37 Nilai-nilai  budaya  dalam  wujudnya  sebagai  kompleks  aktivitas  pada  arsitektur  tradisional
Bali. Terlihat dalam wujud ruang-ruang individu, ruang keluarga rumah tinggal dan ruang- ruang untuk aktivitas masyarakat Bale Banjar.
4.1. Bangunan suci Sanggah
Gambar 4.1 Akses ke Bangunan Suci Sanggah
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
Gambar 4.2 Area Dalam Bangunan Suci
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
Gambar 4.3 Salah Satu
Pelinggih
di Area Bangunan Suci
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
38
Gambar 4.4 Bangunan Upacara di Area Bangunan Suci
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
Gambar 4.7 Dinding pemisah area Bangunan Suci dengan bahan bata dan batu paras
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
Gambar 4.5 Detail Gapura akses ke
Bangunan Suci Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
Gambar 4.6 Atap bahan ijuk
Pelinggih
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
39
Gambar 4.8 Dinding pemisah area Bangunan Suci dengan bahan batu paras
Sumber  : Dokumentasi Team FSRD
Fungsi  bangunan  ini  adalah  sebagai  tempat  suci  atau  pemujaan  kepada  Tuhan  atau  roh leluhur yang telah disucikan. Pada unit bangunan suci ini terdapat beberapa bangunan dengan
fungsinya masing-masing serta jumlah bangunan ini sangat bervariasi yang sangat tergantung dari  status  pemilik.  Namun  demikian,  yang  mutlak  dan  harus  terdapat  dalam  satu  unit
bangunan suci terditi dari : o
Persimpangan Bhetara Gunung  Agung dan Persimpangan Bhetara Tuluk Biu. Kedua bangunan  tersebut  memiliki  ciri,  yaitu  harus  memakai  atap  ijuk  serabut  dari  pohon
enau. o
Persimpangan  Bhetara  Majapahit  dan  persimpangan  Bhetara  Maospahit.  Bangunan tersebut dan beberapa bangunan pelengkap lainnya umumnya memakai atap bambu.
Pada  area  ini  memperlihatkan  ungkapan-ungkapan  formal  sesuai  dengan  fungsi  bangunan, kita bisa melihat dari mulai dinding tembok bata, yang mengelilingi area ini sebagai pemisah
dengan  area  lainnya,  dimana  tampilan  dan  bentuknya  yang  menggunakan  ornamen  tertentu dan  profil  yang  cukup  padat  pada  sekeliling  pagar  tersebut.  Bahan  yang  dibuat  terdiri  dari
susunan batu bata dan batu lunakbatu paras. Di salah satu sisinya dibuat akses masuk sesuai Natah yang tampilannya simetris dan formal,dengan melalui anak tangga.
40 Di  sekitarnya  diletakkan  patung,  bunga  segar  dan  sesajen  tertentu.  Dari  sini  sangat  terlihat
konsentrasi kesakralan yang mengental sehubungan dengan fasilitas ini. Lantai pada area ini terbuat  dari  tempelan-tempelan  batu  kerikil  yang  direkat  oleh  semen.  Untuk  fasilitas
bangunan suci utamanya mempunyai ketinggian lantai khusus dengan sebuah bale-bale dari kayu.  Dinding  pada  bangunan  khusus  tersebut  hanya  satu  sisi  sedangkan  untuk  menopang
atap dan langit-langit yang terbuat dari atap jerami dan bambu ditopang oleh tiang kayu dan dinding tadi.
4.2. Dapur