai metode ekstrapolasi dengan meng-
gunakan indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim.
Penghitungan nilai tambah subsektor telekomunikasi atas dasar harga berlaku ber-
dasarkan data yang bersumber dari laporan keuangan Kantor Wilayah Usaha Telekomu-
nikasi Riau Daratan. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang yang meliputi jumlah menit
percakapan lokalin-terlokal.
2.7.3 Sumber Data