METODE PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/20

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Keden, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 20122013 dari bulan Januari sampai dengan dengan bulan Maret. Subjek penelitian adalah siswa dan guru, dimana siswa sebagai penerima tindakan dan guru sebagai pemberi tindakan. Dalam pembelajaran ini variable bebasnya adalah metode make a match. subjek penelitian dalam penelitian ini metode make a match yang diterapkan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Keden yang berjumlah 25 orang dengan komposisi 12 orang putri dan 13 orang putra. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK yang berlangsung dalam 2 siklus, dimana tahapan dalam setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada tahapan perencanaan peneliti menyiapkan instrumen dan metode yang dibutuhkan pada saat pengajaran. Pada saat pelaksanaan atau tindakan, peneliti melakukan pengajaran dengan menggunakan metode make a match. Tahap Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan aktivitas selama pelaksanaan tindakan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode make a match. Tahap refleksi dilakukan dengan menggumpulkan data-data yang diperoleh melalui pengamatan atau observasi selama tindakan. Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Peneliti ini menggunakan prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Tagart 1988, yang meliputi beberapa tahap antara lain : 1 menetapkan focus penelitian, untuk mengembangkan fokus masalah dilakukan pembelajaran yang aktual dikelas dengan menggunakan perencanaan yang disusun oleh guru. Dari sini guru dapat memperoleh data tentang kondisi awal siswa. Data- data yang lain juga dapat dikembangkan baik berasal dari guru, siswa, bahan ajar, interaksi pembelajaran, hasil belajar, dan sebagainya. 2 Perencanaan tindakan, perencanaan tindakan yang perlu dipersiapkan untuk perbaikan adalah menyusun scenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas dan sarana yang mendukung yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dari hasil tindakan perbaikan, 3 pelaksanaan tindakan dan observasi, setelah direncanakan dengan baik tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi aktual. Pada saat bersamaan tindakan perbaikan tersebut disertai dengan observasi, 4 analisis data dan refleksi adalah menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabtraksikan secara sistematis dan rasioanal. Hasil analisis kemudian direfleksi, yaitu dikaji apa yang telah dan tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas, apakah penelitian ini akan dilanjutkan atau dihentikan. 5 perencanaan tindak lanjut, masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus maka perlu dilanjutkan pada siklus yang ke II. pelaksanaan perbaikan pada siklus II dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi dari observasi pada siklus I. dengan prosedur yang sama penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila masalah yang diteliti belum tuntas pada siklus II. Prosedur tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : a rencana tindakan, adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS melalui metode make a match pada siswa kelas IV SD N 3 Keden. b rencana pelaksanaan tindakan kelas, Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh adalah. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban, setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. c Observasi, Pada tahap pemantauan ini, peneliti mengumpulkan data informasi dari berbagai sumber. Data tersebut dimasukan untuk mengetahui seberapa jauh implementasi strategi make a match dapat berjalan secara efektif. d refleksi, Refleksi dalam PTK adalah kegiatan yang mengulas secara kritis tentang perubahan perilaku peserta didik setelah mengalami strategi make a match serta mengulas tentang pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam hal ini juga dipertimbangkan refleksi yang diberikan peserta didik setelah selesai mengikuti tindakan. Peneliti melakukan dialog dengan kolaborator untuk menentukan dan menginventarisir daftar permasalahan yang muncul dilapangan, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai perencanaan pada kegiatan selanjutnya. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu hasil pengamatan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 3 Keden dan data kuantitatif yaitu berupa nilai ulangan tes formatif siswa kelas IV SD Negeri 3 Keden. Untuk mendukung penggunaan Teknik penggumpulan maka diperlukan instrument penelitian atau alat penggumpulan data alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Untuk mengetahui validitas data hasil penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber, yaitu peneliti mengecek informasi yang diperoleh, setelah melakukan pengamatan selama pembelajaran. Sedangkan untuk mengetahui validitas instrumennya menggunakan validitas data, suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian harus diperiksa validitasnya sehingga dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam penarikan kesimpulan. Untuk menjamin dan menguji kesahan data yang digunakan maka validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data, maksudnya adalah pengumpulan data sejenis dari sumber yang berbeda. Jadi data dan informasi yang diperoleh selalu dikomporasi dan diuji dengan data informasi lain, baik dari segi koheren yang sama atau dari sumber data yang berbeda. Trianggulasi data data dalam peneltian ini seperti saat pengambilan data keaktifan siswa dengan diobservasi guru, hasil tes dinilai oleh guru. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan pembandingan nilai IPS dari daftar nilai kelas IV SD Negeri 3 Keden dan juga hasil tes sebelum tindakan. Dari sumber yang data yang berbeda-beda ini, data sejenis dapat teruji kemantapan dan kebenarannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data kualitatif model interaktif, dengan uraian sebagai berikut : 1 Reduksi data, adalah merupakan proses menyeleksi data, menentukan fokus data, menyederhanakan, meringkas, dan menggubah bentuk data. Dala proses ini dilakukan pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan menatanya sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik, 2 Papara data, berbagai macam data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dipaparkan dengan tertata rapi dalam bentuk narasi dan matrik, grafik dan diagram yang sistematis serta mantap dapat memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, 3 Penarikan kesimpulan, kesimpulan yang mencakup semua perubahan atau ppada penelitiserta tempat siatuasi penelitian dilakukan. Sedangkan Indikator pencapaian merupakan ukuran tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran. Penetapan indikator dilakukan pada perencanaan pada siklus pertama. Artinya semua harus sepakat di awal tentang indikator pencapaian. Dalam penelitian ini yang menjadi indicator pencapaian adalah “ apabila 80 daru jumlah siswa kelas IV mencapai nilai KKM, sedangkan nilai KKM untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah 6,75

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG

0 6 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKOYOSO SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKOYOSO SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 31

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V A SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 115

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI TULUNGBUYUT KECAMATAN HULU SUNGKAI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

0 4 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI GUNUNG PASIR JAYA

5 19 67

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MAKE A MATCH DI KELAS V SD

0 0 13

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

0 8 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD

0 0 8