24 Karangasem, Buleleng, Mengwi,  Bangli, Payangan, Badung, Tabanan, dan Gianyar. Namun
sampai  akhir  abad  ke-19,  setelah  runtuhnya  Payangan  dan  Mengwi  di  satu  pihak  dan munculnya Jembrana di lain pihak ,muncul pula Negara Klungkung, Karangasem, Bangli dan
Gianyar. Terdapat 7 kecamatan di kabupaten Gianyar, yaitu : Blahbatuh, Gianyar, Payangan, Tegallalang, Tampak Siring, Sukawati, Ubud.
3.2.   Deskripsi  Sejarah Desa Batuan
Objek  Studi  Desa  Batuan  yang  terletak  di kecamatan  Sukawati  merupakan  sebuah
desa  dimana  unit-unit  huniannya  masih tradisonal  sehingga  pola-pola  penataan
ruangnya tidak
banyak mengalami
perubahan akibat pergeseran fungsi maupun perkembangan wilayah desa.
Pada  jaman  pemerintahan  Dinasti  Warmadewa  di  Bali,  Desa  Batuan  dikenal  dengan  nama Desa Baturan. Nama Desa Baturan kemudian disebut Batuan, dikarenakan di daerah tersebut
memang  merupakan  daerah  berbatu  sehingga  dalam  pelafalan  bahasa  sehari-hari,  Baturan
lebih populer disebut Batuan.
Prasasti juga menyebutkan keberadaan Desa Batuan pada Pura Hyang Tibha yang dibangun oleh  Candrasengkala    Idquo  pada  tahun  829  isaka  atau  907  M  pada  jaman  pemerintahan
Srie  Ajie  Darmapangkaja  Wira  Dalem  Kesari.  Adapun  lokasi  Pura  Hyang  Tibha  tersebut terletak  pada  Dusun  Blahbatuh  yang  termasuk  wilayah  Desa  Batuan.  Pura  Hyang  Tibha
adalah  tempat  memnuja  kebesaran  Ida  Sang  Hyang  Siwa,  sebagai  lambang  Maha  Pralina. Hingga  kini  prasasti  tersebut  masih  tersimpan  di  Pura  Puseh  Batuan  yang  dibangun  pada
tahun isaka 944 atau 1022 M, tepatnya tanggal 26 Desember 1022 dengan pemimpin seorang bhiksu  bernama  Bhiksu  Widiya  dan  Kepaa  Desa  bernama  Bhiksu  Sukaji  serta  seorang  Juru
Tulis Desa bernama Mamudri Gawan.
Gambar 3.2 Gerbang Desa Batuan
Sumber : www.kapanlagi.com
25
Gambar 3.3 Pura Puseh Desa Batuan
Sumber : www.hirochan.com
Pura  Hyang  Tibha  merupakan  satu-satunya  Pura  pada  jaman  tersebut  di  Desa  Blahbatuh. Setelah jaman tersebut, di Desa Batuan kemudian dibangun dua buah Pura lagi yang terletak
di dusun Cangi yang merupakan tempat memuja kebesaran Ida Sang Hyang Brahma sebagai lambang  Uppeti  Maha  Pencipta  serta  Pura  yang  melambangkan  Setiti  tempat  memuja
kebesaran Ida Sang Hyang Wisnu. Pada  tahun  isaka  1639  atau  1717  M,  Srie  Baginda  sebagai  penguasa  pada  jaman  tersebut
memerintahkan  sebuah  Kedatuan  kemudian membangun  Puri  dan  Pura  Penataran,  serta
mendatangkan  200  orang  pilihan  dari klungkung yang betul-betul memiiki keahian
daam  bidang  kesenian  dan  kebudayaan. Sejak  masa  itulah  Desa  Batuan  tersohor
dengan  kesenian  dan  kebudayaan  yang berkembang  pesat,  hingga  Desa  Timbul  di
sebelah  selatan  Desa  Batuan  kemudian berubah menjadi desa Sukawati.
3.3.   Rumah Sampel  No. 32