Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

Keterangan: Y t+1 : Pertumbuhan laba pada perioda t+1 X 1t : CAR Capital Adequacy Ratio sebagai proksi rasio capital pada perioda t X 2t : NPL Non Performing Loan sebagai proksi rasio assets pada perioda t X 1t X 2t : Interaksi antara CAR Capital Adequacy Ratio dan NPL Non Performing Loan pada perioda t α: Parameter konstanta β 1 , β 2, β 3 : Koefisien regresi berganda e: Faktor lain yang mempengaruhi variabel Y Dalam model penelitian ini pengaruh variabel moderating ditunjukkan oleh interaksi antara variabel Capital Adequacy Ratio dengan Non Performing Loan CARNPL. Pendekatan interaksi ini bertujuan untuk menjelaskan variasi variabel dependen pertumbuhan laba yang berasal dari interaksi antar variabel independen dengan variabel moderating dalam model, yaitu CARNPL. Pengujian hipotesis ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2011 pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilihat dengan memperhatikan penyebaran data titik pada normal plot regression standard residual yaitu: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Jika suatu koefisien regresi mengandung multikolinieritas maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen. Menurut Ghozali 2011 uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Menurut Gujarati 2003 untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan cara meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan Variance Inflating Factor VIF dan Tolerance Value. Batas nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance Value kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas dan harus dikeluarkan dari model.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara serangkaian data observasi yang diuraikan menurut data time series atau ruang cross sectional. Menurut Ghozali 2011 uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu perioda t dengan perioda t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Autokorelasi akan mempengaruhi ketelitian kesalahan pengganggu. Uji yang dilakukan untuk mendeteksi adanya autokorelasi ini adalah uji Durbin Watson. Menurut Algifari 1997 angka Durbin-Watson sebagai berikut: • Angka D-W kurang dari 1,10 berarti ada autokorelasi. • Angka D-W di antara 1,10 sampai 1,54 berarti tidak ada simpulan. • Angka D-W di antara 1,54 sampai 2,46 berarti tidak ada autokorelasi. • Angka D-W di antara 2,47 sampai 2,90 berarti tidak ada simpulan. • Angka D-W lebih dari 2,91 berarti ada autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Solvabilitas Terhadap pertumbuhan Laba.

0 9 27

Pengaruh Earnings Ratio terhadap Pertumbuhan Laba dengan Liquidity Ratio sebagai Variabel Moderating.

0 0 46

Pengaruh Rasio Efektivitas, Rasio Kontribusi, dan Rasio Pertumbuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak Terhadap Pendapatan Negara Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Kementerian/Lembaga di Indonesia.

0 0 15

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 15

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 1 12

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 21

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 3

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 23

PENGARUH RASIO LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI

0 2 16