Uang Kuliah Tunggal UKT

8. Keputusannya lebih tepat. 9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha. 10. Meningkatkan produktivitas analisis.

2.3 Uang Kuliah Tunggal UKT

Dasar hukum penentuan uang kuliah tunggal UKT mahasiswa: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336; 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.55tahun 2013, tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal padaPerguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hakekat dari UKT adalah guna meringankan beban mahasiswa terhadap pembiayaanpendidikan, oleh karena itu pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan KebudayaanMendikbud pada tanggal 23 Mei 2013 telah mengeluarkan ketetapan mengenaibesarnya Biaya Kuliah Tunggal BKT dan Uang Kuliah Tunggal UKT pada PerguruanTinggi Negeri PTN di lingkungan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanKemdikbud. Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud No. 55 Tahun 2013 tertanggal 23 Mei 2013. Dalam Permendikbud disebutkan bahwa: 1. Biaya Kuliah Tunggal BKT merupakan keseluruhan biaya operasional permahasiswa per-semester pada program studi di perguruan tinggi negeri. 2. Biaya Kuliah Tunggal BKT digunakan sebagai dasar penetapan biaya yangdibebankan kepada mahasiswa, masyarakat dan Pemerintah. 3. Uang Kuliah Tunggal UKT merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yangditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. 4. Uang Kuliah Tunggal ditetapkan berdasarkan biaya kuliah tunggal dikurangi biayayang ditanggung oleh Pemerintah Pasal 1 Ayat 1. 5. Uang Kuliah Tunggal sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kelompok kemampuan ekonomi masyarakat yang dibagi dalam 5lima kelompok dari yang terendah hingga yang tertinggi, yaitu Kelompok I, II, III, IV, dan V. 6. Uang Kuliah Tunggal kelompok I dan kelompok II diterapkan paling sedikit 5lima persen dari jumlah mahasiswa yang diterima setiap Perguruan Tinggi Negeri diatur dalam Permendikbud Pasal 4 Ayat 1, dan Ayat 2. 7. Perguruan Tinggi Negeri dapat memungut di luar ketentuan uang kuliah tunggaldari mahasiswa baru program Sarjana S1 dan program diploma non regular paling banyak 20 dua puluh persen dari jumlah mahasiswa baru Pasal 6Permendikbud.

2.4 Fuzzy C-Means Clustering FCM