Ricky Dwi Selviana, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Dan Sepeda Bekas Terhadap Hasil Belajar Pola Gerak Dasar Dominan
Lari jarak Pendek Sprint Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dilihat dari pengertiannya Sprint adalah berlari dengan kecepatan yang tinggi atau berlari secepat-cepatnya dari satu tempat ke tempat lain.
Sprint tidak hanya dilakukan dalam nomor lari jarak pendek saja, tetapi juga dalam nomor jarak menengah atau jarak jauh bahkan dalam
perlombaan marathon. Nomor-nomor lari yang tergolong ke dalam lari jarak pendek adalah 100 m sampai dengan 400 m, namun di ruang tertutup
lari jarak pendek dapat dimulai dari jarak 50 m atau 60 m, bergantung pada kapasitas ruang perlombaan itu sendiri. Para ahli olahraga
mengklasifikasikan nomor lari jarak pendeksprint sampai dengan jarak 400 m, namun ada pula beberapa ahli yang mengelompokan sampai
dengan jarak 800 m. Pada gerak lari cepat sprint berdasarkan sistematika berbagai
bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang sukar. Pembelajaran latihan kecepatan ini digunakan untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari
sprint. Metode yang dapat diterima untuk mengembangkan teknik sprint adalah berlatih bagian demi bagian secara benar dan secara perlahan dalam
masa latihan secara formal. Segera tingkatkan kecepatan berlari sesudah melakukan gerakan dengan irama yang benar. Anda harus melakukan
latihan ini dengan sungguh-sungguh. Jarak yang diajurkan adalah 10 sampai 15 meter dengan 2 sampai 3 kali pengulangan, anda boleh berjalan
ketika kembali ke tempat semula. Ada beberapa factor yang dapat meningkatkan keterampilan pada
lari sprint, diantaranya Sarana dan prasarana, SDM dan pendekatan pembelajaran. Perlunya sarana dan prasarana dalam atletik adalah untuk
memfasilitasi pelari dalam melaksanakan latihan, contohnya adalah
Ricky Dwi Selviana, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Dan Sepeda Bekas Terhadap Hasil Belajar Pola Gerak Dasar Dominan
Lari jarak Pendek Sprint Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
gedung, lapang, alat. Gunanya gedung dalam penggunaan sarana dan prasarana atletik adalah memudahkan pelari dalam melakukan latihan,
dimana saat keadaan cuaca buruk atau hujan, meraka bisa menggunakan gedung yang memudahkan mereka bisa latihan, sedangkan lapang salah
satu factor utama dalam atletik, karena lapang ini sendiri adalah selain digunakan untuk latihan, lapang juga digunakan untuk melaksanakan
perlombaan atletik sendiri, sangat vital bila suatu perlombaan atletik tidak dilaksanakan di lapang.
Selain sarana dan prasarana, factor lain yang mempengaruhi keterampilan siswa pada lari sprint adalah SDM, SDM ini adalah sumber
daya manusia, maksudnya, dalam dunia pendidikan dimana seorang guru harus memiliki sifat yang baik, menguasai materi dalam suatu
pembelajaran, agar siswa mengerti bagaimana guru tersebut memberikan materi, sama halnya dengan guru, siswanya pun harus memiliki fisik yang
baik, dan juga mental yang baik, serta keterampilan yang baik, karena pada saat pembelajaran berlangsung, siswa langsung dapat merespon atau
menangkap apa yang guru jelaskan, berikan tentang pembelajarannya. Selain harus memiliki karakter yang baik, menguasai materi ajar,
guru pun harus memiliki cara pendekatan pemebelajaran ke siswa, bagaimana cara agar siswa dapat cepat merespon apa yang guru berikan
dalam suatau pembelajaran atletik agar siswa tidak bosan. Yang banyak digunakan dalam pembelajatan penjas sekarang-sekarang ini adalah
menggunakan metoda GAME-DRILL-GAME, karena metoda ini dapat cepat merangsang kerja otak siswa, karena menggunakan beberapa alat
atau media dan juga tidak membuat siswa bosan mengikuti pembelajaran penjas, karena menggunakan banyak permainan yang memacu pada materi
pembelajaran atletik ini sendiri. Dalam masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran atletik
tersebut, dapat dibantu dengan penggunaan media pembelajaran sebagai perantara dalam penyampaian informasi pesan dari interaksi yang terjadi
Ricky Dwi Selviana, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Dan Sepeda Bekas Terhadap Hasil Belajar Pola Gerak Dasar Dominan
Lari jarak Pendek Sprint Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
antara guru dengan murid dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran atletik.
Media secara garis besar adalah sumber belajar yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dengan berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar yang berbentuk alat fisik atau komunikasi maupun audi-visual yang dapat
menyajikan pesan bagi siswa. Tujuan digunkanya media dalam suatu pembelajaran
adalah mempermudah
siswa dalam
proses pembelajaran,meningkatkan efisiensi pembelajaran, menjaga relevansi
dengan tujuan belajar dan membatu konsentrasi pembelajaran. Ada dua jenis bentuk media dalam pembelajaran penjas,
diantaranya visual dan non visual, contoh bentuk media visual adalah memberikan konteks untuk memahami teks, dan membantu pembelajaran
lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam bentuk bacaan dan mengingatnya kembali, sedangkan non visual adalah media
berupa alat bantu, seperti alat bantu ban bekas, bambu,dll Fungsi media menurut Livie dan Lentz 1982 Mengemukakan
lima fungsi media pembelajaran pada media visual dan non visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompetensi, fungsi
psikomotor. Pembelajaran penjas di sekolah khususnya atletik, banyak menggunakan media atau alat yang di modifikasi, karena memudahkan
siswa melakukan suatu aktifitas belajar,contohnya ban bekas, kenapa menggunakan ban bekas?, karena ban bekas ini sendiri mudah didapat, dan
murah untuk membelinya, banyak fungsi menggunakan ban bekas dalan pembelajaran atletik ini, diantaranya, memudahkan pelari untuk melatih
panjang langkah dan frekuensi lari. Manfaat ban bekas ini adalah pelari tidak akan kesulitan saat melakukan lari, karena media terlihat jelas
dilihat, memudahkan pelari untuk melewatinya. Kesimpulannya adalah bahwa Penggunaan ban bekas ini pada latihan lari adalah memudahkan
pelari untuk melakukan lari agar dapat terkontrol frekuensi kecepatan terhadap larinya dan pola gerak dasar dominan dapat terbentuk.
Ricky Dwi Selviana, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Dan Sepeda Bekas Terhadap Hasil Belajar Pola Gerak Dasar Dominan
Lari jarak Pendek Sprint Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kegunaan ban bekas ini adalah mengganti media bantu yang sebernarnya atau memodifikasi alat bantu yang sebenarnya, dan
mempermudah pelari dalam melakukan latihan gerak dasar lari. Menggunakan ban bekas untuk meningkatkan pola gerak dasar lari jarak
pendek adalah agar pola langkah dan frekuensi langkah pelari dapat tercapai, acceleration, coordination, speed dan daya tahan meraka
terbentuk, karena ban bekas ini sangat membantu dalam proses peningkatkan kecepatan lari.
B. Identifikasi Masalah