Pengertian Usaha Pesawat Sederhana

e. Sintesis : kemampuan melakukan sintesis menunjuk kepada bagaimana orang mengombinasikan unsur-unsur yang terpisah-pisah sehingga menjadi bentuk kesatuan yang baru. Sebagai contoh, seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan mensintesiskan kalau ia dapat meramu sejumlah konsep menjadi suatu karangan yang bermakna dan komprehensif atau ia dapat merekayasa suatu hasil teknologi dengan menggunakan bagian-bagian yang lebih kecil yang semula makna atau nilainya kurang dari sebelumnya. f. Evaluasi : mencakup kemampuan untuk memberi penilaian terhadap bahan-bahan ataupun fakta berdasarkan kriteria –kriteria tertentu. Dari tingkatan kemampuan kognitif Bloom dapat dipahami bahwa penguasaan domain ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang memiliki kemampuan kognitif rendah. Dapat dilihat juga bahwa belajar merupakan sebuah proses yang kompleks dengan beberapa tahapan penguasaan.

7. Konsep Usaha

a. Pengertian Usaha

Gaya yang bekerja pada suatu benda dikatakan telah melakukan usaha kerja apabila gaya tersebut dapat memindahkan benda dari kedudukan semula. Besarnya usaha dirumuskan : s . F W s = di mana : W = Usaha, dalam satuan joule F s = Besarnya komponen gaya yang sejajar dengan arah perpindahan benda, dalam satuan Newton N s = besarnya perpindahan benda, dalam satuan meter m Jadi, usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara besarnya komponen gaya yang sejajar dengan arah perpindahan benda dan besarnya perpindahan benda. Macam-macam usaha : 1 Usaha, positif, terjadi bila arah gaya yang bekerja pada benda sama dengan arah perpindahan. 2 Usaha negatif, terjadi bila arah gaya yang bekerja pada benda berlawanan arah dengan arah perpindahan bendanya. 3 Usaha bersama adalah usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya.

b. Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam melakukan usaha. Contoh pesawat sederhana adalah : tuas, katrol, bidang miring dan roda. 1 Tuas Tuas adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras yang dapat memutar pada suatu titik. Keuntungan mekanis tuas = bebankuasa = wF = lengan kuasalengan beban = L F L w Tiga golongan tuas : a Tuas golongan pertama yaitu jika titik tumpu tuas terletak diantara titik beban dn titik kuasa. b Tuas golongan kedua yaitu jika titik beban tuas terletak diantara titik tumpu dan titik kuasa. c Tuas golongan ketiga yaitu jika titik kuasa tuas terletak diantara titik beban dan titik tumpu. O Beban w Kuasa F Titik tumpu Gambar 1. Tuas jenis pertama Kuasa F O Beban w Titik tumpu Gambar 2. Tuas jenis kedua Kuasa F O Beban w Titik Tumpu Gambar. 3. Tuas jenis ketiga 2 Katrol Ada tiga jenis katrol a Katrol tetap Gambar 4. Katrol tetap Keterangan : A : titik kuasa B : titik beban O : titik tumpu G : beban F : kuasa OB: lengan beban L G OA: lengan kuasa L F Berdasarkan prinsip keseimbangan : G x OB = F x AO Keuntungan mekanik km G F L L F G = = karena OB =OA atau L G = L F maka untuk katrol yang tetap km = 1 berarti G=F b Katrol bergerak Gambar 5. Katrol bergerak Keterangan : A : titik kuasa B : titik beban O : titik tumpu G : beban F : kuasa OB : lengan beban L G OA : lengan kuasa L F Prinsip keseimbangan : G x OB = F x OA Keuntungan mekanik km G F L L F G = = Karena OA = 2 OB maka km = 2, berarti G=2 x F atau F = 2 G 1. Katrol berganda Gambar 6. Katrol berganda Jika beberapa katrol digunakan secara bersamaan, maka sistem katrol disebut katrol berganda. 3 Bidang Miring Dengan menggunakan bidang miring seperti pada gambar 7 kuasa yang diperlukan untuk menarikmendorong beban lebih kecil daripada kalau beban harus diangkat vertikal. Keuntungan mekanisnya = lh Gambar 7. Bidang miring di mana : l = panjang bidang miring m h = tinggi bidang miring m Alat-alat yang bekerja berdasarkan bidang miring : mata kapak untuk membelah kayu dan skrup baut.

8. Evaluasi Proses Belajar-Mengajar dan Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

9 106 255

Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen ditinjau dari pemberian tugas pada pokok bahasan usaha di smp n 1 Karanganyar tahun ajaran 2005 2006

0 29 224

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

REMIDIASI PENGAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES POKOK BAHASAN GERAK ROTASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKAUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DI SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 5 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.

1 3 29

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PANCAINDRA (PENGECAP).

0 0 33

PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 0 56

Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok Bahasan Suhu dan Pemuaian.

0 0 50

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA

0 0 5

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

0 0 8