Analisis Efektivitas Penanganan Pembiayaan Macet dan Eksekusi

melakukan penanganan pembiayaan macet dan eksekusi jaminan, ditinjau dari salah satu fatwa DSN-MUI No. 47DSN-MUIII2005 tentang penyelesaian piutang Murabah}ah bagi nasabah yang tidak mampu membayar. Fatwa DSN-MUI menyatakan untuk penjualan obyek Murabah}ah atau jaminan lainnya, hendaknya pihak bank menjual obyek jaminan dengan harga pasar yang telah disepakati antara bank dan nasabah. Di BNI Syariah, sebelum Bank menjual barang agunan, bank telah melakukan koordinasi atau musyawarah kepada nasabah. Lalu fatwa DSN yang berikutnya adalah nasabah dapat melunasi sisa hutangnya dari hasil sisa penjualan agunan tersebut. Di BNI Syariah tujuan dari penjualan obyek jaminan adalah untuk melunasi hutang nasabah, jadi memang seharusnya penjualan obyek jaminan diprioritaskan untuk pelunasan hutang nasabah. Fatwa DSN selanjutnya menyatakan bahwa jika dari penjualan barang jaminan melebihi sisa hutang nasabah atau dengan kata lain setelah dikurangi untuk melunasi hutang nasabah dan ternayata masih ada sisa, maka bank wajib mengembalikan sisa tersebut. Dalam akad pembiayaan Murabah}ah BNI Syariah juga menyatakan apabila masih ada sisa dari hasil penjialan jaminan maka jumlah sisa tersebut akan dibayarkan kepada nasabah. Dari ketentuan-ketentuan fatwa DSN di atas merupakan ketentuan yang sudah tepat. Fatwa DSN-MUI ini selalu dijadikan acuan dalam menentukan jenis penanganan pada setiap masalah yang dihadapi BNI Syariah dalam menyalurkan pembiayaannya. Dalam hal ini seharusnya pihak bank melakukan evaluasi ulang atau analisis terhadap nasabah sebelum melakukan pembiayaan, dan pihak bank harus meningkatkan pengawasan terhadap nasabah yang akan melakukan pembiayaan agar dikemudian hari tidak terjadi masalah yang dapat merugikan bank. Untuk penanganan pembiayaan macet yang efektif dan efisien diperlukan budaya risiko agar nilai-nilai dan persepsi manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan dengan peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko akan mendukung efektivitas kerangka pengawasan berbasis risiko. 80

BAB V PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari pemaparan yang telah disebutkan sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam penanganan pembiayaan macet, BNI Syariah mempunyai beberapa alternatif yaitu, penagihan intensif, restrukturisasi, pelunasan dengan penjualan agunanjaminan sebagianseluruhnya, penyerahan jaminan sukarela, penjualan jaminan secara bersama. Tahapan yang dilakukan oleh BNI Syariah dalam penanganan pembiayaan macet adalah dengan pendekatan secara lunak atau persuasif yang lebih menekankan pada hubungan baik antara petugas dengan nasabah pembiayaan, kemudian pendekatan secara tegas, yang dilakukan bila segala upaya persuasif gagal dilaksanakan. Akan tetapi, pada BNI Syariah selalu memberikan beberapa alternatif supaya nasabah tidak mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi. Dan selalu memberikan kesempatan yang selalu membuat nasabah merasa aman. Karena BNI Syariah dalam penanganannya sudah efektif menurut fatwa DSN-MUI No.17 tahun 2000 dan No.47 tahun 2005. 2. Bank BNI Syariah sudah efektif dalam melakukan penanganan pembiayaan macet dan eksekusi jaminan, ditinjau dari salah satu fatwa DSN-MUI No. 47DSN-MUIII2005 tentang penyelesaian piutang Murabah}ah bagi nasabah yang tidak mampu membayar. Fatwa DSN-MUI menyatakan untuk penjualan obyek Murabah}ah atau jaminan lainnya, hendaknya pihak bank menjual obyek jaminan dengan harga pasar yang telah disepakati antara bank dan nasabah. Di BNI Syariah, sebelum Bank menjual barang agunan, bank telah melakukan koordinasi atau musyawarah kepada nasabah. Fatwa DSN- MUI ini selalu dijadikan acuan dalam menentukan jenis penanganan pada setiap masalah yang dihadapi BNI Syariah dalam menyalurkan pembiayaannya.

B. SARAN

1. Bagi pihak Bank BNI Syariah, dalam setiap aktivitasnya BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto tentunya harus berdasarkan pada aturan dalam ajaran Islam, termasuk dalam penanganan pembiayaan macet dan eksekusi jaminan. BNI Syariah harus memperhatikan penanganan yang dilakukan untuk pembiayaan macet dan eksekusi jaminan tersebut telah sesuai dengan pelaksanaan fatwa DSN-MUI atau belum. BNI Syariah harus tetap menjaga cara penanganan pembiayaan macet dan eksekusi jaminan yang telah sesuai dengan pelaksanaan fatwa DSN-MUI. 2. Peneliti lain, hendaknya ada penelitian lebih lanjut tentang Pembiayaan Macet dan Eksekusi Jaminan, dengan objek penelitian yang berbeda, pembahasan yang lebih mendalam, metode yang berbeda dan cakupan wilayah yang lebih luas. 3. Saat ini masih banyak masayarakat yang menganggap bahwa perbankan syariah dengan perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan, oleh karena itu hal tersebut menjadi tugas yang penting bagi perbankan syariah seperti BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto untuk mensyiarkan ajaran Islam melalui bidang keuangan. 1 DAFTAR PUSTAKA Adiwarman, A. Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka, 1998. Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar, Cetakan VIII, 2007. Bahsuan, Geys. Restrukturisasi Pembiayaan sebagai upaya penanganan Pembiayaan bermasalah di Bank Syariah. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya, 2013. Basri. Bisnis Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005. Buku Panduan Perusahaan Pembiayaan Kecil Buku II BNI Syariah. Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,. Surabaya: Airlangga University Press, 2001. Departemen Agama, Al Quran dan Terjemahan. Jakarta: Insan Media Pustaka, 2013. Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional untuk Lembaga keuangan Syariah. DSN-MUI, 2001. Dumairi, Ekonomi Syariah Versi Salaf. Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 2007. Faid Yabqi, “Manajemen Pembiayaan Macet Murabah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Gresik. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya, 2014. Fauzan. Analisis Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Akad Murabah}ah di Bank BNI Syariah Cab. Semarang. Skripsi, Fakultas Syariah, IAIN Walisongo, 2012. Herdiansyah, Haris. Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu – Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2010. Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.