Lokasi Penelitian Sumber Informasi

46 Sementara jenis pendekatan kualitatif digunakan untuk menangkap kebenaran empiris dilapangan untuk nanti kemudian data tersebut dideskripsikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Salatiga. Ada dua pertimbangan penulis memilih Salatiga sebagai lokasi penelitian ini, yaitu: a Pertimbangan metodologis karena di Kota Salatiga telah terdapat komunitas punk, dengan demikian untuk menggambarkan keberadaan komunitas punk dan hubungannya dengan sejarah lahirnya dapat dilakukan dengan melakukan penelitian di Salatiga. Dalam ruang lingkup kemudian penelitian ini dibatasi pada komunitas punk dikampus dan sekitar kampus UKSW. Berdasarkan pada pertimbangan metodologis maka persoalan penelitian yang telah disusun dapat dijawab dengan melakukan penelitian di Salatiga. b Pertimbangan praktis karena penulis adalah mahasiswa FISIPOL UKSW yang tinggal di Salatiga sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data-data tentang komunitas punk. Selain itu lokasi penelitian yang juga merupakan tempat penulis melakukan studi maka secara oprasional peneliti dapat menghemat biaya penelitian dan karena lokasi penelitian di sekitar kampus UKSW maka peneliti dapat dengan mudah menjangkau lokasi penelitian.

3.4. Sumber Informasi

Setelah melewati proses seminar proposal sabagai syarat untuk melakukan penelitian di FISIPOL UKSW, maka peneliti kemudian mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk mengumpulkan data. Pada tahun 2007 antara bulan Agustus hingga Desember peneliti melakukan penelitian khususnya untuk mengumpulkan 47 data-data primer yang dibutuhkan guna menggambarkan keberadaan komunitas punk di Salatiga. Untuk mengumpulkan data primer ataupun data sekunder peneliti membutuhkan sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang relevan sekaligus terkait dengan masalah penelitian. Untuk mencari sumber informasi peneliti memakai strategi snowballing sampling penggelindingan bola. Strategi ini digunakan untuk memudahkan peneliti untuk memperoleh sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang dapat dipakai untuk menjawab masalah penelitian. Pada sisi lain juga disadari bahwa perbedaan antara angkatan-angkatan dari informan kunci akan sedikit menyulitkan untuk menggunakan snowballing , tetapi dengan pengetahuan khususnya pengetahuan tentang masalah penelitian yang dimiliki oleh masing-masing angkatan akan lengkap untuk menjawab masalah penelitian, maka peneliti tetap menggunakan snowballing sampling. Sumber informasi informan kunci dalam penelitian ini tidak lain adalah anggota komunitas punk di sekitar kampus UKSW, beberapa informan kunci yang diwawancarai oleh peneliti pada masa penelitian adalah : 48 Tabel 3.1 Data Informan Kunci Penelitian No Nama Golongan Keterangan 1 Rudy Anarcho Punk Rudy adalah mahasiswa UKSW asal Jakarta. Ia merupakan pionir atau pencetus lahirnya komunitas punk di Salatiga. Angkatan 2001 Diwawancara pada 21 September dan November 2007. Merupakan informan kunci kedua R2 2 Ahmed Merupakan angota Anarcho Punk, namun juga merupakan golongan ska punk. Ahmed juga merupakan mahasiswa di UKSW. Angkatan 2004 Diwawancara pada September dan November 2007. Merupakan informan kunci pertama R1. 3 Daniel Daniel walaupun sering dengan Rudy dan Ahmed, namun ia mengkategorikan dirinya sebagai anggota glam punk. Ahmed juga adalah mahasiswa UKSW Salatiga. Angkatan 2007 Diwawancara pada November 2007. Merupakan informan kunci pertama R3. 4 Deniss Anggota Komunitas Punk, Glam Punk. Deniss merupakan anggota komunitas punk di Kota Bandung. Akan tetapi Deniss juga adalah seorang yang seringkali bersama komunitas punk di Salatiga. Diwawancara pada awal Desember 2007. 5 Ibeng dan Ahmed Anggota Komunitas Punk Kota Salatiga Melengkapi data rinci tentang golongan punk di Kota Salatiga. Diwawancarai pada 16 Juli 2009. 49

3.5. Satuan Amatan dan Satuan Analisis