Perancangan Media Informasi Energi Aura Manusia Melalui Media Buku Bergambar

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Nurul Amalina

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 12 Agustus 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Komplek Puri Cipageran Indah 1 Blok.H6 no.36 RT/RW: 06/24 Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi

Nomor Telepon : 081910210381

Riwayat Pendidikan : SDN 9 Cimahi (2000-2006) SMPN 5 Cimahi (2006-2009) SMA 1 Cimahi (2009-2012)

UNIKOM (2012-2016)

Data Orang Tua

Nama Ayah : Herry Suherman

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 8 November 1958

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Alamat : Komplek Puri Cipageran Indah 1 Blok.H6 no.36 RT/RW: 06/24 Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi


(5)

Nama Ayah : Siti Komariah D

Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin, 30 Januari 1959

Pekerjaan : PNS

Agama : Islam

Alamat : Komplek Puri Cipageran Indah 1 Blok.H6 no.36 RT/RW: 06/24 Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi


(6)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI ENERGI AURA MANUSIA MELALUI MEDIA BUKU BERGAMBAR

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Nurul Amalina NIM.51912200

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah S.W.T. beserta para Malaikat dan Rasul, yang telah memberikan karunia dan hidayahnya baik berupa kekuatan, semangat dan perlindungan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul "PERANCANGAN INFORMASI ENERGI AURA MANUSIA MELALUI MEDIA BUKU BERGAMBAR" tepat pada waktunya.

Laporan Tugas Akhir ini disusun melalui suatu proses kerja yang panjang serta mengalami berbagai rintangan, tantangan dan hambatan. Namun penulis akhirnya dapat melalui itu semua, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Ini semua dapat dilakukan berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya baik dari segi visual yang ditampilkan, untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada pembaca yang telah memberikan kritik serta saran atas laporan ini.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bandung, 11/April/2016 Penulis,


(8)

ABSTRAK

PERANCANGAN INFORMASI TENTANG ENERGI AURA MANUSIA MELALUI MEDIA BUKU BERGAMBAR

oleh :

Nurul Amalina NIM. 51912200

Desain Komunikasi Visual

Penulisan laporan ini di latar belakangi karena aura adalah suatu hal yang bersifat alamiah. Aura adalah sebuah pancaran cahaya yang keluar dari tubuh manusia. Aura tidak bisa dilihat dengan pandangan mata biasa. Kenyataannya masyarakat menganggap aura sesuatu yang mistik dan klenik . Solusi untuk masalah ini adalah membuat sebuah media informasi edukatif berupa buku bergambar tentang Energi Aura Manusia.

Perancangan media informasi ini berisi tentang definisi aura dan sejarahnya, ciri-ciri aura, cara melihat aura, warna aura, yang bertujuan untuk menginformasikan bahwa aura bukanlah sesuatu yang mistik dan klenik.


(9)

ABSTRACT

DESIGNING INFORMATION ABOUT HUMAN AURA ENERGY WITH ILLUSTRATED BOOK

by :

Nurul Amalina NIM. 51912200

Study Programme Visual Communication Design

This report is written based on aura that something that is natural. Aura is a glow of light out of human body. Aura can not be seen with naked eye. In fact people assume aura is something mystical and heresy. Solution for this problem is create educational information media like illustrated book about the Human Aura Energy.

This design of information media filled with the definition of aura and history, characteristics aura, how to see auras, aura color, to inform that aura is not something mystical and heresy.


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Manfaat Perancangan ... 3

BAB II. ENERGI AURA MANUSIA DAN OPINI MASYARAKAT ... 3

II.1 Aura Manusia dan Sejarahnya ... 4

II.2 Ciri-ciri Aura ... 6

II.3 Cara Melihat Aura ... 8

II.4 Warna Aura ... 10

II.5 Opini Masyarakat ... 20

II.6 Resume ... 23

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 25

III.1 Strategi Perancangan ... 25

III.1.1 Khalayak Sasaran ... 25

III.1.2 Strategi Komunikasi ... 26


(11)

III.1.4 Strategi Kreatif ... 27

III.1.5 Strategi Media ... 28

III.1.6 Strategi Distribusi ... 32

III.2 Konsep Desain ... 32

III.2.1 Format Desain ... 33

III.2.2 Tata Letak ... 33

III.2.3 Huruf ... 34

III.2.3.1 Huruf Judul ... 34

III.2.3.2 Huruf Isi dan Keterangan ... 36

III.2.4 Studi Warna ... 36

III.2.5 Ilustrasi ... 37

III.2.5.1 Studi Karakter ... 38

III.2.5.2 Studi Lokasi ... 38

III.2.5.3 Studi Properti ... 39

III.2.5.4 Studi Hewan ... 40

BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 40

IV.1 Media Utama ... 41

IV.1.1 Pra-produksi Media ... 41

IV.1.2 Hard Cover ... 44

IV.1.3 Isi Buku ... 45

IV.2 Media Pendukung ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN A ... 55

LAMPIRAN B ... 58

LAMPIRAN C ... 59

LEMBAR PUBLIKASI ... 61


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Aurora, Vena. (2015). The Miracle of Aura. Yogyakarta: Araska Pramono, Octavia. (2015). The Power of Aura. Yogyakarta: Kauna

Pustaka

Firda, Ana. (2014). Rahasia Membuka Aura & Inner Beauty. Yogyakarta: Parasmu

Slate, Joe. (2002). Energi Aura (Memanfaatkan Energi Aura untuk Menjaga Kesehatan & Meraih Keberhasilan Karier). Jakarta: Gramedia

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Yogyakarta: Penerbit Andi

Rustan, Surianto. (2015). Bisnis Desain. Jakarta: Batavia Imaji

Sumber Internet

Arman Pranata. (2015). Arti warna aura dan cara melihatnya terdapat di

https://www.wattpad.com/282556-arti-warna-aura-dan-cara-melihatnya (12/09/2015 jam 14.45)

Anonim. (2015). Tanya-jawab seputar aura terdapat di

https://terapiaura.wordpress.com/tanya-jawab/ (12/10/2015 jam 08.20) Sanjaya Yasin. (2015). Pengertian Masa Dewasa Awal Definisi Perkembangan

Ciri Menurut Para Ahli Hurlock dan Santrock terdapat di

http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-masa-dewasa-awal-definisi.html#more (26/05/2016 jam 06.11)

Sumber lain

Wawancara dengan sodara Yayang pukul 5 sore di kawasan Nagreg


(13)

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Aura adalah sebuah pancaran cahaya yang keluar dari tubuh manusia. Aura tidak bisa dilihat dengan pandangan mata biasa yang belum terlatih untuk melihat aura. Aura timbul karena pancaran dari tubuh manusia dan aura membias keluar tubuh secara alami, sehingga tubuh fisik manusia diselimuti oleh pancaran aura. Dari pancaran aura ini bisa dibaca karakter, kesehatan dan keberuntungan seseorang. Jika seseorang mempunyai masalah dalam pikirannya bisa dilihat dari pancaran auranya, karena aura mewakili kondisi seseorang dalam hidupnya.

Aurora (2015) mengatakan “pada masyarakat kuno, fenomena aura berkaitan erat dengan hal-hal yang berbau klenik atau dunia mistik. Bahkan, aura banyak dihubung-hubungkan dengan mantra-mantra, laku spiritual, makhluk gaib, dan hal-hal spiritual lainnya” (h.26). Dari kuisioner terhadap tiga puluh orang dewasa dari berbagai usia dihasilkan data, saat ini masyarakat tidak mengetahui tentang energi aura dan cenderung menganggap energi aura sebagai sesuatu hal yang berbau klenik dan mistik. Masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang akan manfaat yang ditimbulkan oleh aura, dimana pengetahuan masyarakat tentang aura dapat menjadi sebuah keuntungan tersendiri apabila mengetahui warna aura diri sendiri maupun warna aura orang lain. Keuntungan dari bisa melihat aura orang lain adalah akan bisa menghindari orang yang jahat berdasarkan dari warna auranya. Tentu saja hal ini merupakan teknik khusus jika ingin hidup damai. Masyarakat juga tidak memahami arti dari warna-warna aura, padahal warna aura mengandung arti-arti yang menyenangkan untuk dibahas.

Idealnya masyarakat mampu mengetahui dan mengerti tentang energi aura, karena aura bisa menjadi parameter kondisi fisik. Masyarakat juga seharusnya tidak menganggap aura sesuatu yang mistik dan klenik, sesungguhnya aura merupakan hal yang bersifat sains, aura murni bersifat alamiah. Secara empiris bisa diamati oleh siapapun. Baik menggunakan alat maupun dengan mata telanjang atau tanpa alat bantuan apapun. Pramono (2015) menjelaskan “aura bisa juga didefinisikan


(14)

sebagai pancaran sinar dari medan elektromagnetik yang ada di syaraf kita. Posisinya berada 4 oktaf di bawah kemampuan penglihatan kasat mata. Panjang gelombangnya 12-6 mikron dan frekuensinya 60-120 Hz” (h.22).

Penelitian mengenai energi aura ini penting untuk dilakukan, terlebih karena adanya kondisi ideal dan faktual yang tidak selaras. Dengan demikian maka penelitian terkait aura bisa menjadi sebuah kajian yang menyenangkan untuk di bahas. Penelitian aura ini juga sebagai khazanah ilmu mengenai hal-hal yang menarik tentang aura.

I.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: • Energi aura yang masih di anggap sebagai sesuatu yang mistik dan klenik

sehingga menyebabkan masyarakat selalu berpikir negatif.

• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan energi aura membuat masyarakat Indonesia tidak berwawasan luas.

• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat yang ditimbulkan aura. • Kurangnya pengetahuan masyarakat akan warna-warna aura yang

memiliki arti dan makna.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah yang teridentifikasi, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu :

• Bagaimana menginformasikan energi aura manusia kepada masyarakat sebagai bahan pengetahuan yang dapat menambah wawasan serta memanfaatkan energi aura di kehidupan sehari-hari.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian tentang enargi aura manusia ini adalah:

• Membahas tentang energi aura manusia saja di mana aura manusia bersifat dinamis dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.


(15)

masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan

terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka dari perasaan yang penuh

keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai timbul

kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan

kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirnya.

• Wilayah penelitian adalah di Indonesia karena informasi tentang aura di masyarakat Indonesia yang masih mengaitkan aura dengan sesuatu yang mistis dan klenik.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan media informasi ini adalah:

• Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa aura bukan sesuatu yang mistik dan klenik.

• Memberikan informasi kepada masyarakat manfaat dari aura.

• Mengedukasi masyarakat dalam memberi tahu khazanah ilmu mengenai hal-hal yang menarik tentang aura.

Adapun manfaat dari perancangan media informasi ini adalah:

• Memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang energi aura yang merupakan energi yang bersifat sains.

• Memperkaya media informasi tentang aura.


(16)

BAB II. ENERGI AURA MANUSIA DAN OPINI MASYARAKAT

II.1 Aura Manusia dan Sejarahnya

Aurora (2015) menjelaskan “aura adalah lapisan energi yang menyelubungi setiap manusia dan beberapa benda hidup dan mati. Selubung ini merupakan pancaran medan magnet yang melindunginya dengan cara mengelilingi tubuh seseorang ataupun “awak” suatu benda atau makhluk” (h.14). Aura itu muncul dari aktifitas medan listrik yang menjalar di sel-sel syaraf. Sebenarnya besaran listrik yang ada di syaraf sangat kecil, cuma beberapa elektro volt saja. Namun sebagaimana layaknya aliran listrik pada umumnya, aliran listrik yang ada di syaraf pun seperti listrik yang menjalar di kabel listrik. Inilah sebabnya aura dikenal juga sebagai biolistrik. Pramono (2015) menjelaskan “aura bisa juga didefinisikan sebagai pancaran sinar dari medan elektromagnetik yang ada di syaraf kita. Posisinya berada 4 oktaf dibawah kemampuan penglihatan kasat mata. Panjang gelombangnya 12-6 mikron dan frekuensinya 60-120 Hz (h.22).

Gambar II.1 Professor Kirlian Penemu Fotografi Kirlian Sumber: http://www.moebius-bcn.com/wp-content/

uploads/2012/03/skirlian.jpg (Diakses pada 8/11/2015)

Pramono (2015) menjelaskan penelitian tentang aura manusia menurut catatan telah dimulai sejak tahun 1935. Ketika itu professor teknik dari Rusia, yaini S.Kirlian mengembangkan suatu alat fotografi bertegangan tinggi untuk melihat medan energi disekitar kaki dan tangan manusia. Teknologi tersebut kemudian terkenal dengan nama fotografi Kirlian. Penemuan profesor Kirlian tersebut lalu dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan terkait. Para ahli lainnyapun


(17)

memanfaatkan sekaligus mengembangkan fotografi Kirlian. Hingga kemudian pada tahun 1985, dari perkembangan-perkembangan tersebut berhasil ditemukan sebuah teknologi yang lebih baru oleh beberapa ahli. Teknologi baru yang dimaksudkan adalah fotografi aura. Teknik fotografi aura ini menggunakan sensor biofeedback pada kedua tangan dan mengirimnya ke kamera, lalu mencetaknya dalam bentuk foto Polaroid. Jadi, teknologi fotografi aura ini memungkinkan bisa melihat aura diri sendiri secara mudah namun statis (h.37)

Gambar II.2 Kamera Kirlian

Sumber: http://www.imagesco.com/images/kirlian/KirlianDevice.jpg (Diakses pada 8/11/2015)

Dikatakan statis karena aura yang dilihat yaitu berupa foto (gambar) yang tidak bergerak, foto inilah yang biasa di sebut foto aura. Lalu dari foto aura tersebut bisa dilihat warna-warna aura seseorang, yaitu warna-warna yang menunjukan kondisinya pada saat diambil foto auranya. Untuk makin membuat sempurna penelitian sehingga diharapkan bisa memaksimalkan manfaatnya, para ahli juga telah mengadakan penelitian tentang cara membaca dan menganalisis warna-warna aura terkait dengan kondisi seseorang.

Gambar II.3 Hasil Fotografi Aura

Sumber: http://1.bp.blogspot.com/4U9n7PilcjY/UXRCGQ33HBI/AA AAAAAAem4/cKmnhN6WCYA/s1600/Auracolors1.png


(18)

II.2 Ciri-Ciri Aura

Ciri-ciri aura berdasarkan Pramono (2015) dapat diketahui ciri-ciri aura dari masing-masing objek.

Ciri-ciri aura manusia:

Gambar II.4 Aura Manusia

Sumber: https://il1.picdn.net/shutterstock/videos/6971863/thumb/2.jpg (Diakses pada 10/04/2016)

• Berwarna-warni sesuai dengan karakter masing-masing manusia. • Dapat berubah warnanya.

• Terasa panas.

• Dapat bermuatan negatif ataupun positif.

Ciri-ciri aura binatang dan tumbuhan:

Gambar II.5 Aura Binatang

Sumber: http://www.craighaley.com/images/AuraDog.jpg (Diakses pada 10/04/2016)

• Hanya satu warna (tidak berwarna-warni), yaitu cokelat muda. • Terasa hangat.


(19)

Ciri-ciri aura benda:

Gambar II.6 Aura Benda

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-8dCvl1zghSo/TrQnF1UGCBI/ AAAAAAAAA9E/z6fOst8PQtA/s1600/vital-force-of-a-key.jpg

(Diakses pada 10/04/2016)

• Berwarna hitam.

• Ada yang terasa hangat, ada yang terasa dingin. • Dapat bermuatan negatif ataupun positif.

Ciri-ciri aura makhluk halus:

Gambar II.7 Aura Makhluk Halus

Sumber:http://4.bp.blogspot.com/-xPir6HyvqYE/UH4_R80ZC VI/AAAAAAAAA0A/VHg7Ch-WOZg/s1600/aura.jpg

(Diakses pada 10/04/2016)

• Tidak berwarna.

• Terasa dingin menusuk.

Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian seseorang. Jadi, aura manusia bersifat dinamis, dapat berubah setiap saat.


(20)

Fluktuatif tergantung dari fikiran, perasaan, badan, ucapan, tindakan dan lingkungan. Perubahan sejalan dengan kondisi mental atau kejiwaan manusia yang bersangkutan. Maka bukanlah merupakan sesuatu yang mustahil bila aura negatif seseorang bisa diubah (diperbaiki) menjadi aura yang positif. Demikian juga sebaliknya, aura positif seseorang malah bisa menjadi aura negatif.

II.3 Cara Melihat Aura

Pramono (2015) mengatakan “kita bisa melihat aura diri sendiri dan orang lain, tapi tidak bisa serta-merta langsung melihat aura secara langsung dengan mata telanjang karena kemampuan melihat aura perlu latihan” (h.57).

Gambar II.8 Cara Melihat Aura

Sumber:http://3.bp.blogspot.com/zfIGtfbGSog/T6gOOX4VCGI/ AAAAAAAADLc/kIqsksumArs/s1600/url.png

(Diakses pada 12/11/2015) a. Cara melihat aura diri sendiri

Cara melihat aura diri sendiri yaitu dengan berdiri di depan cermin berukuran sedang, yaitu cermin yang berukuran dari kepala sampai dada. Tujuannya agar pancaran aura nantinya bisa terlihat sempurna. Rilekskan seluruh tubuh dan pikiran, lalu pandang baik-baik bayangan diri sendiri yang ada di cermin. Setelah itu tariklah nafas panjang secara halus dan tidak tergesa-gesa. Kemudian lepaskan nafas secara perlahan, usahakan sedapat mungkin agar tidak tersendat-sendat dalam mengambil nafas, atur sedemikian rupa agar semuanya berjalan lancar.


(21)

Selama menarik nafas dan melepaskannya, pandangan mata terarah pada cermin. Usahakan meminimalkan kedipan kelopak mata. Pandangan mata terarah pada cermin tanpa berkedip (sedikit berkedip), lambat laun bayangan diri di cermin akan tampak sedikit mengabur. Terus memandangi bayangan sambil bernafas sehalus mungkin. Jika berhasil maka akan dapat melihat bayangan diri sendiri di cermin diselubungi aura yang tampak bercampur warna-warni. Warna yang paling dominan saat memandangi bayangan diri di cermin itu merupakan warna aura diri sendiri. Melihat aura pertama kali akan merasakan kesulitan dalam menentukan warna yang paling dominan, terlebih bila warna tersebut tidak cemerlang, karena melihat aura perlu berkali-kali berlatih.

Gambar II.9 Aura Tepi Kepala Sampai Bahu

Sumber: http://yourenergyfield.com/img/your_aura_colors_clip_image002.jpg (Diakses pada 8/11/2015)

b. Cara melihat aura orang lain

Menempatkan seseorang berdiri di depan tembok berwarna putih atau latar belakang lain misalnya kain lebar yang berwarna putih. Penerangan di dalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Pandang seseorang itu dari jarak kurang lebih 1,5 meter. Fokus pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu orang itu. Perhatikan dengan sebaik-baiknya, perlahan-lahan akan keluar pancaran aura dari tepi kepala. Fokus pandangan mata pada seluruh tepian tubuh objek (seseorang). Maka seluruh tubuh objek akan memancarakan warna aura.

II.4 Warna Aura

Menurut penelitian ada beberapa macam warna aura yang terpancar dari tubuh, warna-warna aura tersebut memiliki arti dan makna yang berlainan. Dan, secara singkat dapat dikatakan bahwa warna dominan aura menggambarkan kepribadian pemiliknya.


(22)

Gambar II.10 Warna Aura

Sumber: http://www.psychicmediuminpa.com/wp-content/ uploads/2015/01/aura-energy-colors.jpg

(Diakses pada 7/11/2015)

• Merah

Gambar II.11 Warna Merah Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang mempunyai aura dengan warna dasar dominan merah (red) mempunyai beberapa karakteristik umum. Karakteristik yang dimaksud adalah memiliki sensualitas tinggi, penuh birahi, kekuatan fisiknya prima, mementingkan kehidupan jasmaniah, bersifat ambisius, seorang pekerja keras, bersifat agresif, emosinya meledak-ledak, mudah marah, tempramental, dan memiliki vitalitas yang tinggi. Adapun orang yang warna auranya cenderung merah gelap memiliki karakteristik ganas dan penuh nafsu.

a. Aura merah muda

Gambar II.12 Warna Merah Muda Sumber: Dokumentar pribadi


(23)

Orang yang aura dasarnya berwarna merah muda (pink, lavender) mempunyai karakteristik umum penuh imajinasi, penuh fantasi, mudah merasa senang, merupakan seorang pemimpi, bersifat mistik, etherik, artisitik, suka berada di awang-awang alias mengkhayal, tidak realistik, mudah terluka perasaannya, sensitif, selalu bergairah, memiliki daya tarik tinggi terhadap lawan jenis, memiliki kelembutan hati, selalu mengasihi tanpa pamrih, penuh sopan santun, dan kreatif.

b. Aura merah dadu

Gambar II.13 Warna Merah Dadu Sumber: Dokumentar pribadi

Aura merah dadu adalah aura positif. Seseorang yang memiliki aura merah dadu akan memiliki sikap rendah hati serta sangat mesra dalam pergaulan. Hingga orang tersebut akan mudah diterima dalam pergaulan yang lebih luas. Seseorang dengan warna aura merah dadu akan memiliki banyak kawan yang akan membuka jalan keberhasilan dalam karier.

c. Aura merah kecoklatan

Gambar II.14 Warna Merah Kecoklatan Sumber: Dokumentar pribadi

Aura merah kecoklatan adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura merah kecoklatan selalu memiliki sikap keras dan kejam. Dari sikapnya, seseorang beraura merah kecoklatan akan cenderung dihindari dalam pergaulan. Karenanya, orang tersebut tidak memiliki banyak dukungan dari pihak lain dalam mencapai


(24)

keberhasilan dalam usahanya. Karena kekerasan sikapnya, kadang sanggup mewujudkan keberhasilan cita-cita dan usahanya secara individual.

d. Aura merah tua

Gambar II.15 Warna Merah Tua Sumber: Dokumentar pribadi

Aura merah tua adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura merah tua akan memiliki sikap individualistik dan egois. Orang dengan aura merah tua selalu menghindari aktivitas-aktivitas yang bersifat sosial, contohnya tidak menghadiri pertemuan RT, anti kerja bakti (gotong royong). Selain itu, orang tersebut tidak suka berkomunitas dan berorganisasi. Karena baginya, hidup hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

2. Oranye

Gambar II.16 Warna Oranye Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang mempunyai aura dengan warna dasar oranye (orange) mempunyai beberapa karakteristik umum. Karakterisitik umum untuk orang yang aura dasarnya berwarna oranye: produktif, ekspensif, ambisius, positif, kreatif, merupakan seorang petualang, merupakan orang yang menyukai tantangan, penuh kegembiraan, dan berorientasi bisnis. Akan tetapi orang yang warna dasarnya auranya oranye rentan terkena penyakit dan vitalitas fisiknya rendah. Sementara bila warna oranyenya cenderung gelap, memperlihatkan tingkat kecerdasan yang rendah.


(25)

3. Kuning

Orang yang memiliki aura dengan warna dasar kuning (yellow) mempunyai beberapa karakterisitik umum sebagai berikut: teliti, intelektual, kreatif, suka mengebut, easy going, sering merasa senang, penuh kehangatan, penuh kasih sayang, penuh rasa belas kasihan, penuh optimisme, penuh kegembiraan, murah hati, baik hati, sensitif, merupakan orang yang periang meskipun sedikit labil, senang belajar, dan mempunyai kecerdasan tertentu. Tapi kecerdasan tersebut sering kali dipakai untuk hal-hal yang negatif.

a. Aura kuning asli

Gambar II.17 Warna Kuning Asli Sumber: Dokumentar pribadi

Aura kuning asli adalah aura postif. Seseorang yang memiliki aura kuning asli akan cenderung berpikiran cerdas. Orang tersebut berpeluang untuk menjadi bintang kelas atau kampus. Dalam setiap acara diskusi atau seminar, selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap permasalahan yang tengah diperbincangkan. Berkat kecerdasannya, selalu berhati-hati dalam menghadapi persoalan hidup.

b. Aura kuning tua

Gambar II.18 Warna Kuning Tua Sumber: Dokumentar pribadi


(26)

Aura kuning tua cenderung diartikan aura negatif. Karena seseorang yang memiliki aura kuning tua akan senantiasa memiliki sikap curiga dan iri hati pada sesamanya. Dari dua sifat buruk ini, maka akan dijauhi dari lingkungan pergaulan. Peluang untuk mendapatkan keberhasilan akan semakin sempit.

4. Hijau

Orang yang memiliki aura dengan warna dasar hijau (green) mempunyai beberapa karakterisitik umum. Diantaranya berjiwa sosial, lebih suka bersikap damai, senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, mudah beradaptasi/ menyesuaikan diri di lingkungan baru, merupakan seorang penjamu yang baik, merupakan seorang penyembuh, cenderung suka menjadi guru, suka keharmonisan dan keseimbangan, senang pada hewan peliharaan, dan dekat dengan alam. Itu sebabnya orang-orang yang mempunyai aura berwarna dasar hijau pada umumnya bergerak di bidang pelayanan. Tapi yang warna auranya hijau gelap sedikit menyedihkan karakterisitiknya diantaranya penuh tipuan dan licik.

a. Hijau asli

Gambar II.19 Warna Hijau Asli Sumber: Dokumentar pribadi

Aura hijau asli adalah aura positif. Seseorang yang memiliki aura hijau asli cenderung memiliki sifat lincah (enerjik). Sifat lincah ini yang menjadikan tidak suka berpangku tangan, tiada hari tanpa aktifitas. Sikap inilah yang membuat dapat meraih keberhasilan.


(27)

b. Hijau tua

Gambar II.20 Warna Hijau Tua Sumber: Dokumentar pribadi

Aura hijau tua adalah aura negatif. Bagi yang memiliki aura hijau tua akan cenderung bersifat cemburuan. Kecemburuan itu tidak hanya terbatas pada persoalan cinta, namun pada persoalan kepemilikan. Orang yang memiliki aura hijau tua akan menjadi cemburu bila kawan, tetangga, atau orang lain yang memiliki barang-barang baru, cemburu bila melihat kekayaan yang dimiliki oleh orang lain.

c. Hijau Zaitun

Gambar II.21 Warna Hijau Zaitun Sumber: Dokumentar pribadi

Aura hijau zaitun adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura hijau zaitun cenderung memiliki sifat penghianat. Tidak hanya sebagai penghianat atas komitmen yang telah disepakati, orang dengan aura hijau zaitun suka menggunting dalam lipatan.

5. Biru

Gambar II.22 Warna Biru Sumber: Dokumentar pribadi


(28)

Orang yang mempunyai aura dengan warna dasar biru (blue) mempunyai beberapa karakterisitik umum. Karakteristik yang dimaksud adalah sensitif, penolong, penuh kasih sayang, penuh perhatian, penuh kedamaian, bersifat loyal, selalu ingin membantu orang lain, bermental kuat, punya kecerdasan, merupakan pemikir yang bernalar, memiliki kepribadian yang tegas, bersikap penuh wibawa, meiliki bakat pemimpin/ kepemimpinan, berbakat menduduki jabatan yang tinggi, senantiasa mempunyai cita-cita mulia, cenderung bersikap penuh ketaatan, dan memiliki rasa keagamaan yang kuat. Bila warna auranya cenderung biru gelap, maka akan memiliki sifat penuh curiga.

a. Biru Tua

Gambar II.23 Warna Biru Tua Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang mempunyai warna aura dengan warna dasar biru tua mempunyai beberapa karakteristik umum. Karakterisitik yang dimaksud adalah penuh kepastian, tenang, memiliki perasaan yang dalam, penuh kasih sayang, merupakan seorang pencari kebenaran, bersifar tertutup, berjiwa artistik memiliki nilai-nilai yang dalam, dan bergaya autentik.

6. Nila/ Indigo

Gambar II.24 Warna nila/ indigo Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang warna dasar auranya nila/ indigo memiliki kebijaksanaan mendalam, memiliki sifat-sifat seniman dan menyukai hal-hal berbau seni, mimiliki penguasaan diri yang bagus, dan selaras dengan alam. Aura indigo adalah aura positif. Seseorang yang beraura indigo cenderung memiliki sifat arif dan


(29)

bijaksana. Karena sifat kebijaksanaanya itu, seseorang beraura indigo sangat pantas menjadi seorang filsuf dan penasihat (konsultan). Dalam pergaulan, akan sangat dibutuhkan.

7. Ungu

Gambar II.25 Warna Ungu Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang memiliki aura dengan warna dasar ungu (violet) mempunyai beberapa karakteristik umum. Di antaranya intuitif, magis, artistik, idealistik, sensual, teoris, futuristik, karismatik, memiliki visi ke depan, tidak kompromis, selalu penuh kemungkinan, merupakan penemu yang inovatif, memiliki tingkat pencapaian kerohanian yang tinggi, senang sesuatu yang berhubungan denga ilahi, dan tertarik pada mistik.

8. Putih

Gambar II.26 Warna Putih Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang memiliki aura dengan warna dasar putih mempunyai beberapa karakteristik umum seperti transformatif, transenden, merupakan seorang penyembuh, ibarat seorang sumber ketenangan dan sumber pencerahan, bersifat sensitif, selalu hidup dalam dimensi yang lebih tinggi, memiliki relasi dengan tuhan, secara dominan, menunjukan tingkat kerohanian yang tinggi, berpembawaan tenang, dan menyimpan potensi kekayaan.


(30)

9. Hitam

Gambar II.27 Warna Hitam Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang memiliki aura warna dasar hitam (black) pada umumnya mempunyai karakteristik keras, jahat, culas, dan senantiasa bermaksud buruk. Aura berwarna hitam lebih banyak diartikan bahwa pemiliknya selalu memiliki pikiran yang cenderung negatif dan memiliki penampilan fisik lebih menonjol.

10. Abu-Abu

Orang yang memiliki aura dengan warna dasar abu-abu (grey) pada umumnya mempunyai karakteristik sering diliputi kerenungan dan kemuraman, energinya rendah, dan dipenuhi rasa takut.

a. Abu-abu asli

Gambar II.28 Warna Abu-Abu Asli Sumber: Dokumentar pribadi

Aura kelabu asli adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura kelabu asli cenderung bersifat muram dan licik. Dari kedua sifat negatifnya itu, orang yang beraura kelabu asli akan dijauhi oleh banyak orang. Karena dibalik sifatnya yang membuat iba setiap orang itu tersimpan kelicikan luar biasa.


(31)

b. Abu-abu tua

Gambar II.29 Warna Abu-Abu Tua Sumber: Dokumentar pribadi

Aura kelabu tua adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura kelabu tua memiliki sifat pelit dan tidak rela. Dari kedua sifatnya yang buruk itu, orang beraura kelabu tua tidak akan pernah berderma pada siapapun. Kalaupun toh harus berderma, ia tidak akan sepenuhnya ikhlas.

11. Cokelat

Gambar II.30 Warna Cokelat Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang aura dasarnya berwarna cokelat (brown) karakteristik umunya adalah pelit, egois, ingin selalu menang sendiri, cenderung bersikap emosional, dan cenderung curang. Aura berwarna cokelat lebih banyak diartikan sebagai sifat keserakahan dan suka mementingkan diri sendiri.

12. Perak

Gambar II.31 Warna Perak Sumber: Dokumentar pribadi

Aura perak adalah aura positif. Seseorang beraura perak akan cenderung memiliki sifat lincah dan serba bisa. Karakterisitik kelincahan dan keserbabisaan itulah, seseorang beraura perak sangat banyak dibutuhkan banyak orang. Namun


(32)

kelemahan dari manusia beraura perak adalah tidak akan menjadi tenaga ahli di dalam bidang pekerjaan tertentu.

13. Emas

Gambar II.32 Warna Emas Sumber: Dokumentar pribadi

Orang yang aura dasarnya berwarna emas (keemasan) pada umumnya memiliki karakterisitik diri yang luhur dan senantiasa memiliki pencapaian kerohanian yang tinggi.

II.5 Opini Masyarakat

Dari hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2015 pada tigapuluh orang dewasa dari berbagai usia di kota Bandung, Jawa Barat diberikan kuisioner yang berkaitan dengan energi aura manusia. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam menentukan perancangan yang akan dibuat.

Kuisioner: “Menurut saya aura adalah hal yang mistik”

Gambar II.33 Pendapat Masyarakat Tentang Aura Sumber: Dokumentar pribadi


(33)

Kuisioner: “Saya tidak bisa melihat aura diri saya sendiri”

Gambar II.34 Pendapat Masyarakat Melihat Aura Sumber: Dokumentar pribadi

Kuisioner: “Saya percaya aura yang positif akan membantu kehidupan saya”

Gambar II.35 Pendapat Masyarakat Tentang Aura Positif Sumber: Dokumentar pribadi


(34)

Pertanyaan: “Menurut anda aura itu hal yg menarik untuk diketahui/ dipelajari?”

Gambar II.36 Pendapat Masyarakat Tentang Aura Untuk Dipelajari Sumber: Dokumentar pribadi

Dari survei di atas, dapat diketahui:

• Sebanyak 60% responden beranggapan bahwa aura adalah sesuatu yang bersifat mistik dan klenik, 40% beranggapan aura bukanlah sesuatu yang bersifat mistik dan klenik.

• Sebanyak 80% responden mengaku tidak bisa melihat aura diri sendiri dan orang lain, 20% responden bisa melihat aura diri sendiri.

• Sebanyak 90% responden percaya aura yang positif akan membantu kehidupan sehari-hari, 10% tidak percaya.

• Sebanyak 90% responden berpendapat aura hal yang menarik untuk di ketahui/ diperlajari, 10% berpendapat aura bukan hal yang menarik untuk diketahui/ dipelajari karena faktor budaya.

II.6 Resume

Aura merupakan suatu lapisan energi yang menyelubungi setiap orang dan segala sesuatu. Selubung energi ini berupa pancaran medan magnet yang mengelilingi tubuh seseorang atau “tubuh” suatu benda/ makhluk. Aura itu muncul dari aktifitas medan listrik yang menjalar di sel-sel syaraf kita. Jadi aura bersifat alamiah. Penelitian tentang aura manusia menurut catatan telah dimulai sejak


(35)

tahun 1935. Ketika itu professor teknik dari Rusia, yaini S.Kirlian mengembangkan suatu alat fotografi bertegangan tinggi untuk melihat medan energi disekitar kaki dan tangan manusia. Teknologi tersebut kemudian terkenal dengan nama fotografi Kirlian. Selain Proffesor Kirlian ada juga pendapat dari ilmuwan Barat W.E Butler, yang merupakan sarjana ahli sinar tubuh. Butler mendefinisikan bahwa aura menjadi intisari atau aliran yang tidak kelihatan yang keluar dari tubuh manusia atau hewan, bahkan dari benda-benda khusus. Sebenarnya, konsep tentang ilmu serta pengetahuan tentang aura yang hingga saat ini kita kenal berasal dari ilmu teologi dan budaya India. Dimana budaya tersebut menghasilkan sebuah ritual yoga dan budaya Budha. Dan hal ini dapat kita lihat dari simbol-simbol Budha yang digambarkan memiliki lapisan cahaya berwarna di sekeliling tubuhnya.

Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian seseorang. Jadi, aura manusia bersifat dinamis, dapat berubah setiap saat. Perubahan sejalan dengan kondisi mental atau kejiwaan manusia yang bersangkutan. Aura dapat dilihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat apapun. Jika kita bisa melihat aura diri sendiri maka mungkin kita bisa melihat aura orang lain. Warna-warna aura fungsinya untuk melihat kondisi dan keadaan seseorang. Warna pada aura mempunyai arti tersendiri dan memiliki kurang lebih tiga belas warna. Aura berbeda dengan mood (suasana hati) tapi mereka saling mempengaruhi, jika mood kita sedang tidak bagus maka akan berpengaruh dengan warna aura diri kita.

Masalah yang di dapat dari opini masyarakat adalah masih banyaknya masyarakat yang menganggap aura sesuatu yang mistik dan klenik, padahal di era yang modern ini seharusnya masyarakat menganggap aura adalah sesuatu yang bersifat ilmiah karena pada dasarnya aura memang bersifat sains. Hal ini tentunya membuat masyarakat selalu berfikiran negatif dan tidak berwawasan luas. Tidak sedikit pula masyarakat yang menganggap aura sebagai sesuatu yang ilmiah tapi tidak mengetahui cara melihat aura dirinya sendiri maupun orang lain. Banyak masyarakat yang menganggap aura adalah sesuatu yang menarik dan


(36)

menyenangkan untuk di ketahui atau dipelajari. Ada yang berpendapat aura menarik untuk dipelajari karena menambah wawasan ilmu, karena masih jarang yang mempelajari energi aura, karena bisa mengetahui warna mood (suasana hati) seseorang, bahkan ada yang berpendapat aura itu menarik untuk dipelajari karena mistik.


(37)

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan merupakan sebuah cara untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada target audiens, agar target audiens dapat menangkap isi dari pesan atau informasi yang telah disampaikan. Strategi perancangan dimulai dengan mencari permasalahan yang ada, kemudian mencari data melalui

sumber-sumber terkait (wawancara, buku, jurnal, browsing), mengumpulkan informasi

yang didapat, lalu menyampaikan informasi terkait melalui media untuk disampaikan kepada khalayak.

III.1.1 Khalayak Sasaran

Target Audiens tentang energi aura manusia ini adalah sebagai berikut:

• Demografi

Usia : Remaja Pertengahan 15-18 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

Pekerjaan : Pelajar, mahasiswa, bekerja

Status ekonomi : Masyarakat menengah dan menegah ke atas

Warga negara : Indonesia

• Psikografi

Media yang dibuat ditujukan bagi masyarakat yang menyukai hal baru, menyukai informasi bergambar.

• Geografi

Tempat : Indonesia wilayah perkotaan

Budaya : Beragam (Sunda, Jawa, Batak, Melayu, Betawi, dan lain-lain)

• Target Sekunder

Target sekunder dari buku Aura: mengenal energi aura manusia ini adalah para masyarakat yang suka mengunjungi toko buku dan mall.


(38)

III.1.2 Strategi Komunikasi

Dalam pendekatan komunikasi yang akan dilakukan, akan melalui dua cara yaitu pendekatan verbal dan pendekatan visual. Komunikasi visual merupakan konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan kedalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas

ilustrasi (gambar), tipografi, warna, komposisi, dan layout (Tinaburko, Gemiantra,

2009).

• Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal dilakukan dengan sudut pandang tentang energi aura manusia yang disampaikan secara ringkas dan jelas, hal ini bertujuan agar taget audiens dapat menangkap pesan yang telah disampaikan sekaligus dan secara tidak langsung dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini diambil dari berbagai sumber yang berkaitan dengan energi aura manusia, seperti

dari hasil wawancara, buku, jurnal, browsing dan lainnya. Pendekatan komunikasi

verbal dalam perancangan ini menggunakan Bahasa Indonesia karena target audiens adalah orang Indonesia. Tetapi bahasa yang digunakan tidak terlalu baku, meggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami dan informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada target audiens.

• Pendekatan Visual

Pendekatan visual yang dilakukan adalah dengan menggunakan buku ilustrasi. Menurut Wikipedia buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi

dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman

.

Buku juga bisa

di akses oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja karena bentuknya yang nyata dan terlihat. Dengan buku yang bergambar masyarakat akan lebih mudah memahami isi dari buku ini karena memiliki gambar di dalamnya dan tidak perlu lagi membayangkan karena sudah berisi informasi yang disertai dengan gambar. Konsep visual yang akan ditampilakan adalah menggunakan gaya ilustrasi yang diambil dari situs bernama www.grafolio.com dengan artis bernama Lee Gong


(39)

III.1.3 Mandatory

Buku ilustrasi tentang energi aura bekerja sama dengan pihak Gramedia selaku penerbit dan juga toko buku yang menjual buku Aura: Mengenal lebih dekat energi aura manusia.

III.1.4 Strategi Kreatif

Untuk merancang media informasi yang berbeda dan menarik diperlukan strategi kreatif yang baik. Adapun strategi kreatif yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

• Copywriting

Copywriting akan digunakan untuk menentukan media. Untuk copywriting nama

buku akan bersumber dari key word yang telah ditentukan yaitu "Aura: Mengenal

Lebih Dekat Energi Aura Manusai”. Dengan kata lain key word yang dibuat

terbentuk dari aura dan ilmu yang mempelajari aura.

Gambar III.1 Mind mapping key words

Sumber: Dokumentar pribadi

Mind mapping dibuat untuk mempermudah penggalian ide yang berkatain dengan

objek dan subjek permasalahan. Mind mapping mempunyai berbagai manfaat,


(40)

Key Visual

Key visual merupakan terjemahan dari key word ke dalam bentuk gambar.

Gambar-gambar tersebut akan dijadikan referensi dalam proses perancangan

desain buku. Adapun key visual yang berkaitan adalah sebagai berikut:

Gambar III.2 Key visual

Sumber: https://aura.net/wp-content/uploads/2016/01/4553885_orig.jpeg,

http://www.chakranews.com/wp-content/uploads/2012/07/Buddhism-Lord-Buddha-187x300.jpg, http://1.bp.blogspot.com/-iV82yrXwS90/UyHAeXXdcjI/AAA

AAAAALc0/HE11SpgYRUE/s1600/Human+Aura.jpg, http://quizsocial.com/quimg/aura-color/results/3.jpg

(Diakses pada 12/06/2016)

III.1.5 Strategi Media

Media yang akan dibuat terbagi menjadi dua jenis yaitu media utama dan media pendukung. Adapun konsep mengenai media tersebut adalah sebagai berikut:

Media Utama

Media utama yang akan dirancang adalah buku ilustrasi, buku adalah sumber informasi yang masih di gemari hingga sekarang dan populer di masyarakat. Dengan buku yang bergambar akan menarik target audiens untuk membacanya dan juga akan lebih mudah memahami isi dari buku karena memiliki gambar di dalamnya jadi tidak perlu lagi membayangkan karena sudah berisi informasi yang disertai dengan gambar. Terlebih lagi lebih banyak buku tentang aura yang hanya berisikan informasi yang panjang dan minim gambar.


(41)

Media Pendukung

Media pendukung merupakan kumpulan beberapa media yang dirancang untuk memberikan informasi keberadaan media utama. Adapun media pendukung yang akan dipilih adalah sebagai berikut:

Flyer

Media yang bisa memberikan detail informasi dan bersifat personal. Terlebih lagi media ini bersifat luas dalam penyebarannya.

• Poster A3

Poster yang berisikan untuk menarik perhatian yang bersifat mengajak baik target audiens primer maupun sekunder.

X-Banner

Dipasang pada lokasi letak buku-buku ilustrasi sebagai media utama dipajang dan dipasarkan agar pembeli mudah melihat dari kejauhan.

• Mini X-Banner

Dipasang pada lokasi letak buku-buku ilustrasi sebagai media utama dipajang dan dipasarkan. Mini x-banner adalah versi kecil x-banner.

• Gantungan

Gantungan adalah benda yang sangat sering dipakai dan dibawa kemana-mana dan media ini juga bisa dijadikan sebagai hadiah dari media utama.

• Pin

Pin bisa di tempel di baju atau di tas. Pin ini juga bisa dijadikan sebagai hadiah dari media utama.

Flag Chain

Rangkaian bendera kecil dengan menampilkan gambar produk, merek, slogan, atau gabungan dari semua itu.


(42)

T-Shirt

Media ini digunakan untuk souvenir yang akan dijual selain media utama dan juga

bisa dijadikan sebagai hadiah pada event-event tertentu atau hadiah dari media

utama.

• Pembatas Buku

Bagi seseorang yang rajin membaca, pasti membutuhkan pembatas buku yang selalu jadi pengingat dimana halaman terakhir dibaca. Pembatas buku didapatkan pada saat pembelian media utama.

Totte bag

Totte bag adalah tas tangan biasanya terbuat dari bahan kain kanvas.

• Tempat minum

Tempat minum sangat berguna sekali ketika bepergian atau acara seperti piknik.

Hanging Mobile

Hanging mobile adalah sebuah alat pajangan yang bergerak apabila terkena angin,

penempatannya dengan cara digantung.

• Catatan

Catatan adalah media pendukung yang bisa digunakan untuk mencatat.

Attention

Tahap atention digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Atention dibuat

supaya masyarakat merasa penasaran terhadap apa yang dilihat. Jika masyarakat sudah merasa penasaran atau bingung, berarti pesan sudah diperhatikan.

Interest

Tahap interest digunakan untuk menarik minat masyarakat terhadap sebuah

produk. Interest berisikan informasi yang berkaitan dengan keinginan, mitos dan


(43)

mengenai produk. Dengan kata lain interest dibuat untuk menjawab keinginan masyarakat terhadap produk. Ketika produk bisa menjawab keinginan target audien, maka target audien akan tertarik dengan produk tersebut.

Search

Tahap search digunakan untuk memberikan informasi produk kepada target

audien. Pada tahap search target audien akan mencari tahu berbagai informasi

mengenai produk yang mereka minati. Target audien biasanya mencari informasi

dari majalah, tabloid, koran, katalog, website dan orang (penjual, keluarga,

teman).

Action

Setelah informasi menjawab keinginan target audien, maka akan timbul rasa ingin

memiliki terhadap sebuah produk. Aksi yang terjadi pada tahap action diantaranya

mencoba, meminjam, meminta, membeli hingga merasakan produk.

Share

Tahap share merupakan proses apresiasi, tanggapan atau penilaian terhadap

sebuah produk. Konsumen akan membuat informasi berkaitan dengan kritik, saran atau dukungan terhadap produk. Konsumen akan memberikan informasi yang dibuat kepada orang lain. Informasi biasanya diberikan melalui pembicaraan secara langsung ataupun berupa tulisan yang dibagikan di dunia maya.


(44)

III.1.6 Strategi Distribusi

Untuk lebih memudahkan penyebaran distribusi, terdapat di wilayah penyebaran meliputi toko buku yang telah mempunyai nama besar di Indonesia khususnya kota- kota besar di Indonesia. Toko buku yang telah terkenal seperti Gramedia, Gunung Agung, Togas Mas menjadi target pendistribusian buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi aura manusia. Selain buku terdapat pula satu paket

hadiah pembelian buku seperti, gantungan, pin, pembatas buku, dan t-shirt yang

dapat dimiliki. Wilayah penyebaran tersebut sebagian besar adalah tempat dimana target biasa mencari atau membeli buku dan sebagian sebagai daerah pergaulan

target audiens.

Tabel III.1 Tabel Distribusi Media Sumber: Dokumentar pribadi

III.2 Konsep Desain

Dalam sebuah media informasi yang menarik dan informatif, konsep visual sangat memegang peranan penting. Konsep visual dalam buku ilustrasi aura ini menggunakan gaya ilustrasi yang diambil dari situs bernama grafolio.com dengan

artis bernama Lee Gong (이공) yang berasal dari Korea Selatan dan

menggunakan teknik komputerisasi berbasis vektor dengan gaya yang sederhana agar lebih terlihat rapih dan lebih mudah dipahami dan dimengerti. Untuk mengisi

ruang yang kosong diberi pola desain (pattern) yaitu sebuah istilah di dalam


(45)

dipergunakan kembali atau berulang-ulang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang umum terjadi dalam konteks tertentu atau khusus yang ditemui pada desain perangkat lunak.

III.2.1 Format Desain

Buku Ilustrasi tentang aura akan dibuat dengan ukuran 140 mm x 200 mm dengan

format persegi panjang atau portrait dan 25-30 halaman isi, ukuran yang terbilang

kecil memudahkan buku untuk dibawa kemana-mana. Dengan bentuk buku yang

berbentuk portrait membuat lebih nyaman dalam membaca dan menggenggam

buku. Sementara untuk arah baca, digunakan dari arah kiri ke kanan agar pembaca tidak kesulitan dalam menangkap informasi yanga ada dalam buku.

Gambar III.3 Format desain portrait

Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.2 Tata Letak

Tata letak yang baik berfungsi sebagai salah satu kenyamanan untuk para pembaca, juga membuat elemen visual dan verbal menjadi lebih komunikatif. Format tata letak buku ilustrasi tentang aura ini berisikan 50-60% visual dan sisanya adalah kalimat-kalimat informasi. Adapun tata letak buku ilustrasi tersebut, sebagai berikut:


(46)

Gambar III.4 Tata letak buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.5 Tata letak buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.3 Huruf

Jenis huruf dan tipografi merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah buku ilustrasi. Untuk pemilihan tipografi harus dipilih dengan seksama karena sangat mempengaruhi kenyamanan pembaca dalam membaca pesan yang disampaikan.

III.2.3.1 Huruf Judul

Tipografi yang digunakan dalam judul buku ilustrasi aura ini adalah “DIN Condensed Bold” untuk tulisan “Aura”. Tipografi sub judul “mengenal lebih dekat energi aura manusia” menggunakan huruf “DK Lemon Yellow Sun”.


(47)

Gambar III.6 Judul buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.7 Tipografi judul Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.8 Tipografi sub judul Sumber: Dokumentar pribadi


(48)

III.2.3.2 Huruf Isi dan Keterangan

Untuk teks isi buku menggunakan font “Avenir Next Condensed” karena huruf ini memiliki keterbacaan yang cukup jelas. Untuk keterangan menggunakan font “K26AlphaCasual” karena font ini terlihat santai dan tidak kaku.

Gambar III.9 Tipografi isi buku Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.10 Tipografi keterangan teks Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.4 Studi Warna

Warna adalah elemen pendukung agar isi lebih menarik perhatian pembaca. Warna yang terdapat dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah warna yang memberikan kesan tenang tidak terlalu cerah mengingat banyaknya objek yang akan ditampilkan.


(49)

Gambar III.11 Color guide Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.5 Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang digunakan untuk buku ilustrasi aura adalah menggunakan gaya ilustrasi yang diambil dari situs bernama grafolio.com dengan artis bernama

Lee Gong (이공) yang berasal dari Korea Selatan, dengan gaya yang minimalis,

menghindari efek pencahayaan agar lebih lebih mudah dipahami dan dimengerti.

Gambar III.12 Referensi ilustrasi

Sumber: http://www.grafolio.com/works/68517&from=il_bg&bdgNo=32 (Diakses pada 01/05/2016)


(50)

III.2.5.1 Studi Karakter

Karakter dalam dalam buku ilustrasi ini adalah dua tokoh yaitu laki-laki dan perempuan.

Gambar III.13 Ilustrasi karakter laki-laki Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.14 Ilustrasi karakter perempuan Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.5.2 Studi Lokasi

Lokasi yang akan muncul dalam buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi aura manusia yaitu di ruang tengah sebuah rumah. Berikut contoh lokasi yang dijadikan latar tempat buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi aura manusia:


(51)

Gambar III.15 Referensi ruang tengah Sumber: http://www.polyvore.com

(Diakses pada 03/06/2016)

Gambar III.16 Ilustrasi ruang tengah Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.5.3 Studi Properti

Properti yang digunakan dalam buku ilustrasi aura ini adalah benda-benda yang ada dalam rumah pada umumnya. Properti-properti tersebut antara lain adalah


(52)

sofa, meja, karpet, lampu, tanaman, hingga yang terkecil seperti gelas, buku, kunci dan lain-lain. Berikut beberapa properti yang digunakan dalam buku aura:

Gambar III.17 Ilustrasi properti Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.5.4 Studi Hewan

Selain karakter manusia, ada juga karakter hewan yaitu kucing. Dalam buku ilustrasi, kucing berperan sebagai hewan peliharaan dari tokoh wanita dan laki-laki.

Gambar III.18 Ilustrasi hewan Sumber: Dokumentar pribadi


(1)

Gambar III.6 Judul buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.7 Tipografi judul Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.8 Tipografi sub judul Sumber: Dokumentar pribadi


(2)

III.2.3.2 Huruf Isi dan Keterangan

Untuk teks isi buku menggunakan font “Avenir Next Condensed” karena huruf ini memiliki keterbacaan yang cukup jelas. Untuk keterangan menggunakan font “K26AlphaCasual” karena font ini terlihat santai dan tidak kaku.

Gambar III.9 Tipografi isi buku Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.10 Tipografi keterangan teks Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.4 Studi Warna

Warna adalah elemen pendukung agar isi lebih menarik perhatian pembaca. Warna yang terdapat dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah warna yang memberikan kesan tenang tidak terlalu cerah mengingat banyaknya objek yang akan ditampilkan.


(3)

Gambar III.11 Color guide Sumber: Dokumentar pribadi III.2.5 Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang digunakan untuk buku ilustrasi aura adalah menggunakan gaya ilustrasi yang diambil dari situs bernama grafolio.com dengan artis bernama Lee Gong (이공) yang berasal dari Korea Selatan, dengan gaya yang minimalis, menghindari efek pencahayaan agar lebih lebih mudah dipahami dan dimengerti.

Gambar III.12 Referensi ilustrasi

Sumber: http://www.grafolio.com/works/68517&from=il_bg&bdgNo=32 (Diakses pada 01/05/2016)


(4)

III.2.5.1 Studi Karakter

Karakter dalam dalam buku ilustrasi ini adalah dua tokoh yaitu laki-laki dan perempuan.

Gambar III.13 Ilustrasi karakter laki-laki Sumber: Dokumentar pribadi

Gambar III.14 Ilustrasi karakter perempuan Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.5.2 Studi Lokasi

Lokasi yang akan muncul dalam buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi aura manusia yaitu di ruang tengah sebuah rumah. Berikut contoh lokasi yang dijadikan latar tempat buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi aura manusia:


(5)

Gambar III.15 Referensi ruang tengah Sumber: http://www.polyvore.com

(Diakses pada 03/06/2016)

Gambar III.16 Ilustrasi ruang tengah Sumber: Dokumentar pribadi

III.2.5.3 Studi Properti

Properti yang digunakan dalam buku ilustrasi aura ini adalah benda-benda yang ada dalam rumah pada umumnya. Properti-properti tersebut antara lain adalah


(6)

sofa, meja, karpet, lampu, tanaman, hingga yang terkecil seperti gelas, buku, kunci dan lain-lain. Berikut beberapa properti yang digunakan dalam buku aura:

Gambar III.17 Ilustrasi properti Sumber: Dokumentar pribadi III.2.5.4 Studi Hewan

Selain karakter manusia, ada juga karakter hewan yaitu kucing. Dalam buku ilustrasi, kucing berperan sebagai hewan peliharaan dari tokoh wanita dan laki-laki.

Gambar III.18 Ilustrasi hewan Sumber: Dokumentar pribadi