Hipotesis Pertama Latihan 30 kali pukulan tidak dapat meningkatkan ketepatan Hipotesis Kedua Latihan 2 kali 15 pukulan tidak dapat meningkatkan ketepatan

46 bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. s . Hasil Pengujian Hipotesis Untuk mengetehaui ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari kemampuan pukulan Forehand Clear lob peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP 2 Negeri Ngaglik maka dilakukan uji t. Tetapi adapun syarat untuk melakukan sebelum dilakukan analisis data yaitu analisis prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil perhitungan uji normalitas dan homogenitas mununjukan bahwa sebarannya normal dan variansinya homogen. Berikut hasil pengujian hipotesis berdasarkan hipotesis yang diajukan. Besarnya koefisien komparatif dengan menggunakan test t diberi simbol t o t observasi , angkanya dapat bertanda positif maupun negatif. Namun tanda negatif bunkanlah tanda aljabar. Misalnya t o = -3,221 sama artinya dengan t o = +3,221, kedua t o ini diartikan ada selisih derajat perbedaan sebesar 3,221 Hartono. 2008: 179.

1. Hipotesis Pertama Latihan 30 kali pukulan tidak dapat meningkatkan ketepatan

pukulan lob dalam permainan bulutangkis siswa peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 2 Ngaglik . Adapun kritera untuk menolak atau menerima hipotesis adalah dengan membandingkan harga t hitung dengan harga t tabel . Kriterianya adalah menerima hipotesis jika t hitung dari t tabel . Selain dengan cara 47 tersebut, dapat juga kita menarik kesimpulan dengan membandingkan nilai signifikan dengan 0,05. Kriterianya adalah menerima hipotesis apabila nilai signifikan dari 0,05 si t 0,05. Hasil analisis uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara data uv w t w st dan p o st t w st dapat dilihat pada tabel berikut: xyz { | }~ . Rangkuman Hasil Uji t Hipotesis Pertama Perlakuan Rerata df T hitung T tabel  v w t w st 23,10 9 -15,162 1,830  € ‚ t w st 32,90 Dengan kriteria t hitung t tabel , kedua rerata berbeda signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara uv w t w st dengan p o st t w  ƒ Hal ini diketahui dari nilai t hitung = -15,162 dari nilai t tabel = 1,830 pada taraf singifikan 0,05.

2. Hipotesis Kedua Latihan 2 kali 15 pukulan tidak dapat meningkatkan ketepatan

pukulan lob dalam permainan bulutangkis siswa peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 2 Ngaglik . Adapun kritera untuk menolak atau menerima hipotesis adalah dengan membandingkan harga t hitung dengan harga t tabel . Kriterianya adalah menerima hipotesis jika t hitung dari t tabel . Selain dengan cara tersebut, dapat juga kita menarik kesimpulan dengan membandingkan nilai signifikan dengan 0,05. Kriterianya adalah menerima hipotesis apabila nilai signifikan dari 0,05 si t 0,05. Hasil analisis uji t 48 untuk mengetahui apakah terdapat perbeaan antara data „… † t † st dan p o st t † st dapat dilihat pada tabel berikut: ‡ˆ‰ Š ‹ ŒŒ . Rangkuman Hasil Uji t Hipotesis Kedua Perlakuan Rerata df T hitung T tabel  … † t † st 23,20 9 -12,215 1,830  Ž  t † st 33,70 Dengan kriteria t hitung t tabel , kedua rerata berbeda signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara „… † t † st dengan p o st t †  ‘ Hal ini diketahui dari nilai t hitung = -12,215 dari nilai t tabel = 1,830 pada taraf singifikan 0,05.

3. Hipotesi Ketiga Tidak ada perbedaan pengaruh signifikan antara 30 kali pukulan

Dokumen yang terkait

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PUKULAN LOB (CLEAR) DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS.

1 6 14

Perbedaan Hasil Latihan Pukulan Lob dengan Metode Pola Pukulan dan Metode Bertahap Terhadap Kemampuan Pukulan Lob Pada Pemain P.B. Sehat Semarang Tahun 2008.

0 0 1

Perbedaan Metode Latihan Drill antara Drill Bebas dan Drill Terfokus Terhadap Ketepatan Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis Pada Atlet Pemula PB Pendowo Semarang Tahun 2008.

0 0 1

KEMAMPUAN DASAR PUKULAN SERVIS PANJANG DAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 3 GOMBONG KEBUMEN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS.

0 2 65

KETEPATAN PUKULAN SMASH BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS PUTRA DI SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA.

0 0 65

PENGARUH 30 KALI PUKULAN DAN 2 KALI 15 PUKULAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK MENGGUNAKAN BACKHAND SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 1 SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 0 111

PENGARUH LATIHAN PUKULAN DENGAN POSISI BERUBAH DAN POSISI TETAP TERHADAP HASIL PUKULAN OVERHEAD LOB

0 2 39

Hubungan Pendekatan Latihan Massed Practice dan Distributed Practice Terhadap Ketepatan Pukulan LOB Pemain Bulutangkis - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 11