T1 352011701 BAB III

(1)

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Perlu dibedakan antara metodologi dengan metode penelitian agar tidak terjadi kerancuan dalam analisisnya. Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakannya, sedangkan metode penelitian hanya mengemukakan cara-cara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam sebuah penelitian.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam kelanjutan penulisan penelitian ini, penulis cenderung untuk memakai konsep metode penelitian dibandingkan dengan metodologi penelitian, karena isi bab ini hanya akan memaparkan tentang teknik-teknik penelitian yang akan dilakukan dalam pengumpulan data hingga pada analisis data.

Kata metode mempunyai arti ’upaya yang dilakukan secara sistematis, terencana dan terorganisasi’. Suatu metode dianggap benar apabila mengacu pada suatu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tertentu.

Sedangkan kata ’penelitian’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai mengamati, atau memeriksa atau menyelidiki dengan cermat, dan dapat berarti kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Dengan demikian metode penelitian dapat berarti suatu pendekatan sistematis untuk memperoleh pengetahuan baru dan nyata atau upaya memperoleh pengetahuan (baru) berdasarkan pengetahuan yang telah diterima dan terbukti secara empirik (nyata), (KBBI 2002: 652-653).

Defenisi metodologi penelitian secara lebih ringkas diungkapkan oleh Soehartono. Menurutnya, metode penelitian adalah suatu cara atau strategi menyeluruh untuk memperoleh data yang diperlukan (Sugiyono, 2005 : 9). Dalam Bab ini akan membahas hal-hal sebagai berikut; jenis pendekatan, jenis penelitian,


(2)

45

satuan analisis dan satuan amatan, jenis dan sumber data, sumber informasi, data dan prosedur penelitian, tekhnik analisis data, dan sistematika penulisan.

3.1.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif. Alasan penggunaan metode ini adalah bahwa secara prinsipil metode kualitatif menerima dan mengakui kebenaran fakta yang selanjutnya fakta tersebut ditangkap secara benar dan obyektif (apa adanya), dan kemudian memerlukan logika dan akal untuk menjelaskannya.

Bogdan dan Taylor mendefenisikan ‘metode kualitatif’ sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 1989: 3).

Sejalan dengan defenisi tersebut, Kirk dan Miller, mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Moleong, 1989: 3).

3.2.

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Artinya data-data yang terkumpul selanjutnya akan dideskripsikan atau digambarkan sedemikian rupa untuk menggambarkan komunitas punk di Salatiga. Pengaplikasian makna penelitian deskriptif tersebut pada pengertian konsep deskriptif yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, bahwa: Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan hanya semata-mata melukiskan kedua objek dan peristiwa tanpa maksud untuk mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum (generalisasi)”. Dengan demikian berdasarkan tujuan penelitian yang telah disusun maka penelitian ini hanya akan menggambarkan komunitas punk di Salatiga, dan menggambarkan hubungan sejarah lahirnya punk dengan komunitas punk di Salatiga.


(3)

46

Sementara jenis pendekatan kualitatif digunakan untuk menangkap kebenaran empiris dilapangan untuk nanti kemudian data tersebut dideskripsikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

3.3.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Salatiga. Ada dua pertimbangan penulis memilih Salatiga sebagai lokasi penelitian ini, yaitu:

a) Pertimbangan metodologis karena di Kota Salatiga telah terdapat komunitas punk, dengan demikian untuk menggambarkan keberadaan komunitas punk dan hubungannya dengan sejarah lahirnya dapat dilakukan dengan melakukan penelitian di Salatiga. Dalam ruang lingkup kemudian penelitian ini dibatasi pada komunitas punk dikampus dan sekitar kampus UKSW.

Berdasarkan pada pertimbangan metodologis maka persoalan penelitian yang telah disusun dapat dijawab dengan melakukan penelitian di Salatiga.

b) Pertimbangan praktis karena penulis adalah mahasiswa FISIPOL UKSW yang tinggal di Salatiga sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data-data tentang komunitas punk. Selain itu lokasi penelitian yang juga merupakan tempat penulis melakukan studi maka secara oprasional peneliti dapat menghemat biaya penelitian dan karena lokasi penelitian di sekitar kampus UKSW maka peneliti dapat dengan mudah menjangkau lokasi penelitian.

3.4.

Sumber Informasi

Setelah melewati proses seminar proposal sabagai syarat untuk melakukan penelitian di FISIPOL UKSW, maka peneliti kemudian mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk mengumpulkan data. Pada tahun 2007 antara bulan Agustus hingga Desember peneliti melakukan penelitian khususnya untuk mengumpulkan


(4)

47

data-data primer yang dibutuhkan guna menggambarkan keberadaan komunitas punk di Salatiga.

Untuk mengumpulkan data primer ataupun data sekunder peneliti membutuhkan sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang relevan sekaligus terkait dengan masalah penelitian. Untuk mencari sumber informasi peneliti memakai strategi snowballing sampling (penggelindingan bola). Strategi ini digunakan untuk memudahkan peneliti untuk memperoleh sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang dapat dipakai untuk menjawab masalah penelitian. Pada sisi lain juga disadari bahwa perbedaan antara angkatan-angkatan dari informan kunci akan sedikit menyulitkan untuk menggunakan snowballing, tetapi dengan pengetahuan (khususnya pengetahuan tentang masalah penelitian) yang dimiliki oleh masing-masing angkatan akan lengkap untuk menjawab masalah penelitian, maka peneliti tetap menggunakan snowballing sampling.

Sumber informasi (informan kunci) dalam penelitian ini tidak lain adalah anggota komunitas punk di sekitar kampus UKSW, beberapa informan kunci yang diwawancarai oleh peneliti pada masa penelitian adalah :


(5)

48 Tabel 3.1

Data Informan Kunci Penelitian

No Nama Golongan Keterangan

1 Rudy Anarcho Punk Rudy adalah mahasiswa UKSW asal Jakarta. Ia merupakan pionir atau pencetus lahirnya komunitas punk di Salatiga.

Angkatan 2001

Diwawancara pada 21 September dan November 2007. Merupakan informan kunci kedua (R2) 2 Ahmed Merupakan angota

Anarcho Punk, namun juga merupakan

golongan ska punk.

Ahmed juga merupakan mahasiswa di UKSW.

Angkatan 2004

Diwawancara pada September dan November 2007. Merupakan informan kunci pertama (R1). 3 Daniel Daniel walaupun

sering dengan Rudy dan Ahmed, namun ia mengkategorikan dirinya sebagai anggota glam punk.

Ahmed juga adalah mahasiswa UKSW Salatiga.

Angkatan 2007

Diwawancara pada November 2007. Merupakan informan kunci pertama (R3).

4 Deniss Anggota Komunitas Punk, Glam Punk.

Deniss merupakan anggota komunitas punk di Kota Bandung. Akan tetapi Deniss juga adalah seorang yang seringkali bersama komunitas punk di Salatiga. Diwawancara pada awal Desember 2007. 5 Ibeng dan Ahmed Anggota Komunitas

Punk Kota Salatiga

Melengkapi data rinci tentang golongan punk di Kota Salatiga. Diwawancarai pada 16 Juli 2009.


(6)

49

3.5.

Satuan Amatan dan Satuan Analisis

Satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka meggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang dijadikan sumber itu dapa orang (data primer), tempat atau organisasi (untuk data sekunder), (Ihalauw 2004: 178). Berdasarkan pengertian dan pemahaman di atas, maka satuan amatan dalam penelitian ini adalah anggota komunitas punk di Salatiga.

Satuan analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi1 dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Berdasarkan pada pemahaman yang demikian maka satuan analisis dalam penelitian ini adalah, interaksi komunitas punk di Salatiga dengan sejarah kelahirannya di Inggris. Interaksi dimaksud adalah interaksi komunitas punk di Salatiga dengan latar belakang punk itu sendiri.

3.6.

Data dan Prosedur Pengumpulan Data

3.6.1. Data

Data yang dikumpulkan diupayakan sesuai konsep dalam penelitian. Oleh karena itu untuk data-data tentang komunitas punk di Salatiga diperoleh melalui proses pengamatan terhadap aktivitas komunitas punk di Salatiga. sedangkan data primer lain diperoleh melalui proses wawancara yang dengan sengaja dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam rangka menjawab tujuan penelitian. Sedangkan data-data pendukung lain diperoleh melalui internet, ataupun data-data terkait yang telah dipublikasikan.

Secara umum dikenal dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari obyek penelitian di lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara tidak langsung dari obyek penelitian di lapangan, melainkan melalui pihak lain

1

Menurut Ihalauw, dalam penelitian ilmu sosial aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisa dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian, anatara lain individu, kelompok, organisasi, artifact sosial. Artifact sosial adalah setiap produk dari makhluk sosial atau perilakunya (Ihalauw 2004; 174).


(7)

50

ataupun hasil penelitian telah dipublikasi secara resmi dari instansi/dinas yang relevan dijadikan sumber data dan informasi.

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan, berupa fakta-fakta empirik baik yang diperoleh melalui proses pengamatan dan penggalian data dilapangan. Sedangkan data Sekunder diperoleh melalui studi literature ataupun berbagai hasil penelitian, maupun data-data sekunder lain yang terkait erat dengan konsep-konsep dalam penelitian ini.

3.6.2. Prosedur Pengumpulan Data

Tahap–tahap yang dilakukan dalam prosedur pengumpulan data dalam penelitian, adalah persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data, Pelaporan.

a. Persiapan penelitian

Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan proposal dengan kajian terhadap literatur serta data pendukung lainnya. Pokok bahasan ini memuat latar belakang masalah yang menggambar sutuasi problematik penelitian, pokok persoalan atau masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan kerangka pikir penelitian..

Selanjutnya melalui kajian terhadap literatur serta data pendukung berbagai konsep terkait dengan pokok persoalan penelitian diakomodir dalam bab ii. Cara sistematis untuk mengumpulkan data dan memperoleh data (metodologi penelitian) diakomodir dalam bab iii. Sebagai salah syarat untuk melakukan penelitian mahasiswa diharuskan untuk melakukan seminar proposal guna memperoleh berbagai masukan bagi pelaksanaan penelitian. Setelah mendapat berbagai masukan ‘persetujuan’ kemudian penulis langsung terjun kelapangan untuk mengumpulkan data.

b. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum masuk dalam penelitian langkah paling awal yang dilakukan adalah mempersiapkan tekhnik (strategi/cara) yang akan digunakan dalam


(8)

51

pengumpulan data. Terdapat tiga tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu;

Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan serta konsep-konsep dan teori-teori yang mendukung masalah yang diteliti. Bahan-bahan atau data-data yang diperlukan bisa diperoleh dari pengkajian terhadap buku-buku acuan, kamus, majalah, tabloid, surat kabar, media terbitan lainnya, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian.

Observasi Lapangan

Observasi ini ditujukan untuk memperoleh data melalui pengamatan secara langsung di lapangan. Fungsi observasi lapangan antara lain adalah deskripsi, yaitu menjelaskan secara rinci gejala-gejala yang terjadi. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara melihat secara langsung di jalan Diponegoro Salatiga (tongkrongan komunitas tersebut), bagaimana mereka melewati setiap harinya bersama dengan para punkers lainnya.

Dalam proses pengamatan tekhnik observasi dilaksanakan antara rentang waktu Agustus hingga Desember 2007. Namun juga perlu dikemukakan bahwa selama bermahasiswa di UKSW sejak 2001 secara tidak langsung peneliti juga telah melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan di jalan Diponegoro sebagai tempat tongkrongan komunitas punk di Salatiga. Tempat tongkrongan komunitas ini bertempat disalah satu warung di depan kampus UKSW, tepatnya di wilayah kaki lima di depan book stoor UKSW. Selain wilayah itu, pengamatan juga dilakukan di sekitar wilayah posnet UKSW seperti di Kafetaria, ataupun ditangga depan posnet yang juga merupakan tempat tongkrongan anggota komunitas punk.


(9)

52  Wawancara

Dilakukan wawancara mendalam (dept interview) terhadap beberapa informan yang menguasai permasalahan, hasil wawancara dan instrument penelitian yang digunakan dilampirkan dalam laporan penelitian ini. Informan yang dipilih adalah informan yang mempunyai pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Sifat yang digunakan adalah wawancara terarah dan tidak terarah. Wawancara yang tidak terarah adalah wawancara bebas, santai dan memberikan informan kesempatan untuk memberikan keterangan umum dan tidak terduga, yang tidak diketahui jika wawancara terarah. Setelah mendapatkan gambaran umum mengenai bentuk yang hendak diteliti, kita menggunakan bentuk wawancara terarah dengan pedoman daftar pertanyaan. Wawancara mendasarkan diri pada pedoman wawancara atau guide interview tetapi terarah pada topik penelitian yang akan dilakukan terhadap informan kunci dan informan lainnya.

Perlu dikemukakan juga bahwa tidak semua anggota komunitas memahami proses berdiri, prinsip punkers ataupun hubungan sejarah antara punk di Salatiga dengan punk yang lahir di Inggris. Peneliti dalam analisa data hanya merujuk pada beberapa orang khususnya Rudy (sebagai pionir) yang memang benar-benar memahami dan dalam wawancara telah memberikan informasi terkait dengan tujuan penelitian ini. Dibawah ini dimuat proses pengumpulan data dalam tabel 3.2.


(10)

53 Tabel 3.2

Proses Pelaksanaan Penelitian

No Informan Kunci Tanggal/Bulan Tema Data Yang di

Kumpulkan

1 Rudy 21 September 2007  Bagaimana

Mengenal Punk.

 Sejarah punk di Salatiga.

 Golongan-golongan

November 2007  Sikap-sikap dan

tindakan komunitas punk.

 Prinsip-prinsip dan idiologi punk di Salatiga.

 Hubungan punk

dengan sejarah di Inggris.

2 Ahmed September 2007  Sejarah punk di

Salatiga

 Bagaimana

motivasinya untuk mengenal punk,.

November 2007  Prinsip punk di

Salatiga

3 Daniel November 2007  Sejarah punk di

Salatiga

 Prinsip-prinsip dan idiologi punk.

4 Deniss Awal Desember 2007  Motivasi mengenal

punk

5 Ibeng dan Ahmed 16 Juli 2009  Melengkapi data

rinci tentang golongan punk di Salatiga.

c. Analisis Data

Secara teknis data yang telah terkumpul perlu dianalisis untuk disajikan menjadi suatu hasil penelitian. Analisis data merupakan bagian yang amat


(11)

54

penting dalam metode penelitian ilmiah dan alamiah, yaitu untuk menjawab tujuan dan permasalahan di atas data analisis dengan memberi arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Dengan demikian menurut Singarimbun dan Effendi, (1989: 363). Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan.

Dengan demikian untuk memjawab persoalan penelitian yang sudah dipaparkan dalam bab i tersebut maka dibutuhkan suatu teknik analisa data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Pertama, data baik data primer ataupun data sekunder yang telah diperoleh di lukiskan sebagaimana adanya. Artinya keberadaan komunitas punk baik sejarah berdiri, prinsip dan hubungan sejarah antara komunitas punk di Salatiga dan di Inggris dilukiskan (dideskripdikan) secara detail untuk membantu proses analisa.

Kedua, data yang telah dilukiskan diedit, diperiksa (pemeriksaan kelengkapan data) dan kemudian diinterpretasi atau dibangun makna atas berbagai data yang telah dikumpulkan. Selain itu data-data dari berbagai informan kunci dikategorikan, yang terkait dengan tujuan penelitian ‘keberadaan’ ataupun ‘hubungan sejarah’ dikelompokan guna memudahkan proses deskripsi data.

Ketiga, melalaui langkah di atas, dilakukan suatu analisa kemudian dibangun sebuah kesimpulan yang mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian.

d. Pelaporan Hasil Penelitian

Sebagai tahap akhir dari proses penelitian pelaporan hasil merupakan rentang waktu penyusunan laporan tentang masalah yang diteliti. Berbagai data yang diperoleh dilapangan, dideskripsikan dan ditarik kesimpulan atasnya untuk kemudian dilaporkan sebagai hasil penelitian.


(1)

49

3.5.

Satuan Amatan dan Satuan Analisis

Satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka meggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang dijadikan sumber itu dapa orang (data primer), tempat atau organisasi (untuk data sekunder), (Ihalauw 2004: 178). Berdasarkan pengertian dan pemahaman di atas, maka satuan amatan dalam penelitian ini adalah anggota komunitas punk di Salatiga.

Satuan analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi1 dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Berdasarkan pada pemahaman yang demikian maka satuan analisis dalam penelitian ini adalah, interaksi komunitas punk di Salatiga dengan sejarah kelahirannya di Inggris. Interaksi dimaksud adalah interaksi komunitas punk di Salatiga dengan latar belakang punk itu sendiri.

3.6.

Data dan Prosedur Pengumpulan Data

3.6.1. Data

Data yang dikumpulkan diupayakan sesuai konsep dalam penelitian. Oleh karena itu untuk data-data tentang komunitas punk di Salatiga diperoleh melalui proses pengamatan terhadap aktivitas komunitas punk di Salatiga. sedangkan data primer lain diperoleh melalui proses wawancara yang dengan sengaja dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam rangka menjawab tujuan penelitian. Sedangkan data-data pendukung lain diperoleh melalui internet, ataupun data-data terkait yang telah dipublikasikan.

Secara umum dikenal dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari obyek penelitian di lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara tidak langsung dari obyek penelitian di lapangan, melainkan melalui pihak lain

1

Menurut Ihalauw, dalam penelitian ilmu sosial aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisa dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian, anatara lain individu, kelompok, organisasi, artifact sosial. Artifact sosial adalah setiap produk dari makhluk sosial atau perilakunya (Ihalauw 2004; 174).


(2)

50

ataupun hasil penelitian telah dipublikasi secara resmi dari instansi/dinas yang relevan dijadikan sumber data dan informasi.

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan, berupa fakta-fakta empirik baik yang diperoleh melalui proses pengamatan dan penggalian data dilapangan. Sedangkan data Sekunder diperoleh melalui studi literature ataupun berbagai hasil penelitian, maupun data-data sekunder lain yang terkait erat dengan konsep-konsep dalam penelitian ini.

3.6.2. Prosedur Pengumpulan Data

Tahap–tahap yang dilakukan dalam prosedur pengumpulan data dalam penelitian, adalah persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data, Pelaporan.

a. Persiapan penelitian

Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan proposal dengan kajian terhadap literatur serta data pendukung lainnya. Pokok bahasan ini memuat latar belakang masalah yang menggambar sutuasi problematik penelitian, pokok persoalan atau masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan kerangka pikir penelitian..

Selanjutnya melalui kajian terhadap literatur serta data pendukung berbagai konsep terkait dengan pokok persoalan penelitian diakomodir dalam bab ii. Cara sistematis untuk mengumpulkan data dan memperoleh data (metodologi penelitian) diakomodir dalam bab iii. Sebagai salah syarat untuk melakukan penelitian mahasiswa diharuskan untuk melakukan seminar proposal guna memperoleh berbagai masukan bagi pelaksanaan penelitian. Setelah mendapat berbagai masukan ‘persetujuan’ kemudian penulis langsung terjun kelapangan untuk mengumpulkan data.

b. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum masuk dalam penelitian langkah paling awal yang dilakukan adalah mempersiapkan tekhnik (strategi/cara) yang akan digunakan dalam


(3)

51

pengumpulan data. Terdapat tiga tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu;

Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan serta konsep-konsep dan teori-teori yang mendukung masalah yang diteliti. Bahan-bahan atau data-data yang diperlukan bisa diperoleh dari pengkajian terhadap buku-buku acuan, kamus, majalah, tabloid, surat kabar, media terbitan lainnya, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian.

Observasi Lapangan

Observasi ini ditujukan untuk memperoleh data melalui pengamatan secara langsung di lapangan. Fungsi observasi lapangan antara lain adalah deskripsi, yaitu menjelaskan secara rinci gejala-gejala yang terjadi. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara melihat secara langsung di jalan Diponegoro Salatiga (tongkrongan komunitas tersebut), bagaimana mereka melewati setiap harinya bersama dengan para punkers lainnya.

Dalam proses pengamatan tekhnik observasi dilaksanakan antara rentang waktu Agustus hingga Desember 2007. Namun juga perlu dikemukakan bahwa selama bermahasiswa di UKSW sejak 2001 secara tidak langsung peneliti juga telah melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan di jalan Diponegoro sebagai tempat tongkrongan komunitas punk di Salatiga. Tempat tongkrongan komunitas ini bertempat disalah satu warung di depan kampus UKSW, tepatnya di wilayah kaki lima di depan book stoor UKSW. Selain wilayah itu, pengamatan juga dilakukan di sekitar wilayah posnet UKSW seperti di Kafetaria, ataupun ditangga depan posnet yang juga merupakan tempat tongkrongan anggota komunitas punk.


(4)

52  Wawancara

Dilakukan wawancara mendalam (dept interview) terhadap beberapa informan yang menguasai permasalahan, hasil wawancara dan instrument penelitian yang digunakan dilampirkan dalam laporan penelitian ini. Informan yang dipilih adalah informan yang mempunyai pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Sifat yang digunakan adalah wawancara terarah dan tidak terarah. Wawancara yang tidak terarah adalah wawancara bebas, santai dan memberikan informan kesempatan untuk memberikan keterangan umum dan tidak terduga, yang tidak diketahui jika wawancara terarah. Setelah mendapatkan gambaran umum mengenai bentuk yang hendak diteliti, kita menggunakan bentuk wawancara terarah dengan pedoman daftar pertanyaan. Wawancara mendasarkan diri pada pedoman wawancara atau guide interview tetapi terarah pada topik penelitian yang akan dilakukan terhadap informan kunci dan informan lainnya.

Perlu dikemukakan juga bahwa tidak semua anggota komunitas memahami proses berdiri, prinsip punkers ataupun hubungan sejarah antara punk di Salatiga dengan punk yang lahir di Inggris. Peneliti dalam analisa data hanya merujuk pada beberapa orang khususnya Rudy (sebagai pionir) yang memang benar-benar memahami dan dalam wawancara telah memberikan informasi terkait dengan tujuan penelitian ini. Dibawah ini dimuat proses pengumpulan data dalam tabel 3.2.


(5)

53 Tabel 3.2

Proses Pelaksanaan Penelitian

No Informan Kunci Tanggal/Bulan Tema Data Yang di

Kumpulkan

1 Rudy 21 September 2007  Bagaimana

Mengenal Punk.

 Sejarah punk di Salatiga.

 Golongan-golongan

November 2007  Sikap-sikap dan

tindakan komunitas punk.

 Prinsip-prinsip dan idiologi punk di Salatiga.

 Hubungan punk

dengan sejarah di Inggris.

2 Ahmed September 2007  Sejarah punk di

Salatiga

 Bagaimana

motivasinya untuk mengenal punk,.

November 2007  Prinsip punk di

Salatiga

3 Daniel November 2007  Sejarah punk di

Salatiga

 Prinsip-prinsip dan idiologi punk.

4 Deniss Awal Desember 2007  Motivasi mengenal

punk

5 Ibeng dan Ahmed 16 Juli 2009  Melengkapi data

rinci tentang golongan punk di Salatiga.

c. Analisis Data

Secara teknis data yang telah terkumpul perlu dianalisis untuk disajikan menjadi suatu hasil penelitian. Analisis data merupakan bagian yang amat


(6)

54

penting dalam metode penelitian ilmiah dan alamiah, yaitu untuk menjawab tujuan dan permasalahan di atas data analisis dengan memberi arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Dengan demikian menurut Singarimbun dan Effendi, (1989: 363). Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretasikan.

Dengan demikian untuk memjawab persoalan penelitian yang sudah dipaparkan dalam bab i tersebut maka dibutuhkan suatu teknik analisa data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Pertama, data baik data primer ataupun data sekunder yang telah diperoleh di lukiskan sebagaimana adanya. Artinya keberadaan komunitas punk baik sejarah berdiri, prinsip dan hubungan sejarah antara komunitas punk di Salatiga dan di Inggris dilukiskan (dideskripdikan) secara detail untuk membantu proses analisa.

Kedua, data yang telah dilukiskan diedit, diperiksa (pemeriksaan kelengkapan data) dan kemudian diinterpretasi atau dibangun makna atas berbagai data yang telah dikumpulkan. Selain itu data-data dari berbagai informan kunci dikategorikan, yang terkait dengan tujuan penelitian ‘keberadaan’ ataupun ‘hubungan sejarah’ dikelompokan guna memudahkan proses deskripsi data.

Ketiga, melalaui langkah di atas, dilakukan suatu analisa kemudian dibangun sebuah kesimpulan yang mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian.

d. Pelaporan Hasil Penelitian

Sebagai tahap akhir dari proses penelitian pelaporan hasil merupakan rentang waktu penyusunan laporan tentang masalah yang diteliti. Berbagai data yang diperoleh dilapangan, dideskripsikan dan ditarik kesimpulan atasnya untuk kemudian dilaporkan sebagai hasil penelitian.