Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

7 3. Terdapat empat jumlah rangkaian gerak yaitu, pasing atas, pasing bawah, servis atas dan servis bawah. 4. Setiap rangkaian gerak menggunakan warna dasar pada kertas yang berbeda, pasing bawah dominan pada warna 5. Pada bagian belakang kartu gambar terdapat pengertian tentang organisasi bola voli nasional, internasional dan peraturan permainan bola voli. 6. Produk yang dihasilkan ini merupakan media yang sangat bagus digunakan dalam proses pembelajaran, karena dalam penggunaannya menggunakan metode bermain.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi Pengembangan Dalam penelitian ini, media pembelajaran kartu gambar gerak dasar bola voli dikembangkan dengan berbagai asumsi yaitu: a. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dimulai dengan merancang pembelajaran yang mudah dipahami dan menyenangkan. b. Belum digunakannya media pembelajaran berbentuk kartu bergambar dalam pembelajaran bola voli. c. Media pembelajaran dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih sistematis dan terarah. d. Dengan media kartu gambar akan memudahkan pembelajaran yang dilaksanakan. 8 2. Keterbatasan Pengembangan Dalam pengembangan media pembelajaran kartu gambar ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain: a. Pengembangan media pembelajaran hanya sebatas pada pengembangan kartu bergambar. b. Dengan keterbatasan dari peneliti, menyebabkan pengembangan media pembelajaran tidak dapat dilakukan secara optimal. c. Pengembangannya hanya dibatasi untuk digunakan pada satu kelas saja, yaitu kelas V sekolah dasar. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Azhar Arsyad, 2015: 3. Menurut Ryandra Asyhar 2012: 4, secara etimologi media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Gerlach Ely dalam Wina Sanjaya 2008: 163, secara umum media meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Menurut Heinich yang dikutip oleh Azhar Arsyad 2015: 4, media pembelajaran sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Sedangkan menurut Arif S. Sadiman 1984, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku, dan kaset. Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2015: 4 secara emplisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, film, slide gambar bingkai, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.