e. Variabel Buatan Dummy
Model ARCH-GARCH terbaik yang diperoleh dari bahasan sebelumnya akan ditambahkan variabel dummy untuk menguji efek asimetri yang dipengaruhi
oleh krisis global tahun 2008. Variabel dummy diperoleh dengan analisis kestabilan stability diagnostics menggunakan chow breakpoint test dari model
ARMA terbaik. Hasil pengujian menggunakan chow breakpoint test pada periode waktu tertentu akan diketahui signifikansi kestabilannya. Jika hasil chow
breakpoint test signifikan pada periode waktu tertentu, akan diberi nilai satu. Sebaliknya jika tidak signifikan akan diberi nilai 0. Dengan demikian pada selang
waktu pengamatan periode 8 Agustus 2006 s.d 29 Agustus 2014 akan didapatkan nilai dummy 0 dan dummy 1. Hasil analisis signifikansi dummy dengan chow
breakpoint test secara ringkas digambarkan pada Lampiran 6.
Berdasarkan gambar diatas, chow breakpoint test memiliki signifikansi yang berbeda pada periode waktu tiap katagori perbankan. Dummy BNLI terpusat pada
rentang waktu yang tidak panjang dari kuartal ke-empat tahun 2008 sampai dengan pertengahan tahun 2010. Hal ini berarti terdapat kondisi tidak stabil pada
periode waktu tersebut, yang hampir bersamaan dengan periode krisis global. Dummy BMRI tersebar namun pada rentang waktu yang tidak panjang dari akhir
tahun 2007 sampai dengan pertengahan tahun 2010. Hal ini berarti terdapat kondisi tidak stabil pada periode waktu tersebut, yang berdekatan dengan periode
krisis global. Dummy BBNI tersebar namun pada rentang waktu pertengahan tahun 2007 sampai dengan awal tahun 2011. Hal ini berarti terdapat kondisi tidak
stabil pada periode sebelum, sesaat dan sesudah krisis global. Dummy BNII dan dummy BBKP tersebar dengan rentang waktu yang panjang dari pertengahan
tahun 2006 sampai dengan awal tahun 2012. Hal ini berarti terdapat kondisi tidak stabil pada periode jauh sebelum, sesaat dan jauh sesudah krisis global.
Dikaitkan dengan dengan katagori perbankan, BNLI sebagai bank dengan katagori 5 lima, ternyata memiliki signifikansi dummy yang relatif pendek. Hal
ini menunjukkan bahwa BNLI cukup resisten atau tahan terhadap guncangan asimetri yang disebabkan oleh krisis global karena segera mencapai kestabilan
setelah pertengahan 2010. BMRI sebagai bank dengan katagori 1 satu, mencapai kestabilan yang tidak konsisten sampai triwulan tiga tahun 2010.
Kestabilan yang tidak konsisten ditunjukkan dari signifikansi dummy yang naik turun pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan tahun 2010 BMRI bergerak menuju
arah kestabilan sejak awal tahun 2010 tetapi belum benar-benar stabil sampai triwulan tiga tahun 2010. BNII dengan katagori 2 dua memiliki rentang
kestabilan lebih panjang yaitu setelah triwulan tiga tahun 2011. Dibandingkan dengan BBNI katagori 3 yang memiliki kestabilan setelah triwulan tiga tahun
2012, terlihat BNII lebih resisten atau tahan terhadap dampak krisis global 2008 ditunjukkan dari signifikansi dummy yang lebih pendek. Sedangkan BBKP
sebagai bank dengan katagori 1 satu terlihat paling rentan tergadap guncangan asimetri dilihat signifikansi dummy yang paling panjang bahkan sampai tahun
2013. Hal ini berarti BBKP paling rentan terhadap guncangan krisis global 2008 maupun guncangan lain setelah periode krisis global 2008.
Signifikasi dummy pada periode waktu tersebut juga dapat menjelaskan volatilitas return saham. Pada periode dummy signifikan ditandai dengan varians
dan standar deviasi yang tinggi. Hal ini berarti penggunaan parameter dummy dalam menentukan periode kestabilan dari volatilitas return sudah tepat.
Penggambaran signifikansi periode dummy dan hubungannya dengan standar deviasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
Setelah diketahui periode dummy signifikan, kemudian diuji signifikansi dummy tersebut pada model terpilih. Hasil analisis persamaan dengan variabel
dummy adalah sebagai berikut. Tabel 7 Hasil analisis varian dummy
BANK Model
Dummy Koefisien
Signifikansi BMRI
TGARCH 1.1 2,02E-05
0,00030 BBNI
GARCH 2.1 6,62E-06
0,00030 BBKP
TGARCH 2.1 1,43E-05
0,00000 BNII
GARCH 1.1 4,56E-05
0,00000 BNLI
TGARCH 2.2 1,27E-05
0,00000
Berdasarkan tabel diatas, semua model terpilih memiliki dummy yang signifikan. Hal ini berarti dummy berpengaruh signifikan terhadap varian return
saham harian sebesar nilai koefisiennya. Pada BMRI dengan probabilitas 0,00030, dammy berpengaruh signifikan sebesar 2,02E-05 pada setiap kenaikan satu satuan
ragam residual. Analisis yang sama juga berlaku untuk katagori perbankan yang lain.
f. Evaluasi Model
Evaluasi model dilakukan dengan memeriksa kelaikan model sehingga model yang diperoleh cukup layak atau baik. Model yang baik adalah yang
bersifat random white noise. Diagnosis model dilakukan dengan menganalisis residual yang telah distandardisasi. Diagnosis meliputi: 1 kenormalan residual
menggunakani uji statistik Jarque-Bera, 2 kebebasan residual dengan uji Ljung- Box, dan 3 pengujian efek ARCH-GARCH residual dengan uji ARCH LM. Jika
model tidak memadai atau tidak bersifat random, maka kembali ke tahap identifikasi untuk mendapatkan model yang lebih baik. Evaluasi untuk model
ARCH-GARCH disajikan pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8 Hasil uji kecukupan model ARCH-GARCH terbaik
Uraian Uji Jarque Bera
Uji Ljung-Box Uji ARCH-LM
Nilai JB Prob.
Prob. lag1-36 F-statistik
Prob.
BMRI 305,7786
0,0000 Tidak Signifikan
0,876188 0,3494
BBNI 1514,033
0,0000 Tidak Signifikan
1,054188 0,3047
BBKP 3553,352
0,0000 Tidak Signifikan
0,049400 0,8241
BNII 6233,423
0,0000 Tidak Signifikan
1,905864 0,1676
BNLI 3318,415
0,0000 Tidak Signifikan
0,017342 0,8952
Berdasarkan hasil uji normalitas terlihat bahwa pada semua model ragam yang terbentuk menunjukkan residual tidak menyebar normal yang dapat dilihat
dari uji Jaque-Bera dengan nilai probabilitas 0.0000 P 0.05. Menurut Brooks 2002, sekalipun asumsi kenormalan tidak dipenuhi, parameter yang diestimasi
akan tetap konsisten jika persamaan atau model dapat dipilih dengan tepat. Akan tetapi, dalam kondisi ketidak normalan, estimasi standar error menjadi kurang