Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Tata cara Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak

Dalam tatacara pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP, ada hal yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum Pengisian SPOPLSPOP dilakukan . Hal tersebut adalah Pendaftaran Objek Pajak dan Subjek Pajak Baru .

1. Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP

Adapun Tata cara Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek PajakSPOP adalah : a. Formulir SPOPLSPOP dapat diperoleh di tempat-tempat pengambilan yang telah di tentukan antara lain Kantor Pelayanan Pajak Pratama ,di Kantor Kelurahan, Kantor Kecamatan, dan tempat lainnya yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dalam hal formulir SPOPLSPOP diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Subjek Pajak dapat langsung datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai atau melalui kuasanya untuk mengambil formulir-formulir tersebut. b. Wajib Pajak mengajukan permohonan Pendaftaran Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan lengkap dengan bukti-bukti pendukung ke Universitas Sumatera Utara Kantor Pelayanan Pajak Pratama melalui Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT menerima permohonan Pendaftaran Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan dan Bangunan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Bukti-bukti pendukung yang perlu dilampikan berupa : 1. Fotocopy salah satu bukti Surat Tanah antara lain seperti Sertifikat, Akte Jual Beli Tanah, Surat Tanah garapan, Surat perjanjian sewa- menyewa, Surat Keterangan LurahKepala desa atau dokumen lainnya. 2. Fotocopy Kartu Tanda PendudukKartu Keluarga atau Identitas lainnya. 3. Fotocopy salah satu bukti Surat Bangunan anatara lain seperti Surat Izin Mendirikan Bangunan IMB, Surat keterangan LurahKepala desa, Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak dan dokumen lainnya. c. Setelah Subjek Pajak menyebarkan Permohonan Pendaftaran lengkap dengan bukti-bukti pendukungnya, kemudian Subjek Pajak mengisi Formulir SPOPLSPOP dengan jelas, benar, lengkap, dan tepat waktu serta ditandatangani. Universitas Sumatera Utara 1. Jelas, maksudnya adalah bahwa penulisan data yang diminta dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak harus dinyatakan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat merugikan Negara maupun wajib pajak. 2. Benar, maksudnya agar data yang dilaporkandituliskan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya seperti luas tanah danatau bangunan, tahun danatau harga perolehan, letak tanah danatau bangunan serta peruntukkan atau penggunaannya yang dilaporkan danatau dituliskan dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Lengkap, maksudnya bahwa semua kolom dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak, baik yang menyangkut subjek pajak danatau wajib pajak maupun data tanah danatau bangunan harus diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kemudian Surat Pemberitahuan Objek Pajak tersebut harus diberi tanggal Pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak dan ditandatangani oleh wajib pajak. Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP agar mencantumkan NPWP dalam kolom yang tersedia dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak . 4. Tepat waktu, maksudnya Surat Pemeberitahuan Objek Pajak yang sudah diisi oleh wajib pajak dengan jelas, benar dan lengkap serta Universitas Sumatera Utara ditandatangani harus dikembalikan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut diatas selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari setelah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Objek Pajak oleh Wajib Pajak. d. Dalam hal Subjek Pajak atau kuasanya mengalami kesulitan dalam pengisian formulir tersebut, maka mereka dapat meminta petunjuk kepada petugas pajak fiskus, dalam hal formulir tersebut diisi oleh kuasa dari Subjek Pajak, maka harus dilampiri surat kuasa yang dibubuhi bea materai sebesar Rp. 6000. e. Dalam hal berkas permohonan pendaftaran sudah lengkap, kemudian Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT akan melakukan penelitian atas pengisian formulir SPOPLSPOP yang sudah diisi secara jelas, benar, dan lengkap oleh subjek pajak. Apabila dari hasil penelitian terdapat item-item yang belum diisi atau terdapat ketidakjelasan penulisan danatau belum ada tanda tangan Subjek Pajak atau kuasanya, maka petugas tempat pelayanan terpadu dapat melakukan konfirmasi dan mengembalikan SPOPLSPOP tersebut kepada subjek pajak untuk memenuhi kelengkapan dan kejelasan pengisian formulir SPOPLSPOP tersebut. f. Dalam hal berkas permohonan pendaftaran dan formulir SPOPLSPOP sudah diisi dengan lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT Universitas Sumatera Utara akan mencetak Bukti Penerimaan Surat BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD. BPS akan diserahkan kepada Subjek Pajak sedangkan LPAD akan digabungkan dengan berkas permohonan pendaftaran, kemudian Pelaksana Seksi Pengelolaan Data dan Informasi PDI melakukan perekaman SPOPLSPOP, mencetak Daftar Hasil Rekaman DHR, melakukan pencocokan antara SPOPLSPOP dan DHR guna pembentukkan Basis Data Objek dan Subjek Pajak dan meneruskan berkas permohonan pendaftaran kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk dicetak. Berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP.533PJ2000 yaitu Blanko SPOP terdiri dari Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP dan Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak LSPOP. 1. Lembar Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP Lembar SPOP adalah lembar yang digunakan untuk mengisi Indentitas, letak Objek Pajak, Data Tanah, Denahsketlokasi Objek Pajak yang dimiliki oleh Subjek Pajak. Universitas Sumatera Utara Tabel 2 : Lembar SPOP Data Diisi Wajib Pajak Diisi Petugas Pajak Jenis Transaksi -  NOP -  NOP BERSAMA -  Tamabahan Untuk Data Baru -  Data Letak Objek Pajak  - Data Subjek Pajak  - Data Tanah  - Zona Nilai Tanah -  Data Bangunan  - Pernyataan Subjek Pajak  - Identitas Pendata -  SketDenah Lokasi Objek Pajak  - Sumber : Seksi Pendataan dan PenelitianEkstensifikasi Universitas Sumatera Utara Keterangan : a. NOP adalah nilai Identifikasi Objek Pajak yang mempunyai Karakteristik Unik, Permanen, standar dengan satuan Blok dalam satu wilayah Administrasi Pemerintah desakelurahan yang berlaku secara Nasional. b. ZNT Zona Nilai Pajak adalah Zona Geografis yang terdiri dari sekelompok Objek Pajak yang mempunyai Nilai Indikasi Rata-Rata NIR sama yang dibatasi oleh batas penguasaanpemilikan subjek pajak dalam satu wilayah Administrasi Pemerintahan desakelurahan. 2. Lembar Lampiran Surat Pemeberitahuan Objek Pajak LSPOP Lembar LSPOP ini tidak digunakan bila Subjek Pajak tidak mempunyai Bangunan pada sebidang tanah dan digunakan bila dalam suatu tanah tersebut terdapat 1 Bangunan, jika dalam tanah tersebut terdapat 2 atau lebih, maka jumlah LSPOP yang digunakan adalah sebanyak jumlah bangunan yang ada. Universitas Sumatera Utara Tabel 3 : Lembar LSPOP Data Diisi Wajib Pajak Diisi Petugas Pajak Rincian Data Bangunan  - Fasilitas  - Data Tambahan Untuk Jenis Penggunaan Bangunan JPB = 38 -  Data Tambahan Untuk Bangunan Non-Standar -  Penilaian Individual -  Identitas Pendata -  Sumber : Seksi Pendataan dan PenilaianEkstensifikasi Keterangan : a. Bangunan Non Standard adalah Objek Pajak yang tidak memenuhi kinerja Objek Pajak Standard. b. Objek Pajak Standard adalah Objek Pajak yang memiliki Luas Bangunan 1000 m 2 dan jumlah lantai 4 empat serta luas tanah 10.000 m 2 . Universitas Sumatera Utara c. Penilaian Individual adalah penelitian terhadap Objek Pajak dengan cara memperhatikan semua karakteristik dari setiap Objek Pajak.

2. Kendala-Kendala Dalam Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP