Kemampuan Kognitif Tinjauan Pustaka

belajar. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang harus dipecahkan siswa, kemudian menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Selain itu guru tetap harus membimbing dan mengawasi kegiatan belajar siswa.

6. Kemampuan Kognitif

Menurut Benjamin Bloom keseluruhan tujuan pendidikan dibagi atas tiga kawasan atau domain. Kawasan pertama yaitu domain kognitif “... mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yang disusun secara hierarkis dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis, sintesis, dan penilaian” Syaiful Sagala, 2003 : 33 Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk rasional, yang tingkah lakunya ditentukan oleh kemampuan berpikirnya. Semakin baik pemahaman akan sebuah materi maka semakin baik pula perbuatan yang merupakan tindak lanjut dari pemahamannya tersebut. Pada ranah kognitif ini terdapat tingkatan yang mulai hanya bersifat pengetahuan tentang fakta-fakta sampai pada kemampuan mengevaluasi sejumlah fakta. Tingkatan tersebut menurut Bloom yang dikutip oleh A. Suhaenah Suparno 2000 : 6 adalah : a. Pengetahuan : didasarkan pada kegiatan-kegiatan untuk mengingat berbagai informasi yang pernah diketahui, tentang fakta, metode atau teknik maupun mengingat hal-hal yang bersifat aturan, prinsip-prinsip, atau generalisasi. b.Pemahaman : merupakan kemampuan untuk menangkap arti dari apa yang tersaji, kemampuan untuk menterjemahkan dari satu bentuk ke bentuk lain dalam kata-kata, angka, maupun interpretasi berbentuk penjelasan, ringkasan, prediksi, dan hubungan sebab akibat. c. Aplikasi : meliputi kemampuan untuk memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dalam situasi yang baru. Kegiatan ini mengharuskan penerapan dari prinsip-prinsip, teori, rumus maupun aturan-aturan tertentu. d. Analisis : merupakan kemampuan mengurai bahan-bahan yang telah dipelajari menjadi komponen-komponen atau bagian-bagian sehingga struktur dari yang dipelajari itu menjadi lebih jelas. Kemampuan menganalisis ini akan memungkinkan seseorang memahami hubungan- hubungan dan dapat mengenali bagian-bagian dari suatu keseluruhan dengan lebih baik. e. Sintesis : kemampuan melakukan sintesis menunjuk kepada bagaimana orang mengombinasikan unsur-unsur yang terpisah-pisah sehingga menjadi bentuk kesatuan yang baru. Sebagai contoh, seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan mensintesiskan kalau ia dapat meramu sejumlah konsep menjadi suatu karangan yang bermakna dan komprehensif atau ia dapat merekayasa suatu hasil teknologi dengan menggunakan bagian-bagian yang lebih kecil yang semula makna atau nilainya kurang dari sebelumnya. f. Evaluasi : mencakup kemampuan untuk memberi penilaian terhadap bahan-bahan ataupun fakta berdasarkan kriteria –kriteria tertentu. Dari tingkatan kemampuan kognitif Bloom dapat dipahami bahwa penguasaan domain ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang memiliki kemampuan kognitif rendah. Dapat dilihat juga bahwa belajar merupakan sebuah proses yang kompleks dengan beberapa tahapan penguasaan.

7. Konsep Usaha

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

9 106 255

Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen ditinjau dari pemberian tugas pada pokok bahasan usaha di smp n 1 Karanganyar tahun ajaran 2005 2006

0 29 224

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

REMIDIASI PENGAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES POKOK BAHASAN GERAK ROTASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKAUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DI SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 5 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.

1 3 29

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PANCAINDRA (PENGECAP).

0 0 33

PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 0 56

Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok Bahasan Suhu dan Pemuaian.

0 0 50

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA

0 0 5

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

0 0 8