M. Agus Syah Putra, 2013 PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT
TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penilaian akhir raport siswa. Pada penelitian ini menggunakan materi pembuatan topeng dan ditunjang dengan media video dokumentasi kegiatan
pembuatan topeng.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Laporan hasil penelitian pada penelitian ini disampaikan dalam lima bab sebagai berikut: Bab I, terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. Bab II, terdiri atas landasan teori yang digunakan
dalam penelitian ini, dan variabel penelitian. Bab III, terdiri atas uraian mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses penyusunan skripsi.
Bagian tersebut meliputi metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data, instrumen penelitian, dan
pengujian instrumen penelitian. Bab IV, terdiri atas gambaran umum mengenai bagaimana peneliti menganalisis data yang ditemukan dalam
penelitian melalui deskripsi hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V, terdiri atas penafsiran data dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, saran-saran yang berkaitan dengan hasil analisis penelitian tersebut, serta rekomendasi
penelitian ini.
Agus Syah Putra, 2013 PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT
TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran.
Pada dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang dianalisis. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh media video dokumentasi dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik kelas V lima dalam pembelajaran Seni Rupa
di SD Laboratorium Percontohan UPI. Mencermati hal itu maka peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sukmadinata
2007: 207 bahwa kuasi eksperimen bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau biasa disebut dengan eksperimen
semu. Pendekatan kuantitatif yang merupakan suatu strategi yang paling efektif untuk menguji suatu metode pendekatan. Hasil dari kegiatan
eksperimen ini tentunya akan terlihat jelas, sehingga variabel-variabel yang diselidiki dapat dimanfaatkan atau malah sebaliknya tidak bermanfaat jika
diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan Desain Kelompok Kontrol Non-Ekivalen
atau Nonequivalent Control Group Design Sugiyono, 2008: 116. Penelitian ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, yaitu
kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara acak tetapi secara berpasangan. Adapun paradigma penelitian Nonequivalent Control Group
Design adalah seperti gambar berikut ini. Kel. Eksperimen
Pre
1
X
1
Post
2
Kel. Kontrol Pre
3
X
2
Post
4
Agus Syah Putra, 2013 PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT
TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 1. Paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design
Keterangan : Pre
1
= pretest kel eksperimen
Post
2
= postest kel eksperimen
Pre
3
= pretest kel kontrol
Post
4
= posttest kel kontrol
X
1
= kelompok eksperimen yang menggunakan media video
pembelajaran
X
2
= kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran biasa
digunakan
oleh guru conventional
Model desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh media video dokumentasi dibandingkan dengan metode konvensional dalam
meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik pada pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI. Sebagai bahan pembanding
digunakan kelompok kontrol, sehingga penelitian menggunakan dua kelompok subjek. Eksperimen yang dilakukan peneliti melalui beberapa
tahap sebagai berikut.
Tahap pertama; peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Untuk kelas eksperimen peneliti menggunakan kelas VB, sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas V A.
Tahap kedua; peneliti melaksanaan pretest untuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunkan instrumen yang sama pada awal pertemuan.
Tahap ketiga; dalam kelas eksperimen peneliti melaksanaan pembelajaran
membuat topeng dengan menggunakan media video dokumentasi sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional,
masing-masing mendapatkan sebanyak tiga kali pertemuan.
Tahap keempat; peneliti melaksanaan posttest untuk kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan menggunakan instrumen yang sama pada akhir pertemuan.
42
Agus Syah Putra, 2013 PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT
TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tahap kelima; peneliti membandingkan hasil tes antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer yaitu
mengamati penggunaan media video dokumentasi dalam pembelajaran membuat topeng.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian