ANALISIS KAUSALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI LAMPUNG

ANALISIS KAUSALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

ANGGA EKA SAPUTRA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014

CAUSALITY ANALISYS OF ECONOMIC GROWTH AND HUMAN DEVELOPMENT
INDEX IN THE PROVINCE OF LAMPUNG
by
ANGGA EKA SAPUTRA
ABSTRACT
The purpose of this study is to causality analisys between economic growth and human
development in Lampung. This study uses secondary data. data obtained from other parties

in the form of data so in the form of publications. The data is obtained from sources ,Central
Bureau of Statistics ( BPS ) to seek economic growth data and the data of Human
Development Index. Period of this research is time series starting in 2001-2012. Based Test
granger states that human development index with economic growth has a two-way or a
positive relation between economic growth and HDI Lampung Province. That is , human
development can affect economic growth. Instead , economic growth can also affect human
development.
Keywords : Economic growth, the Human Development Index ( HDI ), and Granger
Causality Test

ANALISIS KAUSALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
MANUSIA DI PROVINSI LAMPUNG

oleh

ANGGA EKA SAPUTRA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan kausalitas antara pertumbuhan

ekonomi dengan pembangunan manusia di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan
data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain berupa data jadi dalam bentuk
publikasi. Data tersebut diperoleh dari sumber, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) yang
diperlukan untuk mencari data pertumbuhan ekonomi dan data Indeks Pembangunan
Manusia. Periode data penelitian ini adalah runtun waktu mulai tahun 2001-2012.
Berdasarkan Uji granger menyatakan bahwa indeks pembangunan manusia dengan
pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan dua arah atau berhubungan positif antara
pertumbuhan ekonomi dan IPM Provinsi Lampung. Artinya, pembangunan manusia dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi juga dapat
mempengaruhi pembangunan manusia.
Kata Kunci : Laju pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Uji
Kausalitas Granger

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Angga Eka Saputra pada tanggal 01 November 1992 di
Palembang, Sumatera Selatan. Penulis lahir sebagai anak tunggal dari pasangan
Bapak Zenny Maznan dan Rosalina.

Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak Xaverius, Sumatera Selatan

pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 1999. Selanjutnya penulis meneruskan
pendidikan di Sekolah Dasar Kartika Jaya II-6, Lampung, yang diselesaikan pada
tahun 2004. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 3 Bandar Lampung, pada tahun 2007. Pada tahun yang
sama penulis meneruskan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8
Bandar Lampung dan tamat pada tahun 2009.

Pada tahun 2010 penulis diterima di perguruan tinggi Universitas Lampung
melalui jalur Mandiri pada jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi
yang sekarang berganti nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penulis
menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2014.

MOTO

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat maka haruslah memiliki
banyak ilmu”
(H.R Ibnu Asakir)

“Pendidikan merupakan perlengkapan baik untuk dihari tua”
(Aristoteles)


“Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang melebihi
kebodohan”
(Angga Eka Saputra)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillhirrabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT. Ku
persembahkan karya sederhana ini sebagai tanda cinta dan terimkasihku kepada :

1. Ayah dan Bunda yang tidak pernah lelah untuk mendoakan, memberikan
semangat, motivasi, dan materi. Berusaha dengan segenap daya upaya serta
kesabaran untuk terciptanya keberhasilan masa depanku, semoga Allah SWT
senantiasa memberikan kesehatan kepada Ayah dan bunda tercinta.

2. Almamater tercinta jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Lampung.

SANWACANA


Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisis KausalitasPertumbuhanEkonomidan Pembangunan
Manusia di Provinsi Lampung” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2.

Bapak Muhammad Husaini, S.E., M.E.P., selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan.


3.

Ibu Asih Murwiati, S.E., M.E., selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Pembangunan. Terima kasih untuk masukan dan saran-sarannya.

4.

BapakDr. Syahfirin Abdullah, S.E.,
M.SiselakuPembimbingSkripsiataskesediaannyauntukmemberikanbimbingan,
saran dankritikdalam proses penyelesaianskripsi.

5.

IbuZulfa Emalia, S.E.,
M.ScselakuPembimbingpembantuSkripsiataskesediaannyauntukmemberikan
bimbingan, saran dankritikdalam proses penyelesaianskripsi.

6.

IbuNurbetty Herlina S, S.E., M.SiselakuTim

PengujiSkripsiataskesediaannyauntukmemberikan saran dankritikdalam
proses penyelesaianskripsi.

7.

Bapak Prof. Dr. S. S. P. Pandjaitan S.E.,M.Sc., selaku Pembimbing
Akademik.

8.

Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah memberikan ilmu
dan pelajaran yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

9.

Seluruh pegawai jurusan Ekonomi Pembangunan. Mas Kuswara, Mas feri,
Ibu Mardiana, Ibu Yati, Pakde Heriyanto, Pak Ikhman dan Mas Ma‟rufserta
para pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

10. Orang tuaku Tercinta, ayah kuZennyMaznan dan ibuku Rosalinabeserta

keluarga besarku terima kasih atas semua limpahan kasih sayang, dukungan
11. Sahabat-sahabatseperjuangandanselalumemotivasi. Arizal, Astri, Claudya,
Citra, Dwinta, Gege, Inaya, Irfan, danAndhikarizki
12. Sahabat-sahabat A108 yang telah berjuang bersama-sama.Yanu, Rendy,
Bolang, Denis, Hasby, Ega, Abah Yogi, Alex, Wowok, Burja, Onal, Kevray,
Hadi, Ade, Brama Terima kasih untuk segalanya. Percayalah segala usaha
yang telah kita lakukan selama ini kelak akan berbuah manis.
13. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Pembangunan 2010. Febry, Dwi Adi,
Rangga, Dede, Dicky Wong, Dimas, Dhani, Fida, Eci, Nia, Virgie,Fani,

Ardan, Danidan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatusatu karena telah memberikan banyak warna dikehidupan penulis.
14. Teman-teman satu Bimbingan. Yanu, Abah Yogi, Onal, Angga, Nia dan
Gege. Terimakasih telah berjuang bersama-sama dalam proses penyelesaian
skripsi.
15. Keluarga „KKN Pagelaran‟:Hendri, Nilam,yesti, septi, wenny, fajrin, Emak,
Bapak.Terimakasihuntuksemuapengalamandanpelajaranhidupnya.
16. Sahabat-sahabat kecil ku. Syahmi, Buluk, Oca, Melsi, Puri, dan Mita. Terima
kasih untuk dukungannya selama ini.
17. Sahabatklasik. Botak, Opek, Yosep, Zul, Alit, Oci, Arley, Ican, Prok, Anda,

Andi, CakAdidanProk. Terimakasihuntukdukungandanmotivasiselamaini.
18. Sahabatterbaikuntukselamanya. SulistioArdiantoroA.Mddan M.
Hambaliselalumemberi saran dandukungan. Terimakasihuntuksemuanya
19. Beberapa pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini
yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 22 Desember 2014
Penulis,

Angga Eka Saputra

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v

I . PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang .................................................................................. 1
Rumusan Masalah ............................................................................ 12
Tujuan Penelitian ............................................................................. 12
Manfaat Penelitian.............................................................................12
Kerangka Pemikiran ......................................................................... 13
Hipotesis........................................................................................... 15
Sistematika Penulisan ...................................................................... 15


II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 16
A. Landasan teori .................................................................................. 16
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ............................................ 16
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi .................................................... 19
2.1 Teori pertumbuhan ekonomi klasik.................................... 19
2.2 Teori Pertumbuhan Neo- Klasik ........................................ 20
2.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern................................ 22
B. Definisi pembangunan manusia ....................................................... 23
1. Pengertian Pembangunan manusia ............................................ 23
2. Indeks Pembangunan Manusia .................................................. 26
3. Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia .............................. 28
4. Komponen-komponen IPM ....................................................... 29
4.1 Indeks Harapan Hidup ........................................................ 29
4.2 Indeks Pendidikan .............................................................. 29
4.3 Indeks Hidup Layak ........................................................... 30
C. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 30

i

III. METODE PENELITIAN ................................................................... 33
A. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 33
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 35
C. Metode Analisis .............................................................................. 35
1. Uji Stasioneritas (Unit Root Test) ............................................. 36
2. Penentuan Lag Optimum ........................................................... 37
3. Uji Kausalitas Granger .............................................................. 38
4. Pengujian Arah Kausalitas ........................................................ 40
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 42
A. Deskripsi Variabel Penelitian........................................................... 42
1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................... 42
2. Pembangunan Manusia .............................................................. 44
B. Hasil Uji Stasioneritas ...................................................................... 45
C. Hasil Penentuan Lag Optimum ........................................................ 47
D. Hasil Uji kauslitas ........................................................................... 48
IV. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 54
A. Simpulan .......................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi dan IPM Indonesia,
tahun 2005-2010 ................................................................................ 7

2.

Peringkat IPM Provinsi di Indonesia 2012 ........................................ 9

3.

Laju perumbuhan ekonomi dan perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia Provinsi Lampung (2006-2012) ................. 10

4.

Hasil Uji Stasioneritas (Unit Root Test) .......................................... 46

5.

Hasil Penentuan Lag Optimum ........................................................ 47

6.

Hasil Uji Kausalitas dengan kelambanan 1 ( lag 1 ) ........................ 48

7.

Hasil Uji Kausalitas dengan kelambanan 12 ( lag 2 ) ...................... 49

8.

Hasil Uji Kausalitas dengan kelambanan 3 ( lag 3 ) ........................ 49

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Perhitungan indeks pembangunan manusia ........................ 28

2.

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung,
Tahun 2001s.d.2012..............................................................43

3.
4.

IPM di Provinsilampung, Tahun 2001 s.d 2012 .................. 45
skema hasil kausalitas .......................................................... 50

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1.

Halaman

Data Laju Pertumbuhan Ekonomi dan IPM Provinsi Lampung Tahun
2001-2012 ..................................................................................... L-1

2.

Hasil Stasioneristas (Unit Root Test) ............................................ L-2

3.

Hasil lag optimum ......................................................................... L-5

4.

Hasil Uji kausalitas ....................................................................... L-6

i

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini banyak literatur ekonomi pembangunan yang membandingkan antara
pembangunan manusiadengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah
(Sukirno, 2010). Dari satu period eke periode lainya kemampuan suatu negara
untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang
meningkat disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami
pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah
barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga
kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk dan pengalaman kerja.
Pendidikan menambah keterampilan.
Menurut Kuznets (1971) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai
peningkatan kemampuan suatu negara di dalam menyediakan barang-barang
ekonomi kepada penduduknya, dimana pertumbuhan tersebut disebabkan oleh
kemajuan teknologi, kelembagaan, dan kesesuaian idiologis yang dibutuhkan
(Arsyad, 1997)

2

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia memiliki keterkaitan dan
saling berkontribusi satu sama lain. Pembangunan manusia dapat
berkesinambungan apabila didukung oleh pertumbuhan ekonomi. Walapun
keduanya tidak memiliki hubungan secara otomatis, namun apabila kedua hal
tersebut disatukan pada satu kebijakan pembangunan yang searah, maka akan
tercipta suatu kekuatan yang dapat saling mendorong. Sehingga pertumbuhan
ekonomi akan sangat efektif untuk memperbaiki pembangunan manusia.
Pembangunan manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan
pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk
mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan
sehat) dan meningkatkan pendidikan. Pembangunan manusia didefinisikan
sebagai suatu proses untuk perluasan pilihan yang lebih banyak kepada penduduk
melalui upaya-upaya pemberdayaan yang mengutamakan peningkatan
kemampuan dasar manusia agar dapat sepenuhnya berpartisipasi disegala bidang
pembangunan (United Nation Development Programme, UNDP). Arti penting
manusia dalam pembangunan adalah manusia dipandang sebagai subyek
pembangunan yang artinya pembangunan dilakukan memang bertujuan untuk
kepentingan manusia atau masyarakat.
Pembangunan ekonomi telah dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang maju, meningkatkan masyarakat yang
sejahtera, adil, dan makmur. Upaya-upaya yang dilakukan belum sepenuhnya
mendapatkan hasil yang maksimal, masih banyak persoalan yang perlu
diselesaikan oleh pemerintah seperti ketidakmerataan tingkat pertumbuhan

3

sehingga terjadi ketimpangan antar wilayah. Perubahan dalam tingkat
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan ketimpangan pendapatan menunjukan
pembangunan ekonomi suatau wilayah. Untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi
pendapatan yang merata, maka pembangunan suatu negara dapat diarahkan pada
tiga hal pokok yaitu: meningkatkan ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokok
bagi masyarakat, meningkatkan standar hidup masyarakat dan meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengakses baik kegiatan ekonomi maupun
kegiatan sosial dalam kehidupannya (Todaro, 2004).
Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan
manusia, UNDP telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu negara. IPM adalah suatu tolak ukur angka kesejahteraan suatu daerah atau
negara yang dilihat berdasarkan tiga dimensi yaitu: angka harapan hidup pada
waktu lahir (life expectancy at birth), angka melek huruf (literacy rate) dan ratarata lama sekolah (mean years of schooling), dan kemampuan daya beli
(purchasing power parity). Indikator angka harapan hidup mengukur kesehatan,
indikator angka melek huruf penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah
mengukur pendidikan dan terakhir indikator daya beli mengukur standar hidup.
Ketiga indikator tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, selain itu dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja yang
ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah
sehingga IPM akan meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat ditingkatkan

4

dan nilai IPM yang tinggi menandakan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu
negara (United Nation Development Programme, UNDP, 1990).

Indeks ini pertama kali dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen
dan Mahbub ul Haq seorang ekonom Pakistan dibantu oleh Gustav Ranis dari
Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics.
UNDP dalam model pembangunannya, menempatkan manusia sebagai titik
sentral dalam semua proses dan kegiatan pembangunan.

Menurut UNDP (1995), paradigma pembangunan manusia terdiri dari 4 (empat)
komponen utama, yaitu: (1) Produktifitas, masyarakat harus dapat meningkatkan
produktifitas mereka dan berpartisipasi secara penuh dalam proses memperoleh
penghasilan dan pekerjaan berupah. Oleh karena itu, pertumbuhanekonomi adalah
salah satu bagian dari jenis pembangunan manusia, (2) Ekuitas, masyarakat harus
punya akses untuk memperoleh kesempatan yang adil. Semua hambatan terhadap
peluang ekonomi dan politik harus dihapus agar masyarakat dapat berpartisipasi
dan memperoleh manfaat dari kesempatan-kesempatan ini, (3) Kesinambungan,
akses untuk memperoleh kesempatan harus dipastikan tidak hanya untuk generasi
sekarang tapi juga generasi yang akan datang. Segala bentuk permodalan fisik,
manusia, lingkungan hidup, harus dilengkapi, (4) Pemberdayaan, pembangunan
harus dilakukan oleh masyarakat dan bukan hanya untuk mereka. Masyarakat
harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses-proses yang
mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan peningkatan kemampuan, kreatifitas
dan produktifitas manusia akan meningkat sehingga mereka menjadi agen

5

pertumbuhan yang efektif (United Nation Development Programme, UNDP,
1995).

Modal manusia (human capital) merupakan salah satu faktor penting dalam
proses pertumbuhan ekonomi. Dalam teori Cobb-Douglas mengemukakan bahwa
pencapaian pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari kualitas human capitalnya.
Dengan modal manusia yang berkualitas kinerja ekonomi diyakini juga akan lebih
baik. Kualitas modal manusia ini misalnya dilihat dari tingkat pendidikan,
kesehatan, ataupun indikator-indikator lainnya. Oleh sebab itu, dalam rangka
memacu pertumbuhan ekonomi perlu pula dilakukan pembangunan manusia,
termasuk dalam konteks ekonomi daerah. Kebijakan pembangunan yang tidak
mendorong peningkatan kualitas manusia hanya akan membuat daerah yang
bersangkutan tertinggal dari daerah yang lain, termasuk dalam hal kinerja
ekonominya.

UNDP (Laporan Pembangunan Manusia, 1996) menyatakan bahwa terdapat
keterkaitan antara laju pertumbuhan ekonomi perkapita dengan pembangunan
manusia, dimana hubungan yang terjadi bersifat timbal balik, artinya laju
pertumbuhan ekonmi berpengaruh terhadap pembangunan manusia, sebaliknya
pembangunan manusia juga mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi melalui
dapat terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas. SDM yang berkualitas
merupakan modal utama dalam menggerakkan dan mempercepat laju roda
perekonomian, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat
secara umum bisa ditunjukkan oleh meningkatnya tingkat pendapatan per kapita
yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di indonesia. Semakin tinggi

6

tingkat perolehan pendapatan perkapita menunjukkan semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraannya. Sebaliknya penurunan pada tingkat pendapatan per kapita
menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin menurun.

Ranis (2004) berpendapat bahwa antara pembangunan manusia dengan
pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan dua arah. Artinya, pembangunan
manusia dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi juga dapat mempengaruhi pembangunan manusia.

Ranis (2004) menjelaskan hubungan antara pembangunan manusia dan
pertumbuhan ekonomi melalui dua rantai. Rantai pertama adalah pengaruh
pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan manusia. Pertumbuhan ekonomi
yang terjadi mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga dan pemerintah.
Kenaikan pendapatan rumah tangga akan meningkatkan kemampuan rumah
tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan kualitas hidup penduduk
meningkat. Kenaikan pendapatan pemerintah akan dapat meningkatkan
pengeluaran pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan
kepada masyarakat. Hal ini akan mendorong kualitas hidup masyarakat
meningkat. Rantai kedua adalah pembangunan manusia berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hasil dari proses pembangunan manusia adalah
meningkatnya kemampuan (produktivitas) sumberdaya manusia. Pembangunan
manusia mampu meningkatkan kemampuan tenaga kerja, kemampuan
kewirausahaan, dan kemampuan manajerial penduduk. Peningkatan kemampuan
penduduk dapat meningkatkan kapasitas penduduk dalam hal penguasaan

7

teknologi, kemampuan adaptasi, riset dan pengembangan dalam negeri, dan
inovasi yang menjadi kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Berikut gambaran umum mengenai perkembangan pertumbuhan ekonomi dan
IPM di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1: Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi dan IPM Indonesia, tahun
2005-2010
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010

Pertumbuhan Ekonomi
(%)
5.6
5.5
6.2
6.1
4.5
6.1

IPM
(%)
69.6
70.1
70.6
71.2
71.8
72.3

Sumber: BPS, Provinsi Lampung, 2005-2010

Table 1 menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2005-2010, perekonomian
Indonesia mengalami pertumbuhan dan IPM Indonesia juga mengalami
peningkatan selama periode tersebut. Tahun 2005 Indonesia mampu menciptakan
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6% dan IPM pada tahun tersebut sebesar 69.6 %.
Tahun 2006 pertumbuhan ekonomi yang terjadi sebesar 5,5% dan IPM Indonesia
meningkat sebesar 0,005 menjadi 7,01 %. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2006 melambat secara signifikan dikarenakan adanya penyesuaian
kebijakan fiskal dan moneter besar-besaran pada akhir tahun 2005 dan adanya
penurunan subsidi bahan bakar yang berakibat meningkatnya bahan bakar
sehingga mengurangi pendapatan masyarakat yang berakibat pertumbuhan
ekonomi mengalami penurunan. Kemudian Pada tahun 2007, Indonesia mampu
menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2% dan IPM Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 0,005 menjadi 7,06 %. Tahun 2009, pertumbuhan ekonomi

8

Indonesia mengalami perlambatan kembali karena adanya meningkatya kembali
harga BBM yang mengurangi pendapatan masyrakat sehingga pertumbuhan
ekonomi kembali mengalami penurunan. Tahun 2008, Indonesia mampu
menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%,sedangkan tahun 2009
perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,5%. Namun demikian, IPM Indonesia
masih mampu meningkatkan IPM pada periode itu sebesar 0,006, menjadi 7,18 %.
Hal ini dikarenakan penurunan pertubumbuhan ekonomi bukan dikarenakan dari
faktor sumber daya manusia di Indonesia melainkan adanya krisis dunia pada saat
itu yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 menurun. Tahun 2010
pertumbuhan ekonomi mulai stabil terlihat dari peningkatan pertumbuhan
ekonomi yakni sebesar 6,1% dan IPM meningkat yakni sebesar 7,23 %. Selama
periode tahun 2005-2010 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan ratarata per tahun sebesar 5,67% dan selama periode yang sama IPM Indonesia
meningkat rata-rata per tahun sebesar 0,00595.

Data IPM Provinsi Lampung dari tahun 2006 terus ada kenaikan dari 69,4 % di
tahun 2006 sampai 72,45% di tahun 2012. Namun jika dibandingkan dengan
provinsi-provinsi lain di Indonesia, lampung masih diberada kurang memuaskan
berada di posisi 20 dari IPM Provinsi lain di Indonesia.

Pada table 2 bawah memperlihatkan peringkat IPM provinsi di Indonesia.
Peringkat lima besar IPM provinsi di Indonesia adalah Provinsi DKI Jakarat,
Sulawesi Utara, Riau, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Timur sedangkan IPM
provinsi lampung berada di posisi 20 dengan nilai IPM sebesar 72,45% masih
jauh dari angka rata-rata nasional yakni 73,29%.

9

Tabel 2: Peringkat IPM Provinsi di Indonesia 2012

Peringkat IPM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Provinsi
D.K.I Jakarta
Sulawesi Utara
Riau
D.I Yogyakarta
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Sumatra Selatan
Bengkulu
Kep. Bangka Belitung
Jambi
Bali
Jawa Tengah
Jawa Barat
Jawa Timur
Sulawesi Selatan
NAD
Lampung
Maluku
Sulawesi Tengah
Banten
Gorontalo
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Kalimantan Barat
Papua Barat
Maluku Utara
Nusa Tanggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Papua
Indonesia

Sumber: BPS Provinsi Lampung 2012

IPM
(%)
78,33
76,95
76,90
76,75
76,71
76,20
75,46
75,13
74,70
73,99
73,93
73,78
73,78
73,49
73,36
73,11
72,83
72,70
72,51
72,45
72,42
72,14
71,49
71,31
71,08
71,05
70,73
70,31
70,22
69,98
68,28
66,89
65,86
73,29

10

Dalam kasus Di Provinsi Lampung sendiri selama kurun waktu dua tahun
terakhir ini ( tahun 2011 dan tahun 2012) keadaan ekonomi wilayah Lampung
cenderung stabil yakni sebesar 6,39 % dam 6,48 %. Hal ini secara tidak langsung
berkaitan dengan stabilitas ekonomi nasional dan regional yang aman, dan nilai
IPM teteap stabil terlihat dari peningkatan tiap tahunya. Berikut adalah data
pertumbuhan ekonomi dan data IPM Provinsi Lampung.
Tabel 3: Laju pertumbuhan ekonomi dan Perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia Provinsi Lampung Tahun 2006-2012

Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Pertumbuhan Ekonomi
(%)
4.98
5.94
5.35
5.26
5.85
6.39
6.48

IPM
(%)
69.4
69.8
69.8
70.9
71.4
71.9
72.4

Sumber: BPS Provinsi Lampung 2006-2012

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dalam periode tahun 2006
pertumbuhan Provinsi Lampung sebesar 4,98% dan tahun 2007 sebesar 5,94%.
IPM Provinsi Lampung selama periode tersebut sebesar 69,4% dan 69.8%.
Tahun 2008-2009 perekonomian Provinsi Lampung mengalami penurunan. Tahun
2008 pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sebesar 5,35% dan tahun 2009
sebesar 5,26%. Namun demikian, IPM Provinsi Lampung tetap meningkat.
Tahun 2008 IPM Provinsi Lampung sebesar 69,8% dan tahun 2009 IPM Provinsi
Lampung sebesar 70,9%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 terjadi kenaikan
harga BBM yang menyebabkan turunnya pengeluaran dan daya beli masayarkat

11

Lampung sehingga terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Lampung. Namun, kualitas sumber daya manusia tidak mempengengaruhi
penurunan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sehingga IPM Provinsi
Lampung tetap meningkat. Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung
kembali meningkat sebesar 5,85% dan IPM di Provinsi Lampung juga mengalami
peningkatan sebesar 71,4. pada tahun 2011 dan tahun 2012 keadaan ekonomi
wilayah Lampung cenderung stabil yakni mengalami peningkatan sebesar 6,39%
dan 6.48% dan ipm provinsi lampung di tahun tersebut juga mengalami
peningkatan yakni 7,19% dan 7,24%.

Peningkatan perekonomian Provinsi Lampung ditunjang oleh kenyataan bahwa
hampir semua sektor yang mengalami pertumbuhan positif . Perekonomian
Provinsi Lampung didominasi oleh 4 (empat) sektor kegiatan ekonomi, yakni
sektor Pertanian, sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran,sektor Industri
Pengolahan,dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi .
Pada tahun 2009 terjadi krisis keuangan global dimana sempat menyebabkan
anggaran pendapatan masyarakat menjadi menurun sehingga angka rata-rata
pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung yang terjadi mengalami perkembangan
yang fluktuatif . Namun IPM Provinsi Lampung di tahun tersebut tetap
meningkat terlihat dari nilai IPM Provinsi Lampung yang terus meningkat.
Kemungkinan hal ini disebabkan anggaran pendapatan pemerintah yang menurun
namun faktor lain yang meningkatkan pembangunan manusia seperti anggaran
kesehatan dan pendidikan dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat faktor

12

tersebut pada tahun sebelumnya sehingga IPM Provinsi Lampung tetap meningkat
di tahun 2009.
Berdasarkan uraian diatas mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dengan pembangunan manusia, yang menunjukan bahwa adanya hubungan dua
arah antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia. Maka
penelitian ini bermaksud untuk menganalisa hubungan kausalitas antara
pertumbuhan ekonomi terhadap pembanguan manusia , dengan mengambil judul
penelitian “Analisis Kausalitas Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Pembangunan manusia di Provinsi Lampung”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2001-2012
yang mengalami penigkatan dan penurunan selama peiode tersebut, sedangkan
IPM Provinsi Lampung terus mengalami pertumbuhan setiap tahunya , maka
rumusan masalah yang dapat diambil yaitu adalah apakah ada hubungan
kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Provinsi Lampung?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan kausalitas antara
pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia di Provinsi Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan informasi
maupun bahan pertimbangan berbagai pihak antara lain :

13

1.

Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
Sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam menentukan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong perekonomian
daerah

2.

Bagi Peneliti
Sebagai bahan refernsi bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan
dan memperluas penelitian.

3.

Bagi Pembaca
Sebagai bahan bacaan dalam menambah dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan wawasan,khususnya tentang hubungan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan manusia

E. Kerangka Pemikiran
Hubungan antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi
merupakan topik yang masih menarik untuk diteliti hingga saat ini. Salah satu
alasannya adalah beberapa penelitian yang pernah dilakukan, baik di negara
yang sama, tetapi menggunakan data atau metode analisis yang berbeda, dapat
menghasilkan simpulan yang berbeda. Demikian juga penelitian dilakukan di
negara yang berbeda diperoleh simpulan yang berbeda tentang hubungan antara
pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Alasan yang lain adalah
bahwa pengetahuan tentang hubungan di antara kedua variabel tersebut
diperlukan oleh para pengambil keputusan agar dalam merancang kebijakan
dapat memprioritaskan variabel mana yang sebaiknya didahulukan untuk

14

ditingkatkan, apakah pembangunan manusia atau pertumbuhan ekonomi, untuk
memperolehhasil pembangunan yang optimal.

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia memiliki keterkaitan dan
saling berkontribusi satu sama lain. UNDP mengungkapkan bahwa
pembangunan manusia dapat berkesinambungan apabila didukung oleh
pertumbuhan ekonomi. Walapun keduanya tidak memiliki hubungan secara
otomatis, namun apabila kedua hal tersebut disatukan pada satu kebijakan
pembangunan yang searah, maka akan tercipta suatu kekuatan yang dapat
saling mendorong. Sehingga pertumbuhan ekonomi akan sangat efektif untuk
memperbaiki pembangunan manusia

Penelitian tentang hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
manusia yang dilakukan di Indonesia maupun di luar Indonesia menghasilkan
simpulan yang beragam. Penelitian tersebut menghasilkan simpulan yang
homogen bahwa adanya hubungan kausalitas dari pembangunan manusia
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan hubungan kausalitas dari
pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan menghasilkan simpulan yang
beragam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembangunan manusia akan mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Namun, pertumbuhan ekonomi tidak selalu dapat menciptakan pembangunan
manusia (Algifari, 2013).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara skematis kerangka pemikiran
dapat digambarkan sebagai berikut

Pertumbuhan
Ekonomi

Pembangunan
Manusia

15

Uji kausalitas antara dua variabel dilakukan karena peneliti tidak mengetahui
tentang arah hubungan kausal dari variabel tersebut (Ender, 2004). Suatu variabel
dapat saja berpengaruh langsung periode yang sama terhadap variabel lain, namun
dapat juga berpengaruh melalui proses kelambanan (lag).
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga adanya hubungan kausalitas antara
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia.
G. Sistematika Penulisan

Bab I.

Pendahuluan. Bagian ini terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka dan penelitian terdahulu. Berisikan teori-teori ekonomi
yang memiliki kaitan dengan penelitian ini serta penelitian terdahulu
yang menjadi rujukan serta acuan dalam penelitian ini.
Bab III. Metode penelitian. Membahas tentang jenis dan sumber data, definisi
operasional variabel, spesifikasi model, metode pengolahan data, dan
prosedur analisis data.
Bab IV. Hasil Perhitungan dan pembahasan. Berisikan analisis hasil perhitungan
secara kuantitatif dan kualitataif.
Bab V. Simpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

16

II. LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sukirno (1985), pengertian pertumbuhan ekonomi adalah perubahan
tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ketahun. Suatu
perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat kegiatan
ekonomi lebih tinggi dari apa yang telah dicapai pada periode waktu
sebelumnya, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan dalam
PDRB, tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil
dari pada tingkat pertumbuhan ekonomi.

Todaro (2000) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka
panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak
jenis barang ekonomi kepada penduduknya.Kemampuan ini tumbuh sesuai
dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang
diperlukannya. Definisi ini mempunyai tiga komponen: pertama, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus - menerus
persediaan barang; kedua, kemajuan teknologi merupakan faktor dalam
pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan
dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan

17

teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang
kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat. Menurut
Schumpeter dan Hicks (Jhingan 2002), ada perbedaan dalam istilah
perkembangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.Perkembangan ekonomi
merupakan perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner
yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada
sebelumnya, sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah perubahan jangka
panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan
dan penduduk. Tujuan pembangunan ekonomi diantaranya yakni: peningkatan
ketersediaan serta berbagai macam kebutuhan hidup, peningkatan standart
hidup, dan peningkata pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu
(Todaro, 2000).

Menurut Sukirno (2004) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, antara lain:

1.

Tanah dan Kekayaan Alam lainya

Kekayaan alam meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca,
jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut yang dapat diperoleh. Jumlah dan jenis
kekayaan barang tambang yang didapat, kekayaan alam dapat mempermudah
usaha untuk mengembangkan perekonomian, terutama pada masa masa
permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi.

2.

Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja

18

Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong
maupun penghambat kepada pengembangan ekonomi. Penduduk yang
bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan memungkinkan untuk
menambah produksi, disamping itu sebagai akibat pendidikan latihan dan
pengalaman kerja ketrampilan penduduk akan bertambah tinggi, hal ini mampu
meningkatkan produktifitas dan selanjutnya menimbulkan pertambahan
produksi yang lebih cepat dari pada pertambahan tenaga kerja. Selain dari
pertambahan penduduk menyebabkan perluasan pasar.Sementara, akibat buruk
dari pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi terutama dihadapi
oleh masyarakat yang kemajuan ekonominya belum tinggi tetapi telah
menghadapi masalah kependudukan.

3. Barang-barang Modal dan Tingkat Teknologi
Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi efisiensi
pertumbuhan ekonomi.Di masyarakat yang kurang maju sekalipun barangbarang modal sangat besar peranya dalam kegiatan ekonomi, begitu juga
dengan kemampuan tekhnologi, kemampuan teknologi menimbulkan beberapa
efek positif dalam pertumbuhan ekonomi. Efek yang pertama (i) Kemajuan
tekhnologi dapat mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksi suatu barang.
Kemajuan seperti itu akan menurunkan biaya produksi dan meninggikan
jumlah produksi. (ii) Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barangbarang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya, kemajuan seperti itu
menambah barang dan jasa yang dapat digunakan masyarakat. (iii) Kemajuan
teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang diproduksi tanpa
meningkatkan harga.

19

4.

Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
Kondisi system sosial dan sikap masyarakat turut menetukan proses
pertumbuhan ekonomi, sebagai contoh di wilayah dengan adat istiadat
tradisional yang tinggi dan menolak modernisasi dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, juga dimana wilayah yang sebagian besar tanahnya
dimiliki oleh tuan-tuan tanah atau dimana luas tanah yang dimiliki adalah
sangat kecil dan tidak ekonomis, pembangunan ekonomi tidak akan mencapai
tingkat yang diharapkan. Sikap masyarakat juga dapat menentukan
pertumbuhan ekonomi, misalnya sikap masyarkat yang pekerja keras, pantang
menyerah berhemat dengan tujuan investasi dan sebagainya dapat turut
mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
2.1 Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut A.Smith sebagai ahli ekonomi klasik, menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan
penduduk dan kemajuan teknologi. Menurut Ricardo, bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan proses tarik-menarik antar dua kekuatan yaitu “ the law of
deminishing return” dan kemajuan teknologi. Sedangkan menurut Mill, bahwa
pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan, yaitu perbaikan
dalam tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang berupa usaha-usaha
untuk menghapus pengahambat pembangunan seperti adat istiadat,
kepercayaan, dan berfikir tradisional.

20

Dari beberapa pendapat ahli ekonomi klasik dapat ditarik kesimpulan bahwa
(Suryana, 2000):

a. Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung pada empat faktor,
yaitu jumlah penduduk, jumlah stok modal, luas tanah, dan tingkat
teknologi yang dicapai.
b. Kenaikan upah yang akan menyebabkan kenaikan penduduk.
c. Tingkat keuntungan merupakan faktor yang menentukan pembentukan
modal. Bila tidak terdapat keuntungan, maka akan mencapai
“stationary state”, yaitu suatu keadaan dimana perkembanagan
ekonomi tidak terjadi sama sekali.
d. The law of deminishing return berlaku untuk segala kegiatan ekonomi
sehingga mengakibatkan pertambahan produk yang akan menurunkan
tingkat upah, menurunkan tingkat keuntungan, tetapi menaikkan
tingkat sewa tanah.

2.2 Teori Pertumbuhan Neo- Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi Neo-Klasik berkembang sejak tahun 1950- an.
Teori ini berkembang berdasarkan analisis- analisis mengenai pertumbuhan
ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik. Ekonom yang menjadi perintis
dalam mengembangkan teori tersebut adalah Robert Solow dan Trevor Swan.
Teori ini menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung pada
pertumbuhan faktor-faktor produksi (jumlah penduduk, tenaga kerja,
akumulasi kapital) dan tingkat kemajuan teknologi.

21

Model pertumbuhan Solow menunjukkan bagaimana tabungan, pertumbuhan
angkatan kerja, dan kemajuan teknologi mempengaruhi output perekonomian
serta pertumbuhannya sepanjang waktu. Analisis model pertumbuhan Solow
dibagi menjadi tiga tahap analisis, yaitu: (1) dengan asumsi angkatan kerja dan
teknologi tetap, (2) dengan asumsi hanya teknologi tetap, dan (3) angkatan
kerja dan teknologi berubah.

Menurut Neo-Klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan
tingginya tingkat tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan
menentukan tingginya tingkat investasi. Jika tingkat bunga rendah, maka
investasi akan tinggi, dan demikian pula sebaliknya apabila tingkat bunga
tinggi, maka investasi akan rendah. Sebagai akibat adanya investasi yang
bertambah maka tingkat bunga naik yang pada gilirannya akan menaikkan
jumlah tabungan. Apabila permintaan terhadap investasi berkurang maka
tingkat bunga turun dan harga barang- barang kapital kembali turun, hasrat
menabung turun. Pada tingkat perkembangan ini, akumulasi modal berakhir,
dan perekonomian statis atau tidak mengalami perkembangan (Suryana, 2000).
Berbeda dengan pandangan klasik, bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet
karena terbatasnya sumber-sumber alam. Neoklasik yakin dengan kemajuankemajuan teknik dan perbaikan kualitas buruh cenderung meningkat
pendapatan yang lebih tinggi sehingga permintaan masyarakat akan meningkat
dan seterusnya (Suryana, 2000).
Ada 4 (empat) anggapan yang melandasi model Neo-Klasik (Boediono, 1999) :
1.

Tenaga kerja (atau penduduk), L, tumbuh dengan laju tertentu, misal per
tahun.

22

2.

Adanya fungsi produksi Q = ƒ (K, L) yang berlaku bagi setiap periode.

3.

Adanya kecenderungan menabung (propensity to save) oleh masyarakat
yang dinyatakan sebagai proporsi (s) tertentu dan output (Q). Tabungan
masyarakat S = sQ, bila Q naik S juga naik, dan turun bila Q turun.

4.

Semua tabungan masyarakat diinvestasikan S = I =ΔK. Dalam model NeoKlasik tidak lagi dipermasalahkan mengenai keseimbangan S dan I.
Terdapat beberapa studi yang dilakukan untuk menyempurnakan model
pertumbuhan ekonomi neoklasik dengan tujuan untuk memperjelas dan
menambahkan dasar-dasar teoritis bagi sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi, salah satunya dilakukan oleh tiga ekonom yakni Mankiw, Romer,
dan Weil (dalam Esa Suryaningrum A., 2000) yang menyatakan bahwa model
pertumbuhan Solow hanya mampu menerangkan hubungan modal dan tenaga
kerja saja, namun bukan besarnya (magnitude) hubungan tersebut sehingga
dimasukkan variabel mutu modal manusia untuk membantu menjelaskan pola
pertumbuhan ekonomi selain modal dan tenaga kerja, yaitu:
Y= TKtαLtβH1-α-β
Dimana Y adalah atau output, K adalah modal, L adalah tenag kerja dan T
adalah teknologi dan H adalah modal manusia.
2.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
a. Teori Pertumbuhan Rostow
Rostow mengartikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan perubahan dalam masyarakat, yaitu perubahan politik, struktur
sosial, nilai sosial, dan struktur kegiatan ekonominya. Dan dalam bukunya

23

“The Stages of economic ” (1960), Rostow mengemukakan tahap-tahap dalam
proses pembangunan ekonomi yang dialami oleh setiap negara pada umumnya
ke dalam lima tahap, yaitu (Lincolin, 2004)

1) The traditional society (masyarakat tradisional)
2) Persyaratan tinggal landas
3) Tinggal landas
4) Menuju kematangan
5) Tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi

b. Teori pertumbuhan modern menurut Kuznet

Kuznet mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai jangka panjang untuk
menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat kepada
masyarakat. Kemampuan ini tumbuh berdasarkan kemajuan teknologi,
institusional, dan ideologis yang diperlukannya

B. Definisi Pembangunan Manusia
1. Pengertian pembangunan manusia
Definisi Pembangunan Manusia menurut UNDP (United Nation Development
Program) adalah suatu proses untuk memperluas pilihan-pilihan bagi
penduduk. Jika mengacu pada pengertian tersebut, maka penduduk menjadi
tujuan akhir dari pembangunan, sedangkan upaya pembangunan merupakan
sarana (principal means) untuk tujuan tersebut. Definisi ini lebih luas dari
definisi pembangunan yang hanya menekankan pada pertumbuhan ekonomi.
Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis

24

serta dipahami dari sisi manusianya, bukan hanya dari sisi pertumbuhan
ekonomi.

Dari definisi yang diberikan oleh UNDP tersebut mencerminkan bahwa
manusia dalam suatu wilayah selayaknya memiliki dan diberikan pilihanpilihan yang luas dan dibutuhkan dukungan dari pemerintah guna memberikan
sarana bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dan mengambil keputusan
sesuai dengan pilihan yang diambilnya. Paradigma tersebut memunculkan
pilihan-pilihan yang lebih luas bagi masyarakat seperti kebebasan politik,
ekonomi dan sosial serta kesempatan untuk menjadi lebih kreatif dan produktif
sesuai dengan hak-hak manusia yang menjadi bagian dari paradigma tersebut.
Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok
yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan,
pemberdayaan (UNDP, 1995). Secara ringkas empat hal pokok tersebut
mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Produktivitas.

Penduduk

harus

dimampukan

untuk

meningkatkan

produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan
dan nafkah. Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himpunan
bagian dari model pembangunan manusia.
2. Pemerataan. Penduduk harus memiliki kesempatan/peluang yang sama untuk
mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan sosial. Semua
hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut
harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan
yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat
meningkatkan kualitas hidup.

25

3. Kesinambungan. Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus
dipastikan tidak hanya untuk generasi-generasi yang akan datang. Semua
sumber daya fisik, manusia, dan lingkungan selalu diperbaharui.

4. Pemberdayaan. Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan
proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk
berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan.

Pembangunan manusia pada hakikatnya adalah memperluas pilihan bagi
masyarakat dengan tujuan akhir mencapai kesejahteraan tiap-tiap anggota
masyarakat sehingga pembanguan manusia dalam hal ini juga mencakup berbagai
aspek lainnya yaitu selain aspek ekonomi terdapat pula aspek sosial, politik,
budaya serta aspek lainnya untuk menjadikan manusia lebih produktif dalam
berkegiatan. Dengan demikian paradigma pembangunan manusia mencakup dua
sisi yaitu berupa informasi kapabilitas manusia seperti perbaikan taraf kesehatan,
pendidikan dan keterampilan.Sisi lainnya adalah pemanfaatan kapabilitas mereka
untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif, kultural, sosial dan politik.

Aspek pembangunan manusia ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Indeks Pembangunan Manusia ini merupakan salah satu alternatif
pengukuran pembangunan selain menggunakan Gross Domestic Bruto. Nilai IPM
suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah itu
telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup, pendidikan
dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan
konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak.

26

Tingkat pendidikan dan kesehatan individu penduduk merupakan faktor dominan
yang perlu mendapat prioritas utama dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Dengan tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk yang tinggi
menentukan kemampuan untuk menyerap dan mengelola sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi baik dalam kaitannya dengan teknologi sampai
kelembagaan yang penting dalam upaya meningkatkan tingkat kesejahteraan
penduduk itu sendiri yang semuanya bermuara pada aktivitas perekonomian yang
maju.

2. Indeks Pembangunan Manusia
Menurut UNDP, Indeks pembangunan manusia (IPM) adalah pengukuran
perbandingan dari angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar
hidup untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang
atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi terhadap kualit