6
2.2.2 Kesehatan
Dengan aktivitas keseharian Bapak I Made Sinar sebagai petani dan Ni Made Ladri yang membantu dalam bertani, terkadang memiliki gangguan
kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Gangguan ini kemungkinan terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang K3 Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Ditambah dengan intensitas kerja yang tinggi, meningkatkan resiko gangguan kesehatan ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam kasus rumah Bapak I
Made Sinar, beliau tidak memiliki kamar mandi. Terkadang jika saat sedang berada di sawah, beliau menggunakan aliran drainase sawah untuk membilas
bagian tubuh yang kotor. Hal ini tentu menyebabkan kebersihan air yang sudah terkontaminasi kotoran sisa pertanian karena letak aliran drainase di persawahan.
Masalah kesehatan dapat menghambat produktivitas ekonomi suatu keluarga, sehingga kesehatan menjadi hal fundamental yang wajib dijaga.
2.2.3 Kebersihan Lingkungan
Kesehatan fisik juga dapat dijaga dengan menjaga kebersihan lingkungan. Diketahui kondisi rumah Bapak I Made Sinar yang memiliki 3 kamar tidur dan 2
kamar tidak memiliki daun jendela untuk menerangi kamar dan ventilasi yang tertutup menyebabkan lembabnya suhu di dalam kamar. Hal ini dapat memicu
berkembangnya sarang nyamuk, sirkulasi udara yang kurang sehat, serta kuman yang berkembang di suhu yang lembab.
7
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Setelah melakukan identifikasi dan menentukan skala prioritas masalah yang dihadapi, berikut jalan alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan
– permasalahan tersebut.
3.1.1 Ekonomi
Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi Bapak I Made Sinar dan Istrinya Ni Made Ladri yaitu mencari
alternatif tambahan penghasilan atau meningkatkan hasil panen, seperti mengolah hasil panen bayam menjadi kripik bayam. Kripik bayam merupakan olahan baru
selain kripik pisang dan singkong dan dijadikan salah satu cara efektif memakan sayuran dengan sensasi rasa yang berbeda juga mengandung zat bezi, vitamin A,
vitamin K, folat, mangan, serat, magnesium, protein, kalsium, dan rendah kalori yang penting bagi tubuh. Dengan perlengkapan pembuatan yang sederhana
meliputi wajan, kompor, spatula, baskom, pisau, dan cobek, Ni Made Ladri dapat membuat sendiri kripik bayam dirumah dengan bantuan dari saudara I Made Sinar.
Penjualannya dengan menjualnya ke beberapa warung makan, warung kecil, dan beberapa toko klontong. Keuntungan dari menjual kripik bayam dibandingkan
hanya menjual bayam mentah langsung ke pasar yaitu dengan asumsi jika perhari dapat dihasilkan 45 bungkus kripik bayam dengan harga Rp 5.000,- per
bungkusnya, maka dalam sebulan dapat dihasilkan pendapatan Rp 6.750.000,-, sedangkan laba yang diperoleh yaitu didapat dari total pendapatan - asumsi total
biaya operasional Rp 6.750.000 – Rp 2.529.303 di dapatkan laba Rp 4.220.697,-
. Dibandingkan dengan hanya menjual bayam mentah ke pasar dengan harga Rp 500.000,- perbulan, mengolah menjadi kripik bayam lebih menguntungkan dan
mendapat penambahan pendapatan bayam menjadi 8 kali lipat harga bayam mentah.
8 Alternatif kedua adalah membuat kripik belut dari hasil penangkapan
belut. Kripik belut memiliki peluang pendapatan yang menjanjikan, karena dapat dilihat saat berjualan kripik belut banyak konsumen yang berdatangan di warung
kecil sekalipun. Jika di asumsikan dalam sehari dapat menghasilkan 45 kemasan kripik belut dengan harga Rp 5.000,- per hari, maka dalam sebulan didapatkan
pendapatan sebesar Rp 6.750.000,- dan laba sebesar Rp 4.220.697,- perbulan. Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, hanya
saja dalam pencarian belut dilakukan pada malam hari dengan suhu udara relatif dingin. Sehingga dengan kedua alternatif ini diharapkan keluarga Bapak I Made
Sinar dan Ibu Ni Made Ladri dapat meningkatkan pendapatan dan meminimkan kerja fisik berat.
3.1.2 Kesehatan
Kondisi kesehatan keluarga Bapak I Made Sinar dapat dijaga dengan mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat. Selain itu, di pekarangan rumah dapat
ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat herbal dan
sewaktu-waktu digunakan dalam mengobati sakit yang dialami. Saat bekerja di sawah diusahakan agar tidak menggunakan aliran air drainase yang telah
terkontaminasi sisa kotoran pertanian, melainkan menggunakan aliran air bersih yang digunakan oleh masyarakat untuk mandi.
3.1.3 Kebersihan Lingkungan
Untuk menjaga kondisi lingkungan rumah yang bersih dan sehat, diharapkan pencahayaan sinar matahari yang masuk dalam kamar lebih
diperhatikan dengan cara menambah daun jendela atau melebarkan ventilasi yang ada juga untuk sirkulasi udara yang baik.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Tanggal Kegiatan
Jumlah Jam
9 1
230716 Kunjungan ke Kantor Kepala Desa untuk mendapatkan data RTM Keluarga Pra-Sejahtera yang akan
didampingi 2 jam
2 250716 Pembagian KK Dampingan masing
– masing mahasiswa, diambil dari 5 banjar yakni Banjar
Selanbawak Kaja, Selanbawak Kelod, Manik Gunung, Kekeran, dan Pekilen.
2 jam
3 270716 Mengunjungi keluarga Bapak I Made Sinar untuk
perkenalan, sosialisasi program KK dampingan, dan membantu dalam pembuatan hiasan ental untuk penjor
yang digunakan untuk odalan di banjar. 6 jam
4 280716 Mengunjungi keluarga Bapak I Made Sinar berbincang
mengenai kondisi keluarga. 3 jam
5 290716 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar,
berbincang mengenai riwayat pendidikan dan pekerjaan.
3 jam
6 300716 Kunjungan ke sawah milik Bapak I Made Sinar untuk
meninjau lahan pertanian sebagai tempat kerja beliau. 6 jam
7 310716 Kunjungan ke sawah milik Bapak I Made Sinar untuk
membantu pengemburan tanah yang akan ditanami sayur bayam.
4 jam
8 020816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar untuk
berbincang mengenai kesehatan 2 jam
9 030816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar,
berdiskusi tentang solusi untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi meliputi pemberdayaan hasil panen
sayur bayam menjadi olahan bernilai jual yang lebih tinggi.
6 jam
10 10
040816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar, berdiskusi tentang usulan solusi untuk masalah
kesehatan dan kebersihan lingkungan, yaitu dengan penanaman toga dan pelebaran ventilasi ruang kamar.
5 jam
11 050816 Kunjungan ke sawah milik Bapak I Made Sinar untuk
membantu dalam menabur bibit sayur bayam. 6 jam
12 070816 Kunjungan ke sawah milik Bapak I Made Sinar untuk
membantu memanen hasil sayur kubis. 5 jam
13 080816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar
membahas mengenai kendala pemberdayaan daun bayam yang diolah menjadi kripik bayam.
4 jam
14 110816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar,
berdiskusi tentang solusi untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi meliputi pemberdayaan hasil
penangkapan belut menjadi olahan bernilai jual yang lebih tinggi.
4 jam
15 120816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar
membahas mengenai kendala pemberdayaan tangkapan belut yang diolah menjadi kripik belut.
5 jam
16 140816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar
membahas mengenai iuran banjar, pembayaran listrik dan air.
3 jam
17 160816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar
membahas mengenai kredit yang masih mengganjal. 4 jam
18 170816 Berkunjung ke kediaman Bapak I Made Sinar untuk
berbincang-bincang setelah acara HUT RI ke 71 yang diadakan di bale banjar setempat.
2 jam
11 19
190816 Kunjungan ke sawah milik Bapak I Made Sinar untuk membantu dalam membersihkan hama tanaman liar
yang tumbuh di sekitar tanaman bayam. 6 jam
20 200816 Kunjungan ke sawah milik Bapak I Made Sinar untuk
melakukan dokumentasi kegiatan di sawah. 6 jam
21 210816 Kunjungan ke kediaman milik Bapak I Made Sinar
untuk melakukan dokumentasi kegiatan di rumah beliau.
6 jam
22 220816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sinar untuk
berpamitan dan memberi bantuan berupa tanaman herbal.
2 jam
TOTAL JKEM 92 Jam
12
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini dimulai sejak hari Sabtu, 23 Juli 2016 dengan langkah awal meminta data KK yang
masuk dalam kategori RTM. Program ini berakhir pada tanggal 26 Agustus 2016 ditandai dengan penyerahan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai obat herbal
pada saat sakit.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program adalah rumah Bapak I Made Sinar yang terletak di Banjar Dinas Selanbawak Kaja, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten
Tabanan.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM Jam Kerja Efektif
Mahasiswa. Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak I Made Sinar, namun juga langsung
membantu beliau dalam aktivitas sehari – hari khususnya dalam bertani.
4.4 Hasil
Pelaksanaan program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK Dampingan dan mahasiswa itu sendiri. Bagi KK Dampingan, program ini membantu
untuk mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan hasil yang
diterima mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat mata, namun sikap dan mental mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka dan mampu melihat permasalahan dan
menemukan solusi alternatif dan logis, sekaligus mampu untuk menjadi innovator dan motivator bagi masyarakat desa.
13
4.5 Kendala
Selama pelaksanaan program ini, terdapat kendala yang dialami yaitu dalam bertemu keluarga dampingan haruslah membuat janji sebelumnya karena pada jam
tertentu sedang melakukan pekerjaan di sawah, sehingga tidak lengkapnya anggota keluarga yang berada dirumah. Dengan pekerjaan yang padat yaitu pagi hari dimulai
pukul 08.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA bekerja di sawah dilanjutkan malam hari pukul 20.00 WITA hingga 22.00 WITA menangkap belut disawah tentunya
kesempatan bertemu dirumah sangat sedikit, sehingga mahasiswa harus lebih sering ke sawah dalam melakukan kunjungan dan membantu kegiatan Bapak I Made Sinar
beserta istri.