Alat Pengumpul Data Instrumen Penelitian

Asep Rahmat, 2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Suharsimi Arikunto 1997, hlm 57, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, diluar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. Bola tangan menurut Ridwan Haris 1986, hlm 3 adalah permainan yang tujuannya membuat angkagol dengan cara melempar bola dan memasukkannya kedalam gawang. Pada saat ini terdapat dua bentuk permainan bola tangan yang dimainkan, yaitu dengan 11 orang pemain, 7 orang pemain, dan tambahan 5 orang pemain. Dalam penelitian ini permainan bola tangan yang digunakan adalah permainan bola tangan dengan 7 orang pemain. Pengertian karate dalam situs http:www.pbforki.orgindex.php?option=com_contentview=articleid=139:defin isi-karatecatid=62:articleItemid=58 adalah sebuah seni bela diri yang memungkinkan seseorang mempertahankan diri tanpa senjata.

G. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat ukur untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur tersebut disebut instrument penelitian. Menurut Arikunto 2002, hlm 136 y aitu “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

1. Alat Pengumpul Data

Alat dalam sebuah penelitian dapat dikatakan dengan instrumen penelitian. Mengenai instrumen ini, Arikunto 2002, hlm 127 menerangkan sebagai berikut: Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi juga adalah pengadaan pengukuran. Oleh karena itu alat atau instrument dalam penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Secara garis besar mengenai alat evaluasi ini Arikunto 2002, hlm 127 menyatakan bahwa: Asep Rahmat, 2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menggolongkan evaluasi atas dua macam yaitu tes dan non tes. Adapun pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Non tes adalah dengan mengamati sampel yang diteliti sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga diperoleh data yang diinginkan. Berdasarkan pengertian diatas mengenai tes maka sasaran yang ditinjau dari objek yang dievaluasi, sikap disiplin termasuk kedalam non tes. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataaan Arikunto 2002, hlm 127- 128 bahwa, “…macam tes diantaranya adalah tes sikap yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap sikap seseorang”. Selanjutnya setelah mengetahui tes yang digunakan dalam penelitian, maka untuk mengetahui instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Mengenai angket atau kuesioner ini Arikunto 2002, hlm 128 menjelaskan sebagai berikut: “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui”. Kuesioner dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang dari cara menjawab. Pembagian dari sudut pandang tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Pengertian dari kedua tersebut menurut Arikunto 2002, hlm 128-129 adalah: a. Kuesioner terbuka adalah memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. b. Kuesioner tertutup adalah jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Sesuai dengan pengertian diatas maka penulis memilih kuesioner tertutup, agar memudahkan responden mengisi kuesioner. Kesimpulan yang didapat berdasarkan uraian diatas, angket adalah sejumlah pertanyaan yang ditulis kemudian harus diisi oleh koresponden yang dipilih agar mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, maksudnya angket yang disusun pertanyaan disertai dengan jawaban yang sudah disediakan, sehingga koresponden hanya tinggal memilih jawaban dikolom yang sudah disediakan. Dengan Asep Rahmat, 2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu demikian hasil jawaban dari koresponden tidak berupa uraian tetapi hanya berupa poin-poin yang dipilih oleh koresponden. Dalam penyusunan angket diperlukan indikator dari para ahli dan kisi-kisi angket. Menurut A.S Moenir dalam situs eprints.uny.ac.id97423bab20220- 08520244045.pdf indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin belajar siswa berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan, yaitu: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian VARIABEL INDIKATOR ASPEK NOMOR Asep Rahmat, 2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu + - DISIPLIN Waktu 1. Tepat waktu dalam pembelajaran 1, 26,44 2, 27,54 2. Tepat waktu dalam mengumpulk an tugas 3, 33,41 4, 34,51 Perbuatan 1. Patuh kepada guru penjas 5, 6, 30, 31,42 7, 8, 32,52 2. Patuh dalam mengerjakan tugas 9, 10, 25, 36,46 11, 12, 24, 37,56 3. Tertib menggunakan pakaian 13, 35,43 14, 15, 40 4. Tertib menggunakan peralatan pembelajaran 16, 17, 38,50 18, 19, 39 5. Patuh pada tata tertib pembelajaran 20, 22, 29,45,47,48,4 9,53 21, 23, 28,55,57,58,59, 60 Asep Rahmat, 2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Skala Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMPN 9 BANDUNG.

0 0 47

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA PADA SISWA SMA NEGERI SE-KOTA SUKABUMI.

0 3 37

PERBANDINGAN PENYAMPAIAN UMPAN BALIK SEKETIKA DAN TERMINAL TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMAN 9 BANDUNG.

0 4 33

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN ANTARA ATLET KARATE DAN ATLET SEPAKBOLA PADA PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 1 BANJARAN KABUPATEN BANDUNG.

0 2 49

PERBANDINGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DAN BULUTANGKIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI.

0 2 39

PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENJAS ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DENGAN BOLA VOLI DI SMAN 11 BANDUNG.

0 7 43

PERBANDINGAN TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMA NEGERI 1 SEDAYU.

0 4 95

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMPN 9 BANDUNG. - repository UPI S JKR 1103623 Title

0 0 3

PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMAN19 BANDUNG - repository UPI S JKR 1203766 Title

0 0 3

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI

0 1 10