Pendataan dengan Cara Penyampaian dan Pemantauan Indentifikasi Objek Pajak Verifikasi Data Objek Pajak Pengukuran Bidang Objek Pajak

dapat melaksanakan kewajibannya untuk mendaftarkan objek pajak yang dikuasaidimilikidimanfaatkannya. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak maka Direktorat Jenderal Pajak mengadakan kegiatan pendataan objek dan subjek pajak atau bekerja sama dengan pihak lainpihak ketiga yang telah ditentukan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut. Pendataan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan menuangkan hasilnya dalam formulir surat pemberitahuan objek pajak SPOP. Pendataan dapat dilakukan dengan 4empat alternative sebagai berikut :

1. Pendataan dengan Cara Penyampaian dan Pemantauan

Pengembalian SPOPLSPOP Pendataan dengan cara penyampaian dan pemantauan pengembalian SPOPLSPOP pada umumnya dilakukan untuk daerah- daerah terpencil, belum mempunayai peta, dan potensi pajaknya kecil. Pendataan dengan cara ini mirip seperti pelaksanaan pendaftaran objek dan subjek pajak. Perbedaannya terletak pada aktifitas masing-masing pihak. Pada pelaksanaan pendaftaran objek dan subjek pajak aktifitas dari subjek pajak sangat dominan, sedangkan pada pendataan penyampaian dan pengembalian SPOPLSPOP ini aktifitas dari petugas pajak lebih dominan. Universitas Sumatera Utara Para petugas pajak yang ditugaskan untuk melaksanakan pendataan dengan cara ini mendatangi desakelurahan-kelurahan yang akan dilakukan pendataan sambil membawa formulir SPOPLSPOP, kemudian dengan bantuan aparat desakelurahan formulir SPOPLSPOP tersebut disebarkan kepada subjek pajak yang ada di desakelurahan-kelurahan tersebut. Setelah formulir-formulir diisi secara jelas, benar, lengkap dan ditandatanagani oleh subjek pajak atau kuasanya, maka para petugas pajak akan mengambil kembali formulir tersebut dari para aparat desakelurahan untuk dibawa ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama guna dilakukannya perekaman data.

2. Indentifikasi Objek Pajak

Pendataan dengan alternatif ini dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garispeta foto yang dapat menentukan posisi relatif objek pajak tetapi tidak mempunyai data administrasi pembukuan Pajak Bumi dan Bangunan. Data tersebut merupakan hasil pendataan secara lengkap tiga tahun terakhir.

3. Verifikasi Data Objek Pajak

Pendataan dengan alternatif ini dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garispeta foto dan sudah Universitas Sumatera Utara mempunyai data administrasi pembukuan PBB hasil pendataan tiga tahun terakhir secara lengkap.

4. Pengukuran Bidang Objek Pajak

Pendataan dengan alternatif ini dapat dilakukan pada daerahwilayah yang hanya mempunyai sket peta desakelurahan-kelurahan danatau peta garispeta foto tetapi belum dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif objek pajak.

C. Pendaftaran Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan