−
=
JB BB
JA BA
D
P
Suharsimi Arikunto, 2003 : 213 di mana :
BA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar BB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar
JA = jumlah semua siswa yang termasuk kelompok atas JB
= jumlah semua siswa yang termasuk kelompok bawah
Kriteria daya pembeda : D
P
0,20 = daya pembeda item soal jelek
40 ,
D 20
,
P
≤ = daya pembeda item soal cukup
70 ,
D 40
,
P
≤ = daya pembeda item soal baik
00 ,
1 D
70 ,
P
≤ ≤
= daya pembeda item soal baik sekali Suharsimi Arikunto,2003 : 213
D. Teknik Analisis Data
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal
Uji kesamaan keadaan awal digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai keadaan awal yang
sama sebelum keduanya diteliti. Prosedur :
1 Hipotesis
H : Tidak ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dan
kontrol H
i
: Ada perbedaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dan kontrol 2
Statistik Uji
n n
t
2 1
2 1
hit
1 1
S X
X +
− =
di mana 2
1 1
n n
S n
S n
S
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
3 Daerah Kritik
{ }
: ,
t t
t
2 2
n 1
n ;
2 1
1
α
− +
α −
taraf signifikansi = 0,05 4
Keputusan Uji Jika t
uji
t
tebel
, maka Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan keadaan awal antara kedua kelompok kelompok eksperimen dan kontrol
Jika t
uji
t
tebel
; maka H
1
diterima, yang berarti ada perbedaan keadaan awal antara kedua kelompok kelompok eksperimen dan kontrol
2. Uji prasyarat analisis
Analisis data dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan teknik uji t satu ekor dan uji t dua ekor. Sebelumnya
dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu : a.
Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari
populasi yang terdistribusi normal atau tidak normal. Prosedur :
1 Hipotesis
H : sampel berasal dari populasi yang terdistribusi tidak normal
H
i
: sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal 2
Statistik Uji L = Max
z S
z F
− Di mana : z =
z
S x
x −
dan Fz : Pz z
i
Sz
i
proporsi z z
i
terhadap seluruh cacah z
i
3 Daerah Kritik
{ }
n ;
L L
L
α
dengan n adalah ukuran sampel α
: taraf signifikansi = 0,05 4
Keputusan Uji Jika L
uji
≤ L
tabel
maka H diterima, yang berarti : sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi tidak normal.
Jika L
uji
L
tabel
maka H ditolak, yang berarti : sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak homogen. Metode yang digunakan untuk uji
homogenitas adalah metode Bartlett. 1
Hipotesis H
:
2 1
α =
α , sampel berasal dari populasi yang tidak homogen
H
i
:
2 1
α ≠
α , sampel berasal dari populasi yang homogen
2 Statistik Uji
[ ]
∑
− =
S f
MS x
2 j
j er
2
log log
f C
303 ,
2
− −
+ =
∑
j j
f 1
1 1
k 3
1 1
C
f ∑
= f
SS MS
j err
1
n f
j j
− =
1 n
SS S
j j
2 j
− =
; SS
j
=
j 2
j 2
j
n X
X
∑ ∑
− keterangan :
k : cacah sampel f : derajat kebebasan untuk MS
err
= N – k
j
f : derajat kebebasan untuk 1
2
− =
j j
n S
n
j
: cacah pengukuran pada sampel ke j j
: 1,2,3,.....k x
j
: nilai dari masing – masing sampel N : cacah siswa pengukuran
3 Daerah Kritik
DK =
{ }
1 k
; ;
X X
X
2 2
2
− α
; taraf signifikansi 0,05 4
Keputusan Uji Jika
1 k
; ;
X X
2 2
− α
≥ maka H
ditolak, yang berarti : sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.
Jika 1
k ;
; X
X
2 2
− α
maka H diterima, yang berarti : sampel berasal dari
populasi yang homogen. Budiyono, 1998 : 62
3. Pengujian Hipotesis Penelitian