BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Untuk memulai suatu penelitian penulis memerlukan suatu tinjauan pustaka dengan masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka digunakan untuk menjelaskan
konsep. “
Konsep ialah simbol yang digunakan untuk memaknai suatu fenomena tertentu
” Illhalauw, 2003: 25. Konsep merupakan unsur pokok dalam kegiatan ilmiah seperti suatu penelitian. Konsep yang akan digunakan harus diberi makna
terlebih dahulu, karena kemungkinan terjadi konsep yang digunakan merupakan istilah yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dikarenakan
konsep merupakan unsur dasar yang membentuk teori dan sebagai landasan untuk berpijak bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Berdasarkan pada
alasan tersebut maka konsep harus dijelaskan terlebih dahulu ntuk memberikan batasan makna dan arah yang jelas. Batasan dan arah tersebut dilakukan agar
tidak terjadi penyimpangan dalam mengkaji konsep tersebut. Oleh karena itu pada bab ini penulis akan menjelaskan konsep-konsep dan definisi dari masalah
yang diharapkan.
2.1.1. Perilaku Konsumen
Leon Sciffman dan Leslie Lazar Kanuk 2011:2 dalam ruang lingkup perilaku konsumen mengatakan bahwa
“Studi perilaku konsumen berpusat pada
cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka
yang tersedia waktu, uang, usaha guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi”. Jadi perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan pembelian yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang melalui tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain, tahap masukan
input
, tahap proses, dan tahap keluaran
output
. Dalam tahap masukan perusahaan berusaha mempengaruhi konsumen melalui produk, promosi, harga, dan saluran distribusi.
Keterlibatan konsumen dalam proses pembelian produk mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam proses terdapat tahap
pengenalan kebutuhan, penyelidikan sebelum pembelian, dan evaluasi alternatif yang didapatkan dari pengalaman penggunaan produk sejenis.
Assel membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen, yaitu : 1.
Perilaku pembelian yang rumit, adalah perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang bercirikan adanya keterlibatan konsumen yang
sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang signifikan mengenai perbedaan diantara merek.
2. Perilaku pembelian pengurangan disonasi, terjadi ketika konsumen
mempunyai keterlibatan yang tinggi dalam pembelian yang mahal, tidak sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antar
merek.
3. Perilaku pembelian kebiasaan, terjadi dalam kondisi dimana konsumen
mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar merek.
4. Perilaku pembelian pencari variasi, adalah situasi ketika konsumen
mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsika n adanya perbedaan merek yang signifikan.
Philip Kotler, 1984: 169- 170
Tahap keluaran
output
perilaku pembelian meliputi pembelian percobaan dan pembelian ulang. Pembelian percobaan yakni menilai produk secara
langsung. Sedangkan pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk yang telah digunakan dari pembelian percobaan. Setelah melakukan
pembelian konsumen akan melakukan evaluasi setelah pembelian. Hal ini menjadi satu pengalaman konsumen dalam pengunaan produk yang akan
mempengaruhi konsumen. Pengalaman penggunaan produk oleh konsumen akan menentukan persepsi
dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk. Konsumen yang merasa puas akan kinerja produk, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang bahkan
pembelian komitmen jangka panjang. Hal ini disebabkan karena tingginya kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Namun apabila konsumen merasa
tidak atau kurang puas maka sebaliknya, konsumen tidak akan membeli kembali produk tersebut.
2.1.2. Pengambilan Keputusan