26
BAB II LANDASAN TEORI
A. PEMBAHARUAN ISLAM
1. Pengertian Pembaruan Islam
secara etimologis, pembaruan terjemahan modernasition yang dalam bahasa Indonesia berarti proses menjadi baru. Sedangkan kata modernisme
menurut Harun Nasution, dalam masyarakat Barat, mengandung arti adat- istiadat, institusi-institusi lama dan lain sebagainya, agar semua itu menjadi
sesuai dengan pendapat-pendapat dan keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
42
Pembaruan berarti upaya untuk menata kembali struktur-struktur sosial, politik, pendidikan dan keilmuan yang mapan dan ketinggalan zaman out
dated, termasuk struktur pendidikan Islam, adalah bentuk pembaruan dalam pemikiran dan kelembagaan Islam.
43
Pembaruan pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup dan penghidupan.
44
Kata yang lebih dikenal dan lebih populer untuk pembaharuan ialah modernisasi. Dalam masyarakat Barat
kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk
42
Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta, RADARJAYA Ofset : 2011 h. 163
43
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam : Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru Jakarta, PT Logos Wacana Ilmu, 1999 h. 34
44
Yoyon Bahtiar Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012, h 15
27 mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya
agar semua itu dapat di sesuaikan dengan pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern.
45
Senada dengan hal ini, Din Syamsuddin mengatakan bahwa pembaruan Islam merupakan rasionalisasi pemahaman Islam dan kontekstualisasi nilai-
nilai Islam ke dalam kehidupan. Sebagai salah satu pendekatan pembaruan Islam, rasionalisasi mengandung arti sebagai upaya menemukan substansi dan
penanggalan lambang-lambang, sedangkan kontekstualisasi mengandung arti sebagai upaya pengaitan substansi tersebut dengan pelataran sosial-budaya
tertentu dan penggunaan lambang-lambang tersebut untuk membungkus kembali substansi tersebut. Dengan ungkapan lain bahwa rasionalisasi dan
kontekstualisasi dapat disebut sebagai proses substansi pemaknaan secara hakiki etika dan moralitas Islam ke dalam proses kebudayaan dengan
melakukan desimbolisasi penanggalan lambang-lambang budaya asal Arab, dan pengalokasian nilai-nilai tersebut ke dalam budaya baru lokal. Sebagai
proses substansiasi, pembaruan Islam melibatkan pendekatan substantivistik, bukan formalistik terhadap Islam.
46
Pembaharuan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan dengan perkembangan baru yang ditimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi madern.
45
Harun Nasution, Op.cit h 91
46
Fauzi, Jurnal
Studi Islam
dan Budaya,
Pembaharuan Islam
Memahami Makna,Landasan,dan Substansi Metode
, Ibda‟ Vol.2 No.1 jan-jun 2004, h. 3
28 Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan Islam disebut tajdîd. Secara
harfiah tajdîd berarti pembaharuan dan pelakunya disebut mujaddid. Dalam pengertian tersebut, sejak awal sejarahnya, Islam sebenarnya telah memiliki
tradisi pembaharuan. Sebab ketika menemukan masalah baru, kaum muslim segera memberikan jawaban yang didasarkan atas doktrin-doktrin dasar Al-
Qur‟an dan sunnah.
47
Pembaharuan juga biasa disebut dengan purifikasi pemurnian, gerakan “pemurnian” purifikasi berarti rasionalisasi yang
menghapus sumber-sumber budaya lama untuk digantikan budaya baru, atau menggatikan tradisi lama dengan etos yang baru.
2. Latar Belakang Pembaruan Islam