Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan

Ardi Yusuf, 2015 MODEL PENGGUNAAN TEKNIK MAJELIS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Klasifikasi interpretasi perhitungan persentasi tiap kategori adalah sebagai berikut. Besar Presentase Interpretasi Tidak seorangpun 1-5 Hampir tidak ada 6-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51-75 Lebih dari setengahnya 76-95 Sebagian besar 96-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya Supardi 2006, hlm. 20

H. Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Identifikasi masalah Dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang dialami peserta didik dalam berbicara bahasa Jepang. b. Penyusunan Instrumen Instrumen digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal perlakuan, soal tes lisan, angket dan format penilaian keterampilan berbicara Bahasa Jepang. c. Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP penelitian dibuat untuk melakukan treatment agar lebih terarah. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, RPP ini menjadi hal yang harus dipersiapkan agar treatment berjalan dengan lancar. Ardi Yusuf, 2015 MODEL PENGGUNAAN TEKNIK MAJELIS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Expert Judgment Expert Judgment dilakukan setelah instrumen penelitian dibuat. Setelah itu, peneliti mengajukan expert judgement pada dosen selain pembimbing 1 dan 2 atau orang yang lebih ahli, gunanya adalah untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan diberikan pada sampel penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pretest Kegiatan awal dalam pelaksanaan penelitian ini adalah pretest. Pretest dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana keterampilan berbicara bahasa Jepang yang dikuasai oleh sampel di kelas eksperimen sebelum memberikan treatment. b. Treatment Perlakuan Ini merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebanyak tiga kali. Treatment dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jepang sampel dengan menggunakan Teknik Majelis. c. Post-test Ini merupakan kegiatan akhir dalam pelaksanaan penelitian. Post-test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada sampel dalam berbicara bahasa Jepang setelah diberikannya treatment. Post-test ini diberikan kepada kelas eksperimen. d. Angket Angket diberikan untuk mengetahui bagaimana tanggapan, kelebihan dan kekurangan yang dirasakan oleh sampel terhadap teknik Majelis dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jepang. Ardi Yusuf, 2015 MODEL PENGGUNAAN TEKNIK MAJELIS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Kegiatan Penelitian No. HariTanggal Waktu Kegiatan 1. Rabu, 15 April 2015 13.00 – 14.20 Melakukan pretest 2. Rabu, 22 April 2015 13.00 – 14.20 Melakukan treatment pertemuan ke-1 3. Rabu, 29 April 2015 13.00 – 14.20 Melakukan treatment pertemuan ke-2 4. Rabu, 6 Mei 2015 13.00 – 14.20 Melakukan treatment pertemuan ke-3 5. Rabu, 13 Mei 2015 13.00 – 14.20 Melakukan post-test dan pengisian angket terhadap pembelajaran berbicara bahasa Jepang dengan menggunakan Teknik Majelis Sumber: Data yang diolah peneliti 2015

3. Tahap Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BESTEK-KREATIF TIPE ERUPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM KEGIATAN DISKUSI PADA SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI ARJASA

2 11 146

EFEKTIFITAS TEKNIK PERMAINAN ACAK KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS XI SMA N 2 DEMAK

4 38 118

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (Think Pair Share) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI MAN 1 Metro Semester Genap TP 2011/2012)

0 12 55

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Semu Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/201

0 9 48

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MODEL GALLERY WALK (GW) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun P

3 14 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNTIF DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada materi Ekosistem Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Seputih Banyak Tahun Pelajaran 2014/2015)

11 36 64

View of MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN “BERGANTI PERAN”

0 0 6

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMP NEGERI 8 SURAKARTA

0 0 80

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE PADAKELAS XI IPA SMAN 1 ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB MELALUI PENDEKATAN KOMUNKATIF Muspika Hendri Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Email: muspikahendrigmail.com Abstract - PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB MELALUI PENDEKATAN KOMU

0 0 15