Pengolahan Data Kuantitatif Teknik Pengolahan Data

Anne Widianti Faozie , 2013 Peningkatan Kemampuan Memahami Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia Melalui PendekatanPembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VI A SDN Jatayu Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh maka dilakukan pengolahan data kuantitaif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu berupa hasil tes akhir siklus I, sedangkan data kualitatif berupa angket, lembar observasi, dan wawancara. Prosedur analisis dari tiap data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Pengolahan Data Kuantitatif

Data Kuantitatif berasal dari tes siklus untuk menguji aktifitas dan kemampuan siswa menyelsaikan maslah mengenai ciri-ciri paragraf, jenis-jenis paragraf serta perbedaannya, mengenai ciri-ciri kalimat penjelas dan kalimat utama. 2. Pengolahan Data Kualitatif Analisis Data Angket Angket digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran yang diselenggarakan. Untuk mengetahui nilai kecenderungan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan diperoleh dari data hasil observasi, wawancara dan angket. Data tersebut digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap untuk selanjutnya mendukung dalam penarikkan kesimpulan sehingga dapat dipercaya dan meyakinkan. Adapun pembobotan setiap alternatif jawaban untuk angket sebagai berikut ini. 1 Baik Sekali BS = 4 2 Baik B = 3 3 Cukup C = 2 4 Kurang K =1 Anne Widianti Faozie , 2013 Peningkatan Kemampuan Memahami Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia Melalui PendekatanPembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VI A SDN Jatayu Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pengolahan Data Hasil Wawancara Data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap siswa selanjutnya dikelompokan, kemudian dideskripsikan dalam kalimat bentuk rangkuman hasil wawancara. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan pada rangkaian penelitian ini, dilakukan melalui instrumen pengamatan, catatan kejadian saat melakukan tindakan, wawancara dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan pada saat melakukan tindakan yang dilakukan oleh kolaborator dengan mengisi instrumen pengamatan. Kolaborator dalam penelitian ini adalah rekan guru pengajar Bahasadan Sastra Indonesia, sebagai mitra peneliti yang tertarik dan bersedia membantu melakukan penelitian. Di samping itu peneliti juga berpandangan bahwa kolaborator telah mempunyai kemampuan dan pemahaman yang baik di bidang penelitian tindakan, dan bersedia diajak bekerja sama untuk melakukan penelitian tindakan ini. Kegiatan ini mengumpulkan data melalui catatan dilakukan oleh kolaborator dan peneliti bersama-sama, untuk mencatat semua peristiwakejadian nyata yang terjadi di luar rancangan yang telah dipersiapkan. Catatan kejadian tersebut akan dipertimbangkan untuk memberikan tindakan berikutnya, metode wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman umum wawancara koesioner, dan wawancara langsung melalui refleksi dengan siswa. Data dokumentasi yang diambil saat peneliti melakukan tindakan dalam kelas untuk menjaga kredibilitas dan keabsahan data penelitian. Teknik Analisis Data Penelitian juga dilakukan dengan cara menganalisis data yang sudah terkumpul, dilakukan dengan model mengalir linier dan Anne Widianti Faozie , 2013 Peningkatan Kemampuan Memahami Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia Melalui PendekatanPembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VI A SDN Jatayu Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu melingkar sirkuler. Langkah-langkah analisis data tersebut pada garis besarnya terbagi ; proses editing mengedit, yaitu data yang sudah terhimpun khususnya kuesioner perlu diadakan penelitian kembali tentang kelengkapan pengisian, kejelasan tulisan, keserasian dan relevansi jawabannya. legawa, 2002 : 28. Langkah analisis berikutnya adalah koding, yaitu usaha mengklasifikasi dan pengkategorian data, menandai jawaban- jawaban dengan kode tertentu. Setelah diberi kode, data dimasukan ke dalamtabulasi data. Langkah berikutnya adalah analisis data dengan pendekatan kualitatif sekaligus penyimpulan data. Klasifikasi pensekoran kuesioner 1. Pada umumnya, jika anak menjawab pertanyaan melebihi 60 2. Sebagian besar, jika anak menjawab secara variatif. 3. Sebagian kecil, jika jawaban anak menunjukan secara variatif angka terkecil dari rata-rata jawaban. Menentukan tingkat pemahaman paragraf oleh para siswa secara umum berdasarkan pedoman berikut : Paragraf Dalam PraktikTest Keberhasilan Pemahaman Dalam Pembelajaran Prosentase KeberhasilanNilai 7,5 Tuntas Prosentase KeberhasilanNilai 75 Tidak Tuntas Anne Widianti Faozie , 2013 Peningkatan Kemampuan Memahami Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia Melalui PendekatanPembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VI A SDN Jatayu Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Anne Widianti Faozie , 2013 Peningkatan Kemampuan Memahami Paragraf Dalam Wacana Bahasa Indonesia Melalui PendekatanPembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VI A SDN Jatayu Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan laporan hasil analisis data tentang kemampuan memahami paragraf pada bab IV, maka pada bagian ini dapat dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan memahami paragraf dalam wacana Bahasa Indonesia.

A. Simpulan 1. Simpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan memahami paragraf dalam wacana Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI A SD Negeri Jatayu Bandung pada tahun 20122013.

2. Simpulan Khusus

1 Proses pembelajaran kontekstual dapat mengembangkan pemikiran siswa kelas VI A untuk belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, mengkonstruksi pengetahuan sendiri dan keterampilan barunya, dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran kontekstual seperti berikut Melaksanakan kegiatan inquiry untuk semua topik. 1 Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 2 Menciptakan masyarakat belajar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 02 METRO SELATAN

1 29 76

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VI

0 2 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA PRODI BAHASA INDONESIA FKIP UHAMKA.

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA MELALUI PERTANYAAN TERSTRUKTUR SISWA KELAS VI SDN 030434 PARJARATAN SEMESTER I T.P 2012/2013 KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

7 33 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sepat 2

0 1 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menemukan Pokok Pikiran Sebuah Paragraf Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIR

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian Dan Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V SDN 04 Plumbon Tahun 2012/ 2013.

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PARAGRAF DALAM WACANA BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VI A SDN JATAYU BANDUNG.

0 9 60

Peningkatan Kemampuan Siswa Memahami Isi Cerita Melalui Metode Diskusi di Kelas VI SDN No. 2 Rano

0 0 10