Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan organisasi kerja sebagai wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai organisasi, wadah tersebut merupakan alat bukan tujuan. Dengan kata lain sekolah adalah salah satu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang, yang bermaksud mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama Nawawi, 1985: 25. Sekolah merupakan sarana bagi peserta didik untuk belajar secara intensif. Belajar merupakan proses peserta didik memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi bernilai edukatif karena kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan fasilitas yang ada guna kepentingan pengajaran. Proses belajar mengajar memerlukan tenaga kepengajaran, yaitu guru dapat mendukung tujuan pendidikan. Tugas utama seorang guru mentransfer ilmu kepada peserta didik. Tugas dan peran guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas yang lazim disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas sebagai administrator, konselor, evaluator, sesuai dengan sepuluh kompetensi kemampuan yang harus dimilikinya. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru tidak hanya memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada peserta didik, tetapi guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola kondisi kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian peserta didik di kelas. Ketika guru dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif sehingga mendukung kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Mengelola kelas merupakan tugas guru untuk menciptakan kondisi belajar yang optimal, tugas guru yang lain adalah mengendalikan jika terjadi gangguan selama proses belajar mengajar. Sebagai contoh, guru harus menghentikan tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, memberikan penghargaan kepada anak didik yang menyelesaikan tugas atau dapat menjawab pertanyaan guru serta menerapkan norma-norma atau aturan kelompok yang produktif, sehingga ketika guru memasuki kelas, mereka dihadapkan pada dua masalah pokok, yaitu masalah pengajaran dan masalah pengelolaan kelas. Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai kualitas yang bagus. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikasi, yaitu kurikulum pendidikan, output, kualitas guru, minat orang tua, bangunan serta fasilitas yang ada di sekolah tersebut. SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta memiliki kelebihan dalam pelaksanaan kurikulum yaitu adanya sistem full day school, pembelajaran Al-Qur’an yang memadukan antara belajar baca tulis Al-Qur’an serta adanya pembelajaran tahfidz. Selain itu sekolah tersebut juga memadukan antara materi agama Islam dengan materi umum. Sekolah tersebut juga menerapkan pembelajaran multi media yaitu dengan disediakan laboratorium-laboratorium seperti laboratorium sains, bahasa dan komputer. Sistem pembelajaran dengan mengenalkan berbagai bahasa merupakan kelebihan dari sekolah tersebut yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, Jawa dan Bahasa Arab. Para guru juga menerapkan pembelajaran dengan alat peraga Kurikulum Pendidikan, 20082009. SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta mempunyai output yang berkualitas. Hal itu dapat dilihat bahwa sekolah tersebut beberapa kalo mendapat juara sepuluh besar tingkat SD se-Surakarta, yaitu pada tahun 2006 mendapat juara tujuh, 2007 mendapat juara empat dan pada tahun 2008 mendapat juara delapan. Tenaga pengajar yang ada di SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta merupakan tenaga yang berkualitas dan dilihat dari minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, setiap tahun ajaran baru pendaftar yang ada selalu dalam jumlah yang tinggi, namun dari pendaftar tidak semua diterima. Penerimaan siswa baru melalui psikotes dan tes kesehatan, hal ini dilakukan karena sekolah tersebut menginginkan siswa- siswa yang berkualitas Program Kerja SDIT Nur Hidayah Surakarta. SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta dapat dikatakan maju dilihat juga dari bangunan fisiknya dan juga fasilitas yang ada. Bangunan sekolah tersebut sudah dapat dikatakan baik. Fasilitas yang ada juga cukup memadai, misalnya tersedia laboratorium, perpustakaan, UKS, audio visual yaitu berupa CD set. Pengelolaan kelas di SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta dapat dikatakan baik karena setiap mata diampuh oleh guru mata pelajaran, ketika guru mata pelajaran mengajar wali kelas juga dapat mengawasi siswa-siswa dari belakang karena memang wali kelas beserta pendampingnya berada di kelas, dengan tujuan agar proses belajar mengaajar dapat berjalan lancar mengingat siswa SD itu umur-umur anak yang masih senang bermain. Berdasarkan permasalahan di atas, menjadi alasan bagi penulis untuk meneliti secara mendalam bagaimana pengelolaan kelas di SDIT Nur Hidayah Kerten Surakarta, sehingga sekolah tersebut menjadi salah satu sekolah yang maju dan favorit di Surakarta, serta menghasilkan output yang berkualitas. Peneliti tertarik untuk meneliti sekolah tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian “PENGELOLAAN KELAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SDIT NUR HIDAYAH KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 20092010”.

B. Penegasan Istilah

Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR ( AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 11 JEMBER KELAS VIIB AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 11 JEMBER KELAS VIIB AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 11 JEMBER KELAS VIIB TAHUN AJARAN

0 25 18

HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI BALUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

6 31 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IVB SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 8 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI ALAM SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III DI SDN 2 SUSUNAN BARU TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 24 47

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII ANTARA PEMBELAJARAN KREATIF DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DI SMPN 4 NATAR TAHUN AJARAN 2012-2013

0 4 50

ABSTRAK PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 40 74

PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DANMINAT BELAJAR SISWATERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PERSADA BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 5 68

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL SMA N 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20072008

1 0 71

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK QUESTION STUDENT HAVE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 15

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI POKOK HIMPUNAN DI MTS NU AL HIDAYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 195