Faktor yang membentuk Resiliensi Faktor yang Memengaruhi Resiliensi

g. Moralitas Moralitas atau orientasi pada nilai-nilai ditandai dengan keinginan untuk hidup secara baik dan produktif. Individu yang resilien dapat mengevaluasi berbagai hal dan membuat keputusan yang tepat tanpa takut akan pendapat orang lain. Mereka juga dapat mengatasi kepentingan diri sendiri dalam membantu orang yang membutuhkan. Moralitas adalah kemampuan berperilaku atas dasar hati nurani.

4. Faktor yang membentuk Resiliensi

Grotberg 1995 mengatakan bahwa ada tiga faktor yang membentuk resiliensi, yaitu : a. I Have I Have merupakan dukungan eksternal dan sumber dalam meningkatkan daya lentur. Sebelum anak menyadari akan siapa individu membutuhkan dukungan eksternal dan sumberdaya untuk mengembangkan perasaan keselamatan dan keamanan yang meletakkan fondasi, yaitu inti untuk mengembangkan resilience. b. I Am I Am merupakan kekuatan yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor ini meliputi perasaan, sikap, dan keyakinan di dalam diri individu. c. I Can I Can adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran dalam berkomunikasi dengan orang lain, memecahkan masalah dalam berbagai seting kehidupan akademis, pekerjaan, pribadi dan sosial dan mengatur tingkah laku, serta mendapatkan bantuan saat membutuhkannya.

5. Faktor yang Memengaruhi Resiliensi

Everall 2006 memaparkan tiga faktor yang mempengaruhi resiliensi, yaitu: a. Faktor individual Faktor individual meliputi kemampuan kognitif individu, konsep diri, harga diri, dan kompetensi sosial yang dimiliki individu. Menurut Holaday 1997, h.350 keterampilan kognitif berpengaruh penting pada resiliensi individu. Inteligensi minimal rata-rata dibutuhkan bagi pertumbuhan resiliensi pada diri individu karena resiliensi sangat terkait erat dengan kemampuan untuk memahami dan menyampaikan sesuatu lewat bahasa yang tepat, kemampuan membaca, dan komunikasi non verbal. Resiliensi juga dihubungkan dengan kemampuan untuk melepaskan pikiran dari trauma dengan menggunakan fantasi dan harapan-harapan yang ditumbuhkan pada diri individu yang bersangkutan. b. Faktor keluarga Faktor keluarga meliputi dukungan yang bersumber dari orang tua, yaitu bagaimana cara orang tua untuk memperlakukan dan melayani anak. Selain dukungan dari orang tua struktur keluarga juga berperan penting bagi individu. c. Faktor Komunitas Faktor komunitas meliputi kemiskinan dan keterbatasan kesempatan kerja. Delgado 1995 dalam LaFramboise et al., 2006, h. 195-196 menambahkan dua hal terkait dengan faktor individual, yaitu : 1. Gender Gender memberikan kontribusi bagi resiliensi individu. Resiko kerentanan terhadap tekanan emosional, perlindungan terhadap situasi yang mengandung resiko, dan respon terhadap kesulitan yang dihadapi dipengaruhi oleh gender. 2. Keterikatan dengan kebudayaan Keterikatan dengan budaya meliputi keterlibatan seseorang dalam aktivitas-aktivitas terkait dengan budaya setempat berikut ketaatan terhadap nilai-nilai yang diyakini dalam kebudayaan tersebut. Beuf 1990 dalam Holaday 1997, h.349 mengungkapkan bahwa resiliensi dipengaruhi secara kuat oleh kebudayaan, baik sikap sikap yang diyakini dalam suatu budaya, nilai-nilai, dan standard kebaikan dalam suatu masyarakat. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan resiliensi dipengaruhi oleh faktor - faktor dari dalam individu internal dan faktor-faktor dari luar individu eksternal. Faktor internal meliputi, kemampuan kognitif, konsep diri, harga diri, kompetensi sosial yang dimiliki individu, gender, serta keterikatan individu dengan budaya. Faktor eksternal mencakup faktor dari keluarga dan komunitas.

B. Religiusitas

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Psychological Well-Being pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Psychological Well-Being pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri Ibu yang Mempunyai Anak Retardasi Mental

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Keluarga pada Anak dengan Retardasi Mental Ringan dan Sedang (Sebuah Studi Fenomenologi) T1 462009038 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental T1 802007090 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental T1 802007090 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental T1 802007090 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome

0 0 2