Teknik Analisa Data METODE PENELITIAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 58

BAB IV PERAN PEREMPUAN PEDAGANG SAYUR DALAM PENINGKATAN

EKONOMI KELUARGA DI PASAR UMUM KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO

A. Deskripsi Umum Kecamatan Besuki

1. Profil Kecamatan Besuki

Besuki adalah nama sebuah kecamatan yang ada di kabupaten Pada zaman dahulu kota Besuki adalah ibu kota Karesidenan Besuki. Letaknya sekitar 35 Km disebelah barat kebupaten Situbondo. Kota kecil ini memiliki letak sangat strategis karena berada di perlintasan utama kota besar di Jawa. Berdasarkan data Statistik Letak Kecamatan Besuki adalah 26,08 km 2 atau 2.608 Ha. Terdiri dari 10 desa diantaranya Desa Sumberjo, Desa Widoropayung, Desa Jetis, Desa Blimbing, Desa Kalimas, Desa Demung, Desa Langkap, Desa Bloro, Desa Pesisir, dan Desa Besuki. Penduduk Kecamatan Besuki telah mencapai 67.147 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 31.281 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 32.866 jiwa. Tabel 4.1. Jumlah penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 31.281 2 Perempuan 32.866 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 59 Sumber: Data Monografi Kantor Kecamatan Besuki, 2017

2. Batas Wilayah Kecamatan Besuki

Gambar 4.1: Peta Kecamatan Besuki Sumber: Data Monografi Kantor Kecamatan Besuki, 2017 Sebelah Utara : Selat Madura Sebelah Barat : Kecamatan Banyuglugur Sebelah Timur : Kecamatan Suboh Sebelah Selatan : Kecamatan Sumbermalang Jumlah Total 67.147 penduduk digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 60

3. Kondisi Sarana dan Prasarana Kecamatan Besuki

a. Tingkat Pendidikan

1. Tingkat Pendidikan Formal

Penduduk Kecamatan Besuki mempunyai Tingkat Pendidikan yang cukup relativ tinggi, masyarakat sudah menganggap bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi mereka sehingga pembangunan pendidikan formal maupun non formal meningkat tahun ke tahun. Ada beberapa kategori usia dalam tingkat pendidikan dengan rincian yaitu usia terendah pada usia 0-3 tahun dimana mereka memasuki usia pengembangan gizi, sedangkan pada usia 4-6 tahun dengan jumlah 1.479 pada usia tersebut anak-anak masuk pada jenjang pendidikan balita yang dikenal dengan PAUD dan Taman kanak-kanak TK, pada 7-12 tahun dengan jumlah 6.170 mereka mulai dikenali dengan pendidikan karakter dan mamasuki pendidikan Sekolah Dasar SD, pada usia 13- 15 tahun dengan jumlah 2.852 mereka mulai tubuh remajadan memasuki ke jenjang pendidikan SMP dan sejenisnya SLTP, pada usia 16-19 tahun dengan jumlah 3.108 mereka memasuki usia remaja dan mengenyam pendidikan SLTA, dan usia 19-24 tahun dengan jumlah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 61 2.088 mereka mulai menempuh pendidikan paling tinggi yaitu Perguruan tinggi. Masyarakat Besuki mayoritas lebih sekolah formal berbasis Islam, sekolah Formal yang berbasis Islam seperti RA, MI, MTS, dan MA yang ada di Kecamatan Besuki. Tabel 4.2. Jumlah Murid Berdasarkan Usia No Usia Pendidikan Laki- laki Perempuan Jumlah 1 4 – 6 tahun TK 733 746 1.479 2 7 – 12 tahun SD MI 3.227 2.943 6.170 3 13 –15 tahun SLTP 1.385 1.467 2.852 4 16 –19 tahun SLTA 1.537 1.571 3.108 5 19-14 tahun Perguruan Tinggi 2.088 Jumlah total 15.697 Pelajar Sumber: Data Monografi Kantor Kecamatan Besuki, 2017 2. Tingkat Pendidikan Non Formal Penduduk Kecamatan Besuki membagi pada pendidikan Non Formal dimana tingkat Pendidikan Non Formal di Kecamatan Besuki relativ tinggi dilihat dari Lembaga Non Formal seperti MD, MTQ, dan LSB. Penduduk Kecamatan Besuki sangat meminati Sekolah yang bersisis islam, dari data Statistik Kecamatan Besuki bahwa lembaga TPQ berjumlah 56 Lembaga, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 62 lembaga LSB 1 lembaga dan lembaga MD Madrasah Diniyah dengan jumlah 92 Lembaga, serta lembaga pesantren 21 pesantren di kecamatan Besuki. Data di atas membuktikan bahwa Tingkat Pendidikan Non Formal sangat relativ.

b. Sarana Kesehatan

Pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata, mudah dan murah. Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Besuki meliputi Rumah Sakit 1 unit, Puskesmas 1 unit, Puskesmas Pembantu 4 unit, Ponkesdes 5 unit, Polindes 1 unit. Sedang Pos Yandu terdapat 72 buah yang tersebar di seluruh desa. Dapat dilihat bahwa untuk sarana kesehatan sudah cukup baik dan layak bahkan sudah menyebar di seluruh Desa. Tabel 4.3. Sarana Kesehatan Kec Besuki Kab Situbondo No Sarana Pendidikan Jumlah 1 Rumah Sakit 1 unit 2 Puskesmas 1 unit 3 Puskesmas Pembantu 4 unit 4 Ponkesdes 5 unit

Dokumen yang terkait

Sikap Petani Terhadap Pedagang dan Harga Sayur Mayur di Kelurahan Tanah enam ratus kecamatan medan Marelan Kota Medan.

0 31 118

Nilai Anak Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga Suku Nias (Suatu analisis gender di Desa Sisobambowo, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias)

1 38 129

Kontribusi Petani Perempuan Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Desa Sibangun Mariah Kecamatan Silimakuta Kabupetan Simalungun

8 66 113

Peran Wanita Pedagang Sayur Terhadap Pendapatan Dan Pengambilan Keputusan Keluarga

43 216 78

Relasi Gender Pada Keluarga Perempuan Pedagang di Pasar Klewer Kota Surakarta

1 6 207

ANALISIS KARAKTERISTIK PEDAGANG DAN JARINGAN PERDAGANGAN SAYUR PASAR TAWANGMANGU KABUPATEN Analisis Karakteristik Pedagang dan Jaringan Perdagangan Sayur Pasar Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

3 15 14

ANALISIS KARAKTERISTIK PEDAGANG DAN JARINGAN PERDAGANGAN SAYUR PASAR TAWANGMANGU Analisis Karakteristik Pedagang dan Jaringan Perdagangan Sayur Pasar Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER Kehidupan Perempuan Pedagang Pada Malam Hari Di Pasar Tradisional Dalam Perspektif Gender (Studi Kasus Di Pasar Legi Kota Surakarta).

0 3 18

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER Kehidupan Perempuan Pedagang Pada Malam Hari Di Pasar Tradisional Dalam Perspektif Gender (Studi Kasus Di Pasar Legi Kota Surakarta).

0 4 11

View of Dinamika Gender dan Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

1 1 22