40
tersebut dikarenakan penelitian dilakukan dalam instansi sekolah sehingga peneliti harus mengikuti peraturan di sekolah tersebut. Kelas eksperimen
yang mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing adalah kelas X MIA 3 sedangkan kelas kontrol yang mendapatkan
perlakuan pembelajaran dengan pendekatan Scientific adalah kelas X MIA 4. Kedua kelas tersebut masing-masing terdiri dari 30 siswa.
D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing
Proses pembelajaran dilakukan dengan menerapkan langkah- langkah pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing seperti yang
terdapat pada tabel 1. 2.
Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific Proses pembelajaran Scientific dilakukan dengan menerapkan
langkah-langkah pendekatan pembelajaran Scientific seperti yang telah tertera pada tabel 2.
E. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: 1.
Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran dengan
pendekatan Problem Posing dan pembelajaran dengan pendekatan Scientific.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa.
41
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing dan pembelajaran dengan pendekatan
Scientific. Pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada pembuatan soal dan
penyelesaian oleh siswa berdasarkan situasi yang telah dibuat pada saat pembelajaran sedangkan pembelajaran dengan pendekatan Scientific
adalah metode yang digunakan di SMA N 1 Kasihan berdasarkan Kurikulum 2013. Langkah-langkah pembelajaran Problem Posing
tercantum pada tabel 1 sedangkan langkah-langkah pembelajaran Scientific terdapat pada tabel 2. Langkah-langkah dalam variabel bebas
tersebut tercantum
dalam kegiatan
inti rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa.
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan suatu proses untuk memperoleh solusi permasalahan dengan empat tahap yaitu
memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekan jawaban kembali.
Data kemampuan pemecahan masalah diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal uraian dalam pre-test dan post-test.
42
Kepercayaan diri siswa adalah suatu nilai karakter pada diri siswa. Kepercayaan diri pada kurikulum 2013 telah tercantum sebagai standar
kelulusan. Data kepercayaan diri siswa dalam penelitian ini diperoleh dari pre-test dan post-test berbentuk angket yang diisi oleh siswa sendiri.
G. Desain Rancangan Penelitian