33 sesungguhnya. Oleh karena itu mereka berpendapat bahwa untuk
memajukan Islam adalah dengan cara kembali kepada ajaran murni Islam. Kelompok ini disebiut kelompok tradisional . Respon Islam terhadap arus
intelektual Islam Barat memang berbeda dengan ketika Islam berhadapan dengan arus intelektualisme hellenis yang dapat diselesaikan dengan baik.
Namanu pada kasus Barat terdapat hambatan psikolos dalam menerima ide-idenya. Dimana Barat adalah identik dengan Kristen yang menjadi
musuh Islam dalam perang Salib. Nurcholis majid memberikan pengertian modernisasi dalam Islam sebagai rasionalisasi yang berarti proses
perombakan pola berpikir dari tata lama yang tidak akliyah kepada pola fikir dan tata kerja baru yang akliyah.
54
3. Tujuan Pembaruan Islam
Tujuan pokok dari pembaruan Islam adalah: Pertama, purifikasi ajaran Islam, yaitu mengembalikan semua bentuk kehidupan keagamaan pada zaman
awal Islam sebagaimana dipraktekkan pada masa Nabi. Zaman Nabi
sebagaimana digambarkan oleh Sayyid Qutb sebagai periode yang hebat, suatu puncak yang luar-biasa dan cemerlang dan merupakan masa yang dapat
terulang. Terjadinya banyak penyimpangan dari ajaran pokok Islam pasca
Nabi bukan karena kurang sempurnanya Islam, tetapi karena kurang
54
Makhmud Syafe‟i, Pembaharuan Pendidikan Islam Faktor dan Latar Belakang, http:file.upi.eduDirektoriFPIPSM_K_D_U195504281988031
MAKHMUD_SYAFE27IPENGA RUH_TAYANGAN_PORNOGRAFI_DAN_PORNOAKSI_TERHADAP_RUNTUHNYA_BENTEN
G_MORAL_KELAUARGA.pdf
34 mampunya untuk menangkap Islam sesuai semangat jaman; serta dalam
konteks ini, banyaknya unsur-unsur luar yang masuk dan bertentangan dengan Islam sehingga diperlukan adanya upaya untuk mengembalikan atau
memurnikan kembali sesuai dengan orisinalitas Islam. Upaya ini dapat dilakukan dengan membentengi keyakinan akidah Islam, serta berbagai
bentuk ritual dari pengaruh sesat. Kedua, menjawab tantangan jaman. Islam diyakini sebagai agama
universal, yaitu agama yang di dalamnya terkandung berbagai konsep tuntutan dan pedoman bagi segala aspek kehidupan umat manusia, sekaligus bahwa
Islam senantiasa sesuai dengan semangat jaman. Dengan berlandaskan pada universalitas ajaran Islam itu, maka gerakan pembaruan dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengimplementasi-kan ajaran Islam sesuai dengan tantangan perkembangan kehidupan umat manusia.
55
Gerakan dan pemikiran pembaruan keagamaan senantiasa menjadi bagian penting dari tradisi Islam sepanjang sejarah perkembangannya para pelopor
pembaruan hadir untuk merenovasi kepercayaan, pengetahuan, maupun praktek keberagamaan masyarakat Muslim.
56
Gerakan pembaruan Islam di Indonesia muncul pada awal abad ke-20 yang dilatarbelakangi oleh kesadaran dan semangat yang kompleks
55
Fauzi, Op.Cit. h. 8
56
M. Lutfi Mustofa, Pembaharuan Pemikiran Islam Indonesia Negosiasi Intelektual Muslim dengan Modernita h. 2,
http:repository.uin-malang.ac.id10642pembaharuan.pdf , diakses pada
minggu 19 maret 2017, pukul 10.00 wib.
35 sebagaimana diuraikan oleh Karel A Steenbrink dengan mengidentifikasi
empat faktor yang mendorong gerakan pembaruan Islam di Indonesia, antara lain;
a Keinginan untuk kembali kepada Al-Quran dan Hadits
b Semangat nasionalisme dalam melawan penjajah
c Memperkuat basis gerakan sosial, budaya, dan politik
d Pembaruan pendidikan Islam di Indonesia.
Bagi tokoh-tokoh pembaruan, pendidikan kiranya senantiasa dianggap sebagai aspek yang strategis untuk membentuk sikap dan pandangan
keislaman masyarakat. Oleh karena itu, pemunculan madrasah tidak bisa lepas dari gerakan pembaruan Islam yang dimulai oleh usaha beberapa orang tokoh-
tokoh intelektual agama Islam yang selanjutnya dikembangkan oleh organisasiorganisasi Islam.
57
Prof. Dr. H. Harun Nasution mendefenisikan Pembaruan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan
perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern.
Dengan demikian menurutnya bahwa pembaruan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi atau menambah teks Al-quran
maupun teks Al-Hadis, melainkan hanya mengubah atau menyesuaikan paham atas keduanya sesuai dengan perkembangan zaman.
57
K.M. Akhiruddin, Jurnal Tarbiyah, Lembaga Pendidikan Islam di Nusantara, Volume:1No 1 2015 h. 206
36 Hal ini dilakukan karena betapapun hebatnya paham-paham yang
dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu, tetap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan,
situasi sosial, dan lain sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang munkin masih banyak yang relevan dan masih dapat digunakan.
Tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi. Selain itu pembaruan
dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang teradapat di dalam Alquran dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan,
karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki Alquran dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat.
Dengan demikian, tajdid pembaruan adalah sesuatu yang pernah aktual pada awalnya, tetapi karena perkembangan waktu, sesuatu tidak menjadi baru
lagi dan untuk mengaktualisasikan kembali harus mengacu pada konteksnya semula.
58
4. Tokoh-tokoh Pembaruan Islam