Pre Test Kelompok 2 kali 15 pukulan Peserta ekstrakurikuler Pre Test Kelompok 2 kali 15 pukulan Peserta ekstrakurikuler

40 Gambar 4. Histogram Data t st 30 kali pukulan . Pre Test Kelompok 2 kali 15 pukulan Peserta ekstrakurikuler Hasil analisis data t st kelompok 2 kali 15 Pukulan peserta ekstrakurikuler merupakan data peserta t st kelompok kedua yang akan dikenakan perlakuan latihan l menggunakan 2 kali 15 pukulan. Analisis deskriptif memperoleh nilai maksimum sebesar 27, minimum 20, m 23,2 dan nilai st vi sebesar 2,176. Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi Sudjana, 2002: 47 dengan urutan mencari banyaknya kelas = 1 + 3,3 log N, rentang = nilai maksimum nilai minimum, panjang kelas = rentang banyak kelas interval. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Pre Test Kelompok 2 kali 15 Pukulan Kelas Frekuensi Frekuensi Interval Relatif 20 21 2 20 22 23 4 40 24 25 2 20 26 27 2 20 F re k u e n si 40 Gambar 4. Histogram Data t st 30 kali pukulan

b. Pre Test Kelompok 2 kali 15 pukulan Peserta ekstrakurikuler

Hasil analisis data t st kelompok 2 kali 15 Pukulan peserta ekstrakurikuler merupakan data peserta t st kelompok kedua yang akan dikenakan perlakuan latihan l menggunakan 2 kali 15 pukulan. Analisis deskriptif memperoleh nilai maksimum sebesar 27, minimum 20, m 23,2 dan nilai st vi sebesar 2,176. Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi Sudjana, 2002: 47 dengan urutan mencari banyaknya kelas = 1 + 3,3 log N, rentang = nilai maksimum nilai minimum, panjang kelas = rentang banyak kelas interval. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Pre Test Kelompok 2 kali 15 Pukulan Kelas Frekuensi Frekuensi Interval Relatif 20 21 2 20 22 23 4 40 24 25 2 20 26 27 2 20 1 2 3 4 5 20 - 21 22 - 23 24 - 25 26 - 27 F re k u e n si Kelas Interval Pre Test Kelompok 30 kali pukulan 40 Gambar 4. Histogram Data t st 30 kali pukulan

b. Pre Test Kelompok 2 kali 15 pukulan Peserta ekstrakurikuler

Hasil analisis data t st kelompok 2 kali 15 Pukulan peserta ekstrakurikuler merupakan data peserta t st kelompok kedua yang akan dikenakan perlakuan latihan l menggunakan 2 kali 15 pukulan. Analisis deskriptif memperoleh nilai maksimum sebesar 27, minimum 20, m 23,2 dan nilai st vi sebesar 2,176. Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi Sudjana, 2002: 47 dengan urutan mencari banyaknya kelas = 1 + 3,3 log N, rentang = nilai maksimum nilai minimum, panjang kelas = rentang banyak kelas interval. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Pre Test Kelompok 2 kali 15 Pukulan Kelas Frekuensi Frekuensi Interval Relatif 20 21 2 20 22 23 4 40 24 25 2 20 26 27 2 20 26 - 27 Pre Test Kelompok 30 kali pukulan 41 Berikut hubungan data t st 2 kali 15 pukulan adalah sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Data t st 2 kali 15 pukulan Post test Deskripsi data p o st t st didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil tes pengukuran pada saat p o st t st . Deskripsi data p o st t st adalah sebagai berikut: Post test p uu Hasil analisis deskriptif data p o st t st kelompok 30 kali pukulan yang telah dikenakan perlakuan latihan l menggunakan 30 kali pukulan. Analisis deskriptif memperoleh nilai maksimum sebesar 36, minimum 29, m 32,9 dan nilai st vi sebesar 2,13. Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi Sudjana, 2002: 47 dengan urutan mencari banyaknya kelas = 1 + 3,3 log N, rentang = nilai maksimum nilai minimum, panjang kelas = rentang banyak kelas interval. F re k u e n si 41 Berikut hubungan data + , t , st 2 kali 15 pukulan adalah sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Data - + , t , st 2 kali 15 pukulan Post test Deskripsi data p o st t , st didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil tes pengukuran pada saat p o st t , st . Deskripsi data p o st t st adalah sebagai berikut: Post test . 0 1 2 p 13 45 3 0 6 7 u 3 u 8 Hasil analisis deskriptif data p o st t , st kelompok 30 kali pukulan yang telah dikenakan perlakuan latihan l 9: menggunakan 30 kali pukulan. Analisis deskriptif memperoleh nilai maksimum sebesar 36, minimum 29, m ,; 32,9 dan nilai st vi sebesar 2,13. Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi Sudjana, 2002: 47 dengan urutan mencari banyaknya kelas = 1 + 3,3 log N, rentang = nilai maksimum nilai minimum, panjang kelas = rentang banyak kelas interval. 1 2 3 4 20 - 21 22 - 23 24 - 25 26 - 27 F re k u e n si Kelas Interval Pre Test = ? A p B CD B E ? F G H u B u ? E I 41 Berikut hubungan data t st 2 kali 15 pukulan adalah sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Data t st 2 kali 15 pukulan Post test Deskripsi data p o st t st didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil tes pengukuran pada saat p o st t st . Deskripsi data p o st t , st adalah sebagai berikut: Post test p uu Hasil analisis deskriptif data p o st t st kelompok 30 kali pukulan yang telah dikenakan perlakuan latihan l : menggunakan 30 kali pukulan. Analisis deskriptif memperoleh nilai maksimum sebesar 36, minimum 29, m 32,9 dan nilai st ; J ;+ J , vi ;K L sebesar 2,13. Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi Sudjana, 2002: 47 dengan urutan mencari banyaknya kelas = 1 + 3,3 log N, rentang = nilai maksimum nilai minimum, panjang kelas = rentang banyak kelas interval. 26 - 27 Pre Test p uu 42 MNO PQ str u Post test p uu r u s r u s t r f 29 30 1 10 31 32 3 30 33 34 4 40 35 36 2 20 Berikut hubungan data p o st t st kelompok 30 kali adalah sebagai berikut: Gambar 6. Histogram Data t st 30 Kali Pukulan

b. Post test Kelompok 2 kali 15 pukulan

Dokumen yang terkait

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PUKULAN LOB (CLEAR) DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS.

1 6 14

Perbedaan Hasil Latihan Pukulan Lob dengan Metode Pola Pukulan dan Metode Bertahap Terhadap Kemampuan Pukulan Lob Pada Pemain P.B. Sehat Semarang Tahun 2008.

0 0 1

Perbedaan Metode Latihan Drill antara Drill Bebas dan Drill Terfokus Terhadap Ketepatan Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis Pada Atlet Pemula PB Pendowo Semarang Tahun 2008.

0 0 1

KEMAMPUAN DASAR PUKULAN SERVIS PANJANG DAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 3 GOMBONG KEBUMEN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS.

0 2 65

KETEPATAN PUKULAN SMASH BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS PUTRA DI SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA.

0 0 65

PENGARUH 30 KALI PUKULAN DAN 2 KALI 15 PUKULAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK MENGGUNAKAN BACKHAND SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 1 SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 0 111

PENGARUH LATIHAN PUKULAN DENGAN POSISI BERUBAH DAN POSISI TETAP TERHADAP HASIL PUKULAN OVERHEAD LOB

0 2 39

Hubungan Pendekatan Latihan Massed Practice dan Distributed Practice Terhadap Ketepatan Pukulan LOB Pemain Bulutangkis - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 11