Gambar 3. Alur pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dapat diambil penjelasan sebagai berikut: 1 siswa kelas XI audio video SMK PIRI 1 Yogyakarta
memiliki alat yang terbatas untuk praktikum audio mixer dalam pembelajaran teknik audio; 2 media animasi dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan. Dari penjelasan di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Media animasi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi audio mixer dalam pelajaran teknik audio.
2. Hasil belajar siswa akan meningkat setelah menggunakan media pembelajaran animasi untuk materi audio mixer.
Guru
Proses belajar
mengajar materi auiod mixer
Hasil belajar siswa
Media Animasi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini melakukan perlakuan atau manipulasi variabel. Perlakuan
yang dilakukan terhadap variabel bebas dilihat hasilnya pada variabel terikatnya. Desain eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperimen karena tidak mungkin
menempatkan subjek secara random ke dalam kelompok-kelompok. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu media animasi mata
diklat teknik audio, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini adalah pengaruh animasi sebagai media
pembelajaran audio mixer dan mengetahui peningkatan hasil belajar dari penerapan media animasi dalam pembelajaran materi audio mixer. Media pembelajaran
tersebut dapat dikatakan efektif jika dalam penggunaannya kompetensi pembelajaran dapat tercapai. Perubahan tersebut dapat dilihat dari ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa pada materi audio mixer. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimental design nonequivalent control group. Menurut Darmadi 2011: 202 Desain penelitian nonequivalent control group, adalah sebagai berikut:
Keterangan : O1 O3 : kedua kelompok diobservasi dengan pretest untuk mengetahui hasil belajar
awal. O2 : hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan media animasi
O4 : hasil belajar siswa yang tidak diberi pembelajaran dengan media animasi X : treatment kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment yaitu
pembelajaran dengan media animasi, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak menggunakan media animasi. Pengaruh
pembelajaran dengan media animasi adalah O2 – O4.
Pada penelitian ini terdapat tiga kali analisis. Analisis yang pertama adalah menguji perbedaan hasil belajar awal antara kelompok eksperimen dan kelompok
control O1 : O3. Pengujiannya menggunakan t-test . Hasil yang diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok control dan
kelompok eksperimen yaitu antara O 1 dengan O3. Analisis kedua adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik statistic
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalah perbedaan antara O2 dengan O4. Jika tedapat
perbedaan dimana O2 lebih besar dari O4 maka media pembelajaran berbasis animasi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan bila O2 lebih kecil dari O4 maka
media pembelajaran berbasis animasi tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Analisa yang ketiga yaitu menguji berapa besar pengaruh media animasi
terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Yang diuji adalah pengaruh
O
1
X O
2
O
3
O
4