Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selan bawak - Kecamatan Marga - Kabupaten Telan bawak.

2 I Gede Made Rai Sutama bekerja sebagai teknisi bagian pendingin di salah satu hotel di wilayah Seminyak, yang bekerja setiap hari senin hingga sabtu dari pukul 08.00 WITA dan pulang pukul 18.00 WITA. Anak ketiga beliau adalah Luh Nyoman Suci Lestari berusia 20 tahun yang kini telah menikah dan ikut ke dalam keluarga suaminya. Anak keempat beliau adalah I Ketut Pujangga Putra berusia 18 tahun dan saat ini duduk di bangku SMA kelas 3 di Wilayah Marga, Tabanan, serta menjadi tanggungan bapak I Made Sinar dalam membiayai pendidikannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bapak I Made Sinar bekerja sebagai petani yang dibantu oleh istrinya. Pekerjaan sampingan beliau adalah sebagai penangkap belut setiap malam hari dari pukul 20.00 WITA hingga 22.00 WITA di sawah miliknya mupun sawah milik orang lain melalui alat setrum belut yang dirancangnya bersama anak keduanya. Hasil tangkapan belut tersebut biasanya dijual ke pasar dan beberapa disisihkan untuk digunakan sebagai lauk. Istri dari Bapak I Made Sinar yakni Ni Made Ladri bekerja membantu suaminya di sawah saat sore hari dan pada pagi hingga siang hari dirumah merawat anak dari I Gede Made Rai Sutama yang bekerja dari pagi bersama istrinya. Ladang yang beliau kelola hanya 3 petak sawah dengan masing-masing ukuran petaknya sangat kecil, dimana 2 petak digunakan untuk menanam padi dan sisanya digunakan untuk menanam sayur bayam. Seusainya bekerja, bapak I Made Sinar beristirahat dirumahnya yang memiliki luas 1 are berisi 3 kamar tidur dan sebuah teras kecil. Jika ingin BAB, BAK, maupun mandi beliau harus ke rumah saudaranya yang masih satu pekarangan rumah yang terdapat kamar mandi.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sebagai petani dan penagkap belut, pendapatan Bapak I Made Sinar yang berperan sebagai kepala keluarga adalah Rp 500.000,- per bulan dari hasil panen bayam dan setiap 3 bulan melakukan panen padi mendapat pemasukan Rp 420.000,-. Sedangkan kerja menangkap belut menghasilkan pendapatan Rp 3 20.000,- per hari. Dengan penghasilannya yang dapat dikatakan minim ia berusaha untuk menghidupi keluarganya. Lain halnya dengan anaknya yaitu I Gede Made Rai Sutama, dengan bekerja sebagai teknisi di bagian pendingin dapat mencukupi dalam menanggung biaya hidup istri dan anaknya yang masih batita. Dengan pendapatan minim, I Gede Made Rai Sutama tidak dapat menanggung penuh biaya hidup orangtuanya dan adiknya yang masih sekolah. Begitu pula ketika ada keperluan yang menyangkut pengelolaan lahan pertanian yang membutuhkan alat, perlengkapan, dan bahan untuk keberhasilan hasil panen, beliau meminjam dana di LPD Desa Selanbawak karena kurangnya dana yang dimiliki dari penghasilannya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Sebagai tolok ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Berikut hasil wawancara dengan Bapak I Made Sinar mengenai biaya – biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Dalam hal pemenuhan kebutuhan makan, Bapak I Made Sinar dapat menghabiskan hingga Rp 500.000,- sebulan, dengan asumsi pengeluaran dalam satu hari berkisar antara Rp 15.000,- hingga Rp 20.000,-. Biaya listrik rata-rata membayar Rp 45.000,- sebulan dan biaya air desa sebesar Rp 30.000,- sebulan.

1.2.2.2 Pendidikan

Dalam hal pembiayaan pendidikan Bapak I Made Sinar hanya menanggung seorang anak yakni I Ketut Pujangga Putra yang bersekolah ditingkat menengah atas, hal ini dikarenakan anak-anak Bapak I Made Sinar sudah putus sekolah hanya sampai dengan Sekolah Menengah Pertama SMP dan ada yang sudah menikah dengan pendidikan tidak optimal. Jadi untuk pembiayaan pendidikan untuk uang SPP beliau harus menyisihkan uang Rp. 205.000,- belum terhitung dengan uang saku dan perlengkapan penunjang lainnya.