Nilai-nilai Karakter TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Penelitian Multimedia 24 prinsip ataupun pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada didalam pikirannya. Akomodasi dapat berupa pembentukan skema baru yang dapat cocok dengan ciri-ciri rangsangan yang ada atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada. Dalam pembelajaran diperlukan adanya penyeimbangan atau ekuilibrasi antara asimilasi dan akomodasi. Vygotsky, dalam teorinya menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of proximal development daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu Nur dan Wikandari, 2000:4. Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: i. berpusat pada siswa. ii. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. iii. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. iv. dapat mengembangkan karakter siswa.

C. Nilai-nilai Karakter

Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, ahlak atau budi pekerti yang terinterpretasikan bentuk perilaku seseorang. Menurut Lickona dalam Gary Nancy 2006:42 suatu karakter yang baik adalah konsisten dalam menerapkan prinsip, menghormati orang lain, membela kebenaran, adil dan tanggung jawab ketika menghadapi pilihan perilaku dan etika. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter siswa sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat serta sebagai warga negara yang baik. Pendidikan karakter Laporan Penelitian Multimedia 25 tidak akan sangat efektif jika tidak hanya dibebankan pada mata pelajaran tertentu saja tetapi diintegrasikan melalui semua pembelajaran di sekolah. Tentunya tidak hanya melalui materi-materi pendidikan karakter yang tersisipkan dalam materi pembelajaran tetapi juga terintegrasi dalam metode pembelajaran yang diterapkan serta terintegrasi pula pada media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sehingga nilai-nilai karakter benar-benar tertanam dengan pola pembiasaan dalam semua komponen pembelajaran. Menurut Adisusilo 2012:79 pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan nilai yang mencakup sembilan nilai dasar yang saling terkait, yaitu; tanggung jawab, rasa hormat, keadilan, keberanian, kejujuran, rasa kebangsaan, disiplin diri, peduli dan ketekunan. Kementrian pendidikan dan kebudayaan telah merumuskan 18 nilai karakter dalam naskah akademik pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang akan dikembangkan atau ditanamkan kepada siswa dan generasi muda bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut meliputi; religius,jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

D. Peta Jalan Penelitian