Dasar reaksi Tinjauan termodinamika

Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 TonTahun Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta Densitas : 1,261 gcm 3 Vskositas : 1449 cP Kelarutan : larut sempurna dalam air dan alkohol Kemurnian : 50

2.1.3. Spesifikasi katalis dan bahan pembantu

a. Natrium Hidroksida Rumus Molekul : NaOH Berat Molekul : 39,9971 gmol Wujud : Putih padat Densitas : 2,1 gcm 3 Solubility : 111 g100 ml 20 o C Melting Point : 318 o C Boiling Point : 1390 o C b. Asam Klorida Rumus Molekul : HCl Berat Molekul BM : 36,461 gmol Bentuk 30°C, 1 atm : Cair Densita s ρ : 1,193 pada 188 K kgm 3 Titik didih : 81,5-110 o C Titik beku : -74 o C Kemurnian : 33

2.2. Konsep Proses

2.2.1. Dasar reaksi

Pada prinsipnya, proses transesterifikasi adalah mengeluarkan glicerin dari minyak dan mereaksikan asam lemak bebasnya dengan alkohol metanol menjadi alkohol ester atau biodiesel. Reaksi ini merupakan reaksi dapat balik yang pada suhu kamar tanpa bantuan katalisator akan berlangsung sangat lambat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 TonTahun Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta C 57 H 104 O 6 + 3CH 3 OH ↔ 3C 19 H 36 O 2 + C 3 H 8 O 3 ................5 Minyak sawit Metanol Biodiesel Gliserol Alkohol yang digunakan dalam reaksi ini adalah metanol. Pada umumnya alkohol dengan atom C lebih sedikit mempunyai kereaktifan yang lebih tinggi daripada alkohol dengan atom C lebih banyak. Sedangkan mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut : Katalis a. Mula-mula minyak sawit atau CPO Trigliserida bereaksi dengan metanol menghasilkan Digliserida DG dan Biodiesel TG + 3CH 3 OH ↔ DG + 3C 19 H 36 O 2 ...................6 b. Pada reaksi ke dua, Digliserida DG bereaksi dengan alkohol yang lain menghasilkan Monogliserida MG dan Biodiesel DG + 3CH 3 OH ↔ MG + 3C 19 H 36 O 2 ...................7 c. Kemudian pada reaksi ketiga, Monogliserida bereaksi dengan alkohol yang ketiga menghasilkan Gliserol dan Biodiesel MG + 3CH 3 OH ↔ C 3 H 8 O 3 + 3C 19 H 36 O 2 ..................8 2.2.2. Kondisi operasi Pada proses transesterifikasi minyak sawit CPO dengan metanol berlangsung pada suhu 60 o C dan tekanan 1 atm dengan knversi 98 dan produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 98.

2.2.3. Tinjauan termodinamika

Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan secara eksotermis atau endotermis maka perlu pembuktian dengan menggunakan panas. reaksi ΔH o yang dapat ditentukan dengan : Data-data   f untuk masing-masing komponen adalah :   f C 57 H 104 O 6 = 520,076 kJmol   f CH 3 OH = -200,94 kJmol   f C 19 H 36 O 2 = -180,063 kJmol Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 TonTahun Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta   f C 3 H 8 O 3 = -159,16 kJmol http:cea.grc.nasa.gov Jika maka reaksi bersifat eksotermis Jika maka reaksi bersifat endotermis   f C 3 H 8 O 3 + 3   f C 19 H 36 O 2 – [   f C 57 H 104 O 6 + 3   f CH 3 OH] = {-159,16 + 3 x -180,063} – {520,076 + 3 x -200,94} kJmol = -782,093 kJmol Dari harga sebesar –782,093 kJmol dapat disimpulkan bahwa pada reaksi tersebut adalah reaksi eksotermis. Untuk mengetahui reaksi pembentukan biodisel termasuk reaksi reversibel atau irreversibel, maka harus dihitung harga dari tetapan kesetimbangan K. Diketahui data-data sebagai berikut : G  f C 57 H 104 O 6 = -125,1 kJkmol G  f CH 3 OH = -159,2268 kJkmol G  f C 19 H 36 O 2 = -635,0060 kJkmol G  f C 3 H 8 O 3 = -437,2014 kJkmol Yaws,1979 G  Δ G  produk - Δ G  reaktan G  C 19 H 36 O 2 + G  f C 3 H 8 O 3 ] – [ G  C 57 H 104 O 6 + 3 x G  CH 3 OH] =[3 x -635,0060 + -437,2014] – [-125,1 + 3 x -159,2268] kJkmol = -1.739,4392 kJkmol R = 8,314 kJkmol o K G  -RT ln K Ln K = - G  RT = - -1.739,4392 kJkmol 8,314 kJkmol o K x 298 o K = 0,7020 K o = 2,0179 K T operasi = 1,9692 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 TonTahun Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta Dari hasil diatas tampak bahwa harga K 1 sehingga reaksi yang terjadi merupakan reaksi reversibel.

2.2.4. Tinjauan kinetika