PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DANMINAT BELAJAR SISWATERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PERSADA BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

(1)

ABSTRAK

PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWATERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

KELAS X SMA PERSADA BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh

FERDINAN SINAGA

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh cara belajar belajar terhadap hasil belajar siswa, (2) untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siawa, (3) untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa (4) Untuk mengetahui pengaruh cara belajar siswa, disiplin belajara siswa, dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada siswa kelas X SMA Persada Bandarlampung tahun ajaran 2013/2014.

Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan Ex Post Facto dan survei. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Persada Bandarlampung yang berjumlah 75 siswa. Pengumpulan data dilakukan, angket, dan dokumentasi. Data yang terkumpul melalui angket diolah dengan program SPSS. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linear sederhana,sedangkan untuk menguji hipotesis keempat mengggunakan regresi linier multipel.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) cara belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang ditempuh siswa kelas X SMA Persada Bandarlampung sebesar 18,8%, (2) disiplin belajar siswa berpengaruh terhadap siswa kelas X SMA Persada Bandarlampung sebesar 15,1%, (3) minat belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang ditempuh siswa di SMA Persada Bandarlampung sebesar 9,3%, (4) ada pengaruh signifikan cara belajar siswa, disiplin belajar siswa, dan minat belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa yang ditempuh siswa di SMA Persada Bandarlampung sebesar 18,9%.


(2)

SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

OLEH:

FERDINAN SINAGA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(3)

SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

(Skripsi)

OLEH:

FERDINAN SINAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

Lampiran

1. Kisi- Kisi Angket

2. Angket (Kuisioner) Uji Coba 3. Angket

4. Hasil Uji Coba Angket Cara Belajar Siswa (X1) 5. Hasil Uji Coba Angket Disiplin Belajar Siswa (X2) 6. Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa (X3)

7. Uji Validitas Variabel Cara Belajar Siswa (X1),Disiplin Belajar Siswa (X2),dan Minat Belajar Siswa (X3)

8. Uji Reabilitas Variabel Cara Belajar Siswa (X1),Disiplin Belajar Siswa (X2),dan Minat Belajar Siswa (X3)

9. Data Angket Variabel Cara Belajar Siswa (X1) 10. Data Angket Variabel Disiplin Belajar Siswa (X2) 11. Data Angket Variabel Minat Belajar Siswa (X3) 12. Rekapitulasi X1,X2,X3

13. Uji Normalitas 14. Uji Homogenitas 15. Uji Linearitas

16. Regresi Variabel Cara Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa 17. Regresi Variabel Disiplin Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa 18. Regresi Variabel Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa 19. Regresi Multipel Pengaruh Cara Belajar Siswa, Disiplin Belajr Siswa ,dan


(5)

(6)

KASIH KARUNIA YESUS KRISTUS

SELALU MENYERTAIKU


(7)

(8)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas limpahan Kasih Karunia-Nya saya dapatmenyelesaikan tugas akhir untuk mendapat gelar strata 1

saya, tak lupa saya ucapakan terima kasih kepada :

Bapak (Elyas Sinaga. Alm) dan Mamak (Maria Turnip) tercinta yang telah banyak berkorban demi sebuah perjuangan mengantarkanku dengan do a, kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan yang tiada ternilai harganya. Semoga Bapak beroleh

damai sejahtera di sisi_nya dan Mamak selalu mendapat kasih karunia Yesus Kristus dan penyertaan roh kudus.

Semua Abang, Kakak, Iparku yang sudah memberikan doa, kasih, dukungan dan telah menjadi perwakilan bapak di hatiku.(Abang Jes, Kakak Jes, Abang Theo, Kakak Theo, Lae Abel, Kakak Abel) dan kedua

adikku Nando dan Mawar yang selalu membantu dengan doa dan semangat serta Jasmine, Abel , dan Theo yang telah menjadi

penyemangat dalm hidupku.

Seluruh keluargaku terutama Opung, Tulang dan Nangtulang Rohani, Lae dan Kakak Andre yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungannya. Guru/dosen pendidik dan pengajarku

Sahabat-sahabat seperjuanganku Alamamater Tercinta


(9)

Penulis bernama Ferdinan Sinaga dilahirkan di Desa Poncowarno, Kec. Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah pada 05 April 1989. Penulis merupakan anak keempat dari enam bersaudara pasangan dari Bapak Elyas Sinaga dan Ibu Maria Turnip.

Pendidikan yang pernah ditempuh adalah Taman Kanak-Kanak Fransiskus Xaverius Kalirejo yang selesai pada tahun 1995, Sekolah Dasar Fransiskus Asisi Kalirejo selesai pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kalirejo selesai pada tahun 2004, Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Kalirejo selesai pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Ekonomi melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (2005). Pada tahun 2009 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding di Jogjakarta -Surabaya - Bali dan pada tahun 20011 juga penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Bandarlampung.


(10)

Segala pujian dan syukur kepada Tuhan atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Dr. Abdurahman, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Pembantu Dekan III FKIP

Unila.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.


(11)

Ekonomi dan selaku pembahas yang telah membantu mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

8. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Bapak dan Mamak, terimakasih atas kasih yang telah diberikan untukku, baik doa, motivasi, maupun materi yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun. 11. Abang dan Kakak Jasmine, Abang dan Kakak Theo, Lae dan Kakak Abel,

Nando serta Mawar atas doa doa dan semangatnya.

12. Seluruh keluarga terutama Opung, Tulang dan Nantulang Rohani, Lae dan Kakak Andre yang telah memberi doa dan motivasi.

13. Mahasiswa FKIP Ekonomi angkatan 2007 yang menjadi kawan seperjuangan di kampus.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini( Om Herdi, Rais, Ari, Wardani, Selasmai, Widodo, dan masih banyak yang tidak bia disebutkan namanya satu persatu).


(12)

penulis menjadi berkat dan semoga kasih karunia Tuhan selalu menyertai mereka semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandar Lampung, November 2014 Penulis,


(13)

(14)

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Kegunaan Penelitian ... 7

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Hasil belajar ... 9

2. Cara Belajar ... 11

3. Disiplin Belajar ... 22

4. Minat Belajar ... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Pikir ... 27

D. Hipotesis ... 31

III.METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Teknik Sampling ... 34

D. Variabel Penelitian ... 35

E. Definisi Konseptual Variabel………... 35

F. Definisi Operasioanal Variabel ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 38

H. Uji Persyaratan Instrumen... 38

1. Pengujian Validitas ... 38

2. Pengujian Reliabilitas ... 39

I. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 40

1. Syarat pengujian statistik parametik ... 30

1.1.Uji Normalitas ... 30

1.2.Homogenitas ... 41

2. UjiAsumsi Klasik Untuk Regresi ... 42


(15)

2.4.Uji Heteroskodestisitas ... 45

3. Teknik Analisis Data ... 47

3.1.Pengujian hipotesis sendiri-sendiri ... 47

3.2.Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 48

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50

B. Gambaran Umum Responden ... 57

C. Deskripsi Data ... 57

1. Data Cara Belajar Siswa ... 59

2. Data Sikap Siswa Tentang Pelajaran Akuntansi ... 60

3. Data Disiplin Belajar Siswa ... 61

4. Data Prestasi Belajar ... 62

D. Uji Persyaratan Analisis Data ... 63

1. Uji Normalitas ... 64

2. Uji Homogenitas ... 65

E. Uji Kelinieran... 66

1. Uji Kelinieran X1 terhadap Y ... 66

2. Uji Kelinieran X2 terhadap Y ... 67

3. Uji Kelinieran X3 terhadap Y ... 67

F. Uji Asumsi ... 68

1. Uji Multikolonieritas ... 66

2. Uji Autokorelasi ... 69

3. Uji Heteroskedasitas ... 70

G. Uji Hipotesis ... 71

1. Hipotesis Pertama ... 71

2. Hipotesis Kedua ... 73

3. Hipotesis Ketiga ... 75

4. Hipotesis Keempat ... 77

H. Pembahasan ... 80

1. Pengaruh Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil BelajarSiswa ... 80

2. Pengaruh Disiplin BelajarSiswaterhadap Hasil Belajar Siswa ... 82

3. Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 83

4. Pengaruh Cara Belajar Siswa, Disiplin Belajar, dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 84

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA


(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan di negeri kita sudah lebih maju dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama meningkatkan

kesejahteraannya. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan sangat penting. Pendidikan memuat hal-hal tentang nilai-nilai yang baik, benar, dan berguna untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Pendidikan memiliki banyak peran dalam kehidupan. Melalui proses

transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi lainnya. Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik dan terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja

diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap,


(17)

Pendidikan dalam proses pelakasanaannya terutama pendidikan formal seperti sekolah biasanya memililki masalah dalam proses pembelajarannya. Masalah-masalah pembelajaran adalah segala Masalah-masalah yang terjadi selama proses pembelajaran sendiri, masalah-masalah pembelajaran tetap akan dijumpai. Hal ini merupakan pertanda bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa.

Masalah-masalah pembelajaran baik intern maupun ekstern dapat dikaji dari dimensi guru maupun dimensi siswa, sedangkan dikaji dari tahapannya, masalah belajar dapat terjadi pada waktu sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudah, sedangkan dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi sebelum kegiatan belajar, selama proses belajar dan evaluasi hasil belajar.

Peneliti melakukan survey pada SMA Persada Bandar Lampung dan

menemukan prestasi belajar siswa yang ada di sekolah tersebut masih kurang memadai. Siswa yang yang menjadi peserta didik di SMA Persada Bandar Lampung kurang optimal dalam proses pembelajaran.

Kemampuan belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Proses belajar tersebut, terdiri dari banyak faktor yang

mempengaruhinya, antara lain cara belajar. Salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah cara belajar siswa tersebut. Peneliti dalam survei awal telah mengamati bahwa,


(18)

sebagian besar siswa banyak melakukan kesalahan dalam menerapkan cara belajar.

Ada beberapa kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan siswa dalam menerapkan cara belajar karena tidak memahaminya secara baik. Kesalahan-kesalahan itu banyak jenisnya dan ragamnya, dan juga dibalik Kesalahan- kesalahan-kesalahan itu terdapat berbagai macam alasan, baik yang disadari maupun tidak disadari oleh siswa yang bersangkutan. Jika hal tersebut dibiarkan terus dan tidak segera ditanggulangi, maka akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Cara belajar yang digunakan turut menentukan hasil belajar yang diharapkan. Cara belajar yang tepat akan membawa hasil yang memuaskan sedangkan cara belajar yang kurang tepat akan menyebabkan belajar itu tidak berhasil. Bermacam-macam cara belajar itu tidak terpisah satu sama lain, akan tetapi semua saling melengkapi. Namun kenyataanya siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam cara belajarnya yang mungkin disebabkan faktor-faktor tertentu.

Sebagai lingkungan pendidikan, maka ada baiknya lingkungan sekolah diatur, ditata, dijaga sedemikian hingga lingkungan itu akan menjadi pendidik, usaha tersebut diantaranya dengan diadakan peraturan dan tata tertib sekolah. Tetapi karena keadaan diri siswa dimana pada usia remaja umumnya penuh dengan gejolak emosi maka sering kelihatan tidak semua peraturan dan tata tertib sekolah itu sesuai dengan kehendak siswa, sehingga siswa dalam menyambut dan mengantisipasinya bermacam-macam. Ada yang biasa-biasa


(19)

saja dan ada pula yang tersamar menyatakan ketidaksenangan, keterpaksaan atau bahkan secara terang-terangan di tunjukkan dengan menentangnya. Jadi kedisiplinan timbul karena dengan demikian diharapkan timbul rasa ketaatan dan kedisiplinan yang merupakan kesadaran dari masing-masing individu.

Kecenderungan pada masa sekarang ini tidak sedikit siswa yang

mengabaikan peraturan-peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan di sekolah kenyataan ini antara lain kita temui para siswa terkesan dari cara berpakaian yang seharusnya baju dimasukkan tetapi masih ada yang tidak mengindahkan hal tersebut. Selain hal itu masih sering terlihat adanya siswa yang datang terlambat dalam mengikuti pelajaran di sekolah, contoh lain misalnya dalam pelaksanaan upacara bendera di sekolah ada sebagian siswa kurang disiplin dan kurang menghayati. Tentu masih ada hal lain lagi yang kurang mencerminkan disiplin siswa di sekolah. Sikap yang demikian itulah yang kemungkinan mempengaruhi dalam kedisiplinan belajarnya.

Siswa cenderung kurang menyadari bahwa dirinya adalah sasaran utama dalam pendidikan. Dalam proses pembelajaran dapat terlihat mereka hanya melakukan melakukan rutinitas belaka. Sebagian besar dari siswa hanya terlihat datang, masuk kelas untuk mengikuti mata pelajaran, kemudian pulang saat jam sekolah berakhir. Peserta didik dalam pelajaran ekonomi terlihat kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajarannya. Ketertarikan siswa akan belajar masih terasa minim. Hal ini mungkin

pengaruh dari internal siswa sendiri yaitu minat belajar. Apabila minat belajar seorang siswa kurang atau bahkan tidak ada


(20)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka hendak dikaji penelitian dengan judul“Pengaruh Cara Belajar Siswa, Disiplin Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut

1. Rendahnya hasil belajar siswa

2. Banyak siswa yang belum dapat menerapkan cara belajar yang efektif 3. Disiplin siswa masih kurang, baik dalam proses pembelajaran maupun

dalam pelaksaan peraturan-peraturan di sekolah.

4. Minat belajar siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah cara belajar siswa (X1), disiplin belajar (X2), minat belajar siswa (X3) dan hasil belajar siswa (Y) pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014.


(21)

D. Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian pada permasalahan yang sebenarnya, maka rumusan masalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut

1. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014?

4. Apakah ada pengaruh cara belajar, disiplin belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

1. Pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014.

2. Pengaruh disiplin pada pelajaran akuntansi terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014

3. Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014.


(22)

4. Pengaruh cara belajar, disiplin belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah 1. Manfaat Teoritis.

a. Memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dengan hasil belajar siswa.

b. Memberikan peluang peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lain yang belum digunakan dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi guru, hasil penelitian ini akan memberikan informasi hal-hal yang berhubungan dengan faktor-faktor berkaitan dengan siswa dalam pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

b. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan mengarahkan siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran ekonomi.


(23)

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek Penelitian.

Cara belajar siswa (X1), disiplin belajar(X2), minat belajar (X3) dan hasil belajar siswa (Y).

2. Subjek Penelitian.

Seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung. 3. Tempat Penelitian.

SMA Persada Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian.


(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar

Pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu dilihat melalui hasil belajar yang didapat dari evaluasi. Hasil belajar merupakan tujuan akhir yang selalu ingin dicapai dengan baik oleh siswa yang mengikuti proses pembelajaran. hasil belajar yang baik dapat diraih

apabila proses belajar dan pembelajaran yang terjadi berjalan dengan baik. Baik buruknya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil

merupakan hasil dari proses tersebut. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi belajar. Hasil belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik pada periode tertentu.

Belajar dan mengajar sebagai sesuatu proses mengandung tiga unsur pokok, yaitu tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar dan hasil belajar. Tujuan instruksional yang hendak dicapai pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa


(25)

sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa setelah terjadi melalui proses belajarnya. Dengan melalui tercapai tidaknya tujuan introksional yang diinginkan dapat dilihat dari bentuk hasil belajar siswa setelah mereka menempuh proses belajar mengajar, itulah yang dinamakan kegiatan penilaian.

Menurut Hamalik (2003) hasil–hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian–pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas. Sudjana (2004) berpendapat, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pangalaman belajar. Menurut Oemar Hamalik (2002) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam yaitu : (a) keterampilan dan kebiasaan; (b) pengetahuan dan pengertian; (c) sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah (Nana Sudjana, 2006: 22).

Dari pengertian tersebut di atas mengisyaratkan bahwa obyek yang dinilai adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil usaha yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses bembelajaran di sekolah yang ditunjukkan dengan prestasi. Di sekolah–sekolah baik SD, SMP, SMA hasil dari prestasi yang berupa nilai ditunjukkan dalam bentuk nilai rapot. Dari nilai rapot tersebut akan dapat diketahui apakah siswa tersebut berhasil atau tidak dalam proses belajar.


(26)

Djamarah dan Zain (2006:121) menggolongkan tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa 2. Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%

bahan pelajaran yang diajarkan dapat dihuasai oleh siswa.

3. Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.

4. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari aktifitas belajar yang telah dilakukan.Hasil belajar biasanya dapat berupa angka atau huruf sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan evaluasi pembelajaran.

Dalyono (2005: 55) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

menentukan pencapaian hasil belajar adalah faktor internal yang terdiri dari kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi, cara belajar dan disiplin belajar dan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

2. Cara Belajar Siswa

Setiap peserta didik pastinya ingin memiliki hasil belajar yang baik, karena dengan hasil belajar yang baik dapat memudahkan kita untuk melanjutkan pendidikan dan menuju ke cita-cita yang kita inginkan. Bukanlah hal yang mudah untuk mencapai hasil yang baik, hal ini


(27)

dan tidak selamanya berjalan dengan lancar. Terkadang siswa dapat menangkap pelajaran yang telah disampaikan dengan mudah, tetapi juga terkadang terasa sulit meskipun telah mengerahkan semua tenaga dan pikirannya untuk belajar. Dalam hal ini antara usaha dalam belajar dan hasil yang dicapai tidak berjalan dengan selaras. Hal ini dikarenakan tidak diketahuinya cara belajar yang efisien.

Menurut Hamalik dalam Eti Inrayuni (2010: 9), cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.

Menurut Slameto (2003: 32),cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas cara belajar adalah serangkaian kegiatan atau cara yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya untuk dapat menyerap informasi yang diperoleh agar mendapatkan hasil yang baik. Siswa perlu mengetahui cara belajarnya masing-masing agar tidak mengalami kesulitan dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai dapat baik.Menurut Dalyono (2005: 57-58), cara belajar seseorang juga mempengaruhi hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Menurut Hamzah (2005:67), perbedaan


(28)

gaya belajar menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.

Belajar ada yang menggunakan cara belajar yang efisien dan ada juga cara belajar yang tidak efisien. Seorang siswa yang menerapkan cara belajar yang efisien memunngkinkan dirinya dapat mencapai hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan siswa yang menerapkan cara belajar yang tidak efisien.

Menurut Slameto (2010: 73-87), belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk memperhatikan cara belajar yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Kondisi internal

Kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada di dalam diri siswa itu sendiri. Menurut Maslow ada tujuh jenjang kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi, yaitu:

a. kebutuhan fisiologis b. kebututhan akan keamanan

c. kebutuhan akan kebersamaan dan cinta d. kebutuhan akan status

e. kebutuhanself-actualisation

f. kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti g. kebutuhan estetik

2. Kondisi eksternal

Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar pribadi manusia. Misalnya, kebersihan rumah, penerangan, serta keadaan lingkungan fisik.

3. Strategi belajar

Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.

Belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan.


(29)

Kebisaan belajar seseorang akan mempengaruhi belajar seperti pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran konsentrasi dan mengerjakan tugas.

Beberapa cara belajar efektifyang digunakan dalam penelitian ini, mengacu pada pendapat Slameto (2003: 82-88)yaitu:

a. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar.Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil, seorang anak didikperlu mempunyai jadwal yang baik dan

melaksanakannya dengan teratur/disiplin.

Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah:

1) Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan tidur, belajar, makan,mandi, olahraga dan lain-lain.

2) Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari. 3) Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan

jenis-jenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus dipelajari.

4) Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. Sesudah waktu itu diketahui, kemudian dipergunakan untuk mempelajari pelajaran yang dianggap sulit. Pelajaran yang dianggap mudah dipelajari pada jam belajar yang lain.

5) Berhemat dengan waktu, setiap anak didik janganlah ragu-ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk juga belajar.


(30)

Sementara itu Djamarah dan Zain (2006: 46)mengungkapkan cara lain untuk membuat jadwal adalah dengan hitungan jam, di mana dalam satu hari ada 24 jam, yang digunakan untuk:

1) tidur 8 jam

2) makan, mandi, olahraga 3 jam 3) urusan pribadi dan lain-lain 2 jam 4) sisanya (1, 2, 3) untuk belajar 11 jam

Waktu sebelas jam digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih enam jam, sedangkan lima jam sisanya digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Kemudian macam-macam mata pelajaran yang dipelajari untuk tiap-tiap harinya diatur/ditentukan, sehingga setiap hari tertentu (misalnya tiap rabu) mempelajari mata pelajaran yang sama secara sungguh sungguh. Hari minggu digunakan untuk rekreasi demi kesegaran badan sesudah enam hari belajar. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat, haruslah dilaksanakan secara teratur, disiplin dan efisien.

b. Membaca dan Membuat Catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar.Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca.Agar dapat belajar dengan baik maka perlu membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alas belajar. Metode yang dipakai untuk belajar adalah metode SQR4 atauSurvey (Meninjau),Question(Mengajukan pertanyaan),Read(Membaca), Recite(Menghafal),Rewrite(Menulis kembali) danReview(Mengingat kembali). Sebelum membaca perlu meninjau/menyelidiki dulu tentang


(31)

gambaran/garis besar dari bab/buku yang akan dibaca, sesudah itu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab atau buku yang akan dibaca, dengan harapan itu akan terjawab sesudah membaca, sesudah itu barulah membaca.Sesudah membaca selesai, dilanjutkan menghafalkan (dengan bermakna) pokok-pokok yang penting, terus mencatat pokok-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban-jawaban pertanyaan, baik yang dibuat sendiri atau yang ada dalam

buku.Kegiatan terakhir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan yang sudah dipelajari.

Agar anak didik dapat membaca dengan efisien perlu memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.Kebiasaan-kebiasaan membaca yang baik itu adalah:

1) Memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda atau catatan-catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sunguh-sungguh semua buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh. Kesehatan membaca penting artinya demi keberlangsungan

membaca, yang meliputi: memejamkan mata atau memandang jauh sewaktu-waktu membaca, buku yang dibaca kelihatan jelas dengan sinar yang terang, jarak mata dengan buku ± 25 -30 cm, membaca pada meja belajar dan istirahat sesudah membaca ± 1 sampai 2 jam. Untuk keteraturan dan kedisiplinan dalam membaca perlu adanya jadwal yang ditepati pelaksanaannya.


(32)

2) Memberi tanda-tanda dalam buku bacaan akan mempermudah untuk membacanya, selain itu perlu juga adanya catatan-catatan baik di buku tersendiri atau pada buku bacaan (pada sisi kanan atau kiri halaman yang tidak ditulis). Perpustakaan adalah sumber buku yang akan melengkapi buku pribadi seseorang. Membaca harus

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berkonsentrasi penuh untuk memperoleh hasil yang baik.

Selain kebiasaan baik, ada juga kebiasaan belajar yang buruk, kebiasaan itu antara lain; membaca sambil bersuara, dengan menunjuk kata yang dibaca, mengulang-ulang, melihat satu kata demi satu kata, sambil tiduran, sambil makan makanan kecil, sambil mengobrol, sambil mendengarkan siaran radio atau TV dengan suara keras dan sambil melamun.Kebiasaan-kebiasaan itu perlu ditinggalkan dan diganti dengan kebiasaan yang baik.

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca.Catatan yang tidak jelas dan tidak teratur antara materi yang satu dengan materi lainnya akan menimbulkan rasa bosan dalam membaca, selanjutnya belajar jadi kacau. Sebaliknya catatan yang baik, rapi, lengkap, teratur akan menambah semangat dalam belajar, khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan membaca.Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang dikatakan pengajarharus ditulis, tetapi diambil intisarinya saja.Tulisan harus jelas dan teratur agar mudah dibaca atau dipelajari.Perlu ditulis juga tanggal dan hari mencatatnya, pelajaran apa, pengajarnya siapa, bab/pokok yang dibicarakan dan buku


(33)

pegangan wajib atau pelengkap.Buku pegangan wajib/pelengkap ini perlu untuk memperkaya dalam mempelajari mata pelajaran/bidang studi.

c. Mengulangi Bahan Pelajaran

Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan

pengulangan (review), bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak.Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari.

Cara ini dapat ditempuh dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan ataudapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuat.Agar dapat

mengulang dengan baik maka perlu disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh.Agar dapat menghafal bahan dengan baik hendaklah diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1) menyadari sepenuhnya tujuan belajar

2) mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihafal 3) mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal

4) menghafal secara teratur sesuai kondisi badan, yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.


(34)

d. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak

berhubungan dengan pelajaran.Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap orang, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda.Hal ini dipengaruhi oleh keadaan orang tersebut, lingkungan dan

pengalaman.Pemusatan pikiran merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat.Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang dihadapi atau dipelajari serta yang ada hubungannya saja.

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar.Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya.Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran.Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap anak didik yang belajar.Dalam kenyataan seseorang sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hal ini disebabkan karena: kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang tidak


(35)

mendukung, cuaca buruk dan lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan/masalah-masalah kesehatan jiwa dan raga) yang terganggu (badan lemah) dan bosan terhadap pelajaran atau sekolah.

Selanjutnya agar dapat berkonsentrasi dengan baik (untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi lebih baik), pelajar hendaknya berminat atau punya motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi, timbulnya kejenuhan dan kebosanan, menjaga kesehatan, menyelesaikan

soal/masalah-masalah yang mengganggu dan bertekad untuk mencapai hasil terbaik setiap kali belajar.Bagi pelajar yang sudah biasa

berkonsentrasi akan dapat belajar sebaik-baiknya kapan dan di mana pun juga. Bagi yang belum perlu mengadakan latihan-latihan, karena kemampuan berkonsentrasi adalah kunci untuk berhasil dalam belajar.Jadi kemampuan untuk konsentrasi akan menentukan hasil belajarnya.

e. Mengerjakan Tugas

Seperti disebutkan di muka bahwa salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan latihan-latihan.Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan pengajar, tetapi juga termasuk membuat/mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku atausoal-soal buatan sendiri.Sesuai prinsip di muka, jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar.Agar anak didik berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.


(36)

Masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dalam belajar. Menurut Suparno (2001: 112), gaya belajar seseorang merupakan sesuatu yang unik untuk dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan gaya belajar orang lain. Namun, ada beberapa tips yang dapat dicatat tentang tindakan-tindakan yang dapat membantu mengefektifkan seseorang dalam belajar, antar lain:

1. membuat rangkuman

2. membuat pemetaan konsep-konsep penting

3. membuat hal-hal yang esensial dan membuat komentar 4. membaca secara efektif

5. menciptakan lingkungan belajar yang baik 6. memanfaatkan sumber-sumber bacaan lain 7. menganalisis soal atau tugas

8. mengenal lingkungan

Cara belajar yang baik atau efektif dapat membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini disebabkan karena siswa memiliki cara belajar yang sudah teratur dan terprogram dengan melaksanakannya secara sungguh-sungguh. Berdasarkan penjelasan diatas, cara belajar yang efektif dalam penelitian ini yang mengacu pada pendapat Slameto dan Suparno adalah:

1. pembuatan jadwal dan pelaksanaan 2. membaca dan membuat catatan 3. mengulangi bahan pelajaran 4. konsentrasi

5. menciptakan lingkungan belajar yang baik 6. memanfaatkan sumber-sumber bacaan lain 7. mengerjakan tugas.

Cara belajar juga salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar hal ini sejalan dengan pendapat para ahli yaitu diantaranya pendapat Mahfud. Menurut Mahfud (2000: 19), cara belajar merupakan salah satu faktor yang esensial yang mempengaruhi hasil belajar, ia mengatakan anak yang


(37)

menggunakan waktu dengan tepat dan belajar dengan seefisien mungkin akan dapat memperoleh hasil prestasi yang baik pula, begitupun

sebaliknya. 3. Disiplin Belajar

Untuk memperoleh gambaran tentang disiplin belajar, maka terlebih dahulu diuraikan secara terperinci antara pengertian belajar dan disiplin belajar. Mengenai belajar telah dibahas lebih dulu, maka sekarang dibahas pengertian disiplin. Disiplin belajar merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan keberhasilan belajar pelajar. Disiplin belajar adalah keteraturan pelajar dalam menepati waktu belajar, perencanaan kegiatan, dan disiplin dalam menyelesaikan tugasnya. Pelajar yang memiliki disiplin yang tinggi akan mudah mendapatkan hasil yang memuaskan. Demikian pula sebaliknya, apabila disiplin belajar pelajar rendah maka hasil belajar yang diperoleh pelajar diperkirakan akan rendah pula.

Disiplin belajar berarti pelajar harus mentaati aturan dalam belajar seperti mentaati jadwal belajar yang telah ditentukan dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. The Liang Gie (1997:116) mengatakan bahwa ada beberapa kriteria disiplin belajar yaitu (a) mempunyai waktu dalam kegiatan belajar; (b) mempunyai target dalam belajar; (c) tujuannya jelas; (d) mempunyai dedikasi yang tinggi; menghilangkan kebiasaan yang merugikan dan ( f) bertanggung jawab atas tugas-tugas dan kewajiban yang telah disusun.


(38)

Sering ditemui pelajar yang tidak disiplin dalam belajar. Mereka hanya belajar setelah tahu bahwa besoknya akan ada ujian, sehingga belajarnya tidak maksimal. Hal ini terjadi karena pelajar tidak dapat mengatur waktu belajarnya dan tidak dapat memanfaatkan waktu yang tersedia

Belum adanya disiplin dalam belajar menunjukkan bahwa belum adanya kesadaran akan tujuan belajar dalam dirinya, sehingga pelajar tersebut tidak mau mendalami pelajaran yang telah diberikan oleh gurunya, tidak meyakini akan kemajuan, tidak ulet menghadapi kesulitan dan tidak tekun dalam mengerjakan tugas yang semuanya akan menyebabkan rendahnya hasil belajar pelajar tersebut. Apabila seseorang telah dapat memanfaatkan waktu luang dan mengatur waktu belajarnya atau dengan kata lain pelajar tesebut telah disiplin dalam belajar, maka secara tidak langsung akan mendapatkan cara-cara belajar yang baik. Disiplin belajar yang tinggi dan cara belajar yang baik membuat seseorang mempunyai kecakapan dalam belajar. Dengan demikian diharapkan pelajar akan memperkecil keinginan untuk malas belajar dan mencari gampangnya saja.

Peraturan atau tata tertib merupakan salah satu bagian untuk mencapai disiplin. Maka tata tertib belajar merupakan salah satu bagian untuk mencapai disiplin dalam belajar. Siti Rahayu (2005: 17) mengatakan disiplin belajar adalah sesuatu kekuatan, kepatuhan, kesetiaan seseorang terhadap tata tertib belajar agar ada suatu perubahan didalam diri


(39)

Disiplin belajar di sekolah dikatakan baik bila pelajar selalu mematuhi tata tertib belajar di sekolah. Sebaliknya disiplin belajar kurang baik, bila pelajar sering melanggar tata tertib belajar di sekolah. Disiplin belajar bagi diri sendiri dalam mempelajari sesuatu jaadwal adalah perlu. Sebab dengan menunda sesuatu pekerjaan berarti tidak berdisiplin. Dengan menunda tersebut hambatan sudah berada dihadapannya.

Disiplin diri sendiri ada apabila kita memerintah diri sendiri dan kita pula yang mematuhinya. Dengan demikian berarti diri sendiri pula yang mempunyai tata tertib yang dipergunakan sebagai pedoman dalam belajar atau bekerja dan apabila diri sendiri itu tidak mematuhi berarti tidak berdisiplin. Untuk, menciptakan disiplin diri sendiri, dalam belajar harus direncanakan, baik waktu, tempat, fasilitas maupun jenis yang akan dipelajarinya.

4. Minat Belajar

Pada dasarnya setiap individu mempunyai sifat ingin tahu. Seberapa besar sifat rasa ingin tahu tersebut akan muncul, pada akhirnya akan

berkembang menjadi sebuah minat. Apabila seorang siswa mempunyai minat begitu tinggi maka kemungkinan besar akan lebih gigih dalam mempelajari dan memperoleh nilai yang memuaskan.

Syaiful Bahri Djamarah (2002 :132 ) mengemukakan bahwa : “ minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh “. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan


(40)

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat dan dekat hubungan tersebut smakin besar.

Dari pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 132) maka dapat ditemukan unsur–unsur penting dari minat, yaitu :

a. Kesadaran

Secara definisi kesadaran dapat diartikan sebagai sifat yang termuat dalam proses kejadian tertentu pada seseorang yang hidup dan dianggap sesuatu yang unik serta dapat digambarkan sebagai suatu kemauan untuk mengadakan pengamatan terhadap suatu proses atau kejadian sebagaimana adanya.

b. Perhatian

Perhatian adalah merupakan pemusatan seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan pada sesuatu atau kelompok obyek.

c. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran terhadap sesuatu hal dengan menyampingkan semua hal lain yang tidak ada

hubunganya. Pada dasarnya konsentrasi merupakan akibat dari perhatian yang bersifat spontan yang ditimbulkan oleh minat suatu obyek.

d. Kemauan

Kemauan adalah suatu gejala psikis yang dapat mendorong seseorang untuk berjuang secara gigih untuk menguasai pelajaran yang dipelajari.


(41)

Bedasarkan uraian di atas maka minat belajar adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati), kesadaran jiwa yang sifatnya aktif dari seseorang untuk menerima materi pembelajaran itu ada sangkut pautnya dengan dirinya. Dengan minat akan menimbulkan sikap senang dan positif. Sebaliknya kalau tidak ada minat akan menimbulkan sikap tidak senang atau negatif. Tidak adanya minat bisa disebabkan karena hambatan-hambatan yang ada.

Minat belajar merupakan salah satu yang menentukan keberhasilan proses belajar. Minat termasuk faktor internal berupa kemauan atau

kecenderungan untuk terikat terhadap sesuatu. Kurangnya minat belajar mengakibatkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar sehingga menghambat belajar.Jadiminat adalah rasa terkaitnya seseorang terhadap sesuatu obyek, di mana obyek tersebut dirasakan dapat memberikan sesuatu yang berguna dan sangat penting bagi dirinya sehingga dapat menimbulkan dorongan atau keinginan untuk mendapatkannya.

B. Penelitian yang relevan

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,yaitu:

Tabel 1. Penelitian yang relevan

No Nama Judul Hasil yang relevan

1 Yuli Kurniawan(2012) Pengaruh Cara Belajar Siswa, Sikap SiswaPada Pelajaran Akuntansi, dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Mengatakan ada pengaruh cara belajar siswa, sikap siswa pada pelajaran akuntansi, dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa yang dikarenakan thitung > t tabel yaitu 5,507>2,736


(42)

2 Eti Inrayuni (2011) Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS MAN 1 Metro tahun pelajaran 2010/2011

Mengatakan ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar yang dikarenakan thitung > t tabel yaitu 4,073 > 1,675

3 Febri Listiana Damayanti (2009)

Pengaruh motivasi, cara belajar da cara guru mengajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahua sosial semester ganjil siswa kelas VII SMPN 1 Natar Lampung Selatan tahun ajaran 2008/2009.

Mengatakan ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar yang dikarenakan thitung > t tabel yaitu 5,073 > 2,315

C. Kerangka Pikir

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang dilakukan dengan suatu usaha-usaha untuk memperoleh pengalaman dalam hidupnya yang berlangsung secara terus menerus. Saat proses belajar, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

1. Pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar.

Cara belajar adalah serangkai kegiatan atau cara yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dalam belajar. Untuk mendapat hasil belajar yang baik, siswa perlu memperhatikan cara belajarnya. Siswa perlu melaksanakan cara-cara belajar yang efektif dan tepat. Pada umumnya siswa hanya belajar

menjelang ujian saja. Cara belajar yang baik menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang baik.Cara belajar siswa yang meliputi pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi terhadap suatu hal yang

dipelajari, dan mengerjakan tugas. Kesemuanya itu dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang optimal. Siswa yang memiliki


(43)

cara belajar kurang efisien akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar yang tidak optimal dan sebaliknya.

2. Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar.

Belajar dapat dibatasi dalam proses perubahan perilaku, maka dilihat dari ruang lingkupnya aktifitas belajar menyangkut aktifitas belajar di sekolah maupun di rumah. Dengan demikian, maka dapat diidentifikasi bahwa disiplin belajar adalah keadaan sikap mental anak yang dengan senang hati tunduk pada aturan-aturan ketertiban dalam merubah perilaku melalui kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah.

Kondisi yang dinamis, tertib dan aman adalah merupakan pencerminan dari kedisiplinan atau kehadiran dan kepatuhan, baik itu disiplin kepala sekolah, guru maupun siswa yang didasari oleh kesadaran dalam menjalankan dan melaksanakan peraturan. Belajar bertujuan untuk

mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu kebiasaan, dan kebiasaan dalam belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh karena itu, jelaslah bahwa masalah disiplin belajar siswa merupakan hal yang sangat penting, karena jika kedisiplinan tersebut telah tertanam dalam diri anak, maka ia akan berusaha untuk belajar secara teratur, kontinue, dan ajeg sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada, sehingga akan tercapai sebuah prestasi dalam belajar.


(44)

3. Pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar

Minat belajar juga mempunyai peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika. Siswa yang

mempunyai minat belajar yang tinggi, akan merasa senang dan

bersungguh-sungguh dalam belajar.Dengan adanya minat belajar pada suatu mata pelajaran, siswa akan cenderung memberikan perhatian yang khusus pada pelajaran tesebut sehingga akan dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman mengenai materi pelajaran yang berindikasi meningkatkan hasil belajar siswa.

Belajar yang dilakukan dengan penuh minat akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Seseorang yang berminat dalam proses belajar maka akan mendapatkan hasil belajar yang baik.

4. Pengaruh cara belajar siswa, disiplin belajar, dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar.

Cara belajar siswa, sikap disiplin belajar dan minat belajar siswa akanberpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini dapat dilihat apabila siswa memiliki cara belajar yang baik dan diikuti dengan disiplin belajar yang baik serta minat belajar yang tinggi maka siswa akan mudah

menerima materi pelajaran dalam proses pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh siswa pun akan maksimal. Sebaliknya, apabila cara belajar siswa kurang tepat dantingkat disiplin yang rendah serta minat belajarnya


(45)

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y), cara belajar siswa (X1), disiplin belajar (X2), minat belajar siswa (X3).Peneliti ingin mengetahui pengaruh antara cara belajar siswa terhadap hasil belajar, pengaruh disiplin belajar siswa terhadaphasil belajar, pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar, dan pengaruh cara belajar, disiplin belajar, dan minat belajar terhadap hasil belajar .

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berfikir penelitian ini dapat disederhanakan:

bbb

Gambar 1: Pengaruh cara belajar (X1),displin belajar (X2) dan minat belajar (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y).

Cara belajar (X1)

Disiplin Belajar (X2)

Hasil Belajar siswa (Y)

Minat Belajar (X3)


(46)

D. Hipotesis

Berasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA

Persada Bandar Lampung Tahun ajaran 2013/2014.

2. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung Tahun ajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung Tahun ajaran 2013/2014.

4. Ada pengaruh cara belajar, disiplin belajar, dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung Tahun ajaran 2013/2014.


(47)

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post facto. Pendekatanex post factoadalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono; 2004:7). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi.

Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu populasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada ditempat penelitian sehingga menggunakan pendekatanex post factodan survey.

Sedangkan metode survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dimana peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya ( Sugiyono; 2011: 12).


(48)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono; 1999:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung yang berjumlah sebanyak 108siswa. 2. Sampel

Menurut Arikunto (2000: 109), yang dimaksud dengan sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti.

Rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Taro Yamane dengan rumus:

n

=

( )

keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikansi (Riduan; 2005:65)

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini yaitu :


(49)

C. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel adalahprobabilitysampel dengan menggunakan Proporsional random sampling.Teknik ini merupakan pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi unsur (anggota) populasi yang dipilih untuk menjadi sampel (Sugiyono; 2009: 120).

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir; 2000:82), hal ini dilakukan dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas =

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 108 siswa dari seluruh populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel, dengan melakukan undian secara acak pada populasi maka terpilihlah beberapa data responden yang menjadi sampel. Cara undian ini merupakan salah satu carayang digunakan untuk menarik sampel dengan menggunakanpropability random sampling.


(50)

D. Variabel Penelitian

Variable yang terdapat dalam penelitian ini yakni. 1. Variabel indipenden atau variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam hal penelitian ini variabel bebasnya adalah Cara belajar (X1), disiplin belajar (X2) dan minat belajar siswa (X3).

2. Variable dependen atau variabel terikat

Variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa (Y).

E. Definisi Konseptual Variabel

Untuk mempermudah mengamati dan mengukur tiap variabel maka perlu didefinisikan secara operasional dan konseptual dari tiap variabel

penelitian ini. Definisi opersional variable dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang dapat memberikan berbagai macam penilaian serta gambaran atas apa yang diteliti sehingga tampak lebih nyata fenomena-fenomena yang terjadi. Sedangkan definisi konseptual variable adalah penarikan batas yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas dan tegas

1. Cara belajar merupakan salah satu faktor yang esensial yang mempengaruhi hasil belajar, ia mengatakan anak yang menggunakan waktu dengan tepat dan belajar dengan seefisien mungkin akan dapat memperoleh hasil yang baik pula, begitupun sebaliknya.

2. Disiplin diri sendiri ada apabila kita memerintah diri sendiri dan kita pula yang mematuhinya. Dengan demikian berarti diri sendiri pula yang mempunyai tata


(51)

tertib yang dipergunakan sebagai pedoman dalam belajar atau bekerja dan apabila diri sendiri itu tidak mematuhi berarti tidak berdisiplin. Untuk,

menciptakan disiplin diri sendiri, dalam belajar harus direncanakan, baik waktu, tempat, fasilitas maupun jenis yang akan dipelajarinya.

3. Minat Belajaradalah suatu kekuatan, kepatuhan, kesetiaan seseorang terhadap tata tertib belajar agar ada suatu perubahan didalam diri seseorang.

4. Hasil Belajar adalahadalah hasil yang diperoleh siswa dari aktifitas belajar yang telah dilakukan.Hasil belajar biasanya dapat berupa angka atau huruf sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan evaluasi pembelajaran.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstrak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur.

Berikut operasional variabel dalam penelitian ini. 1. Cara belajar siswa.

Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Kegiatan belajar mencakup: persiapan belajar, pembuatan jadwal belajar, cara membaca dan membuat catatan,cara mengulangi pelajaran, konsentrasi belajar, membuat situasi


(52)

yang kondusif, memanfaatkan sumber-sumber bacaan lain, dan mengerjakan tugas dan ujian.

2. Disiplin belajar siswa

Disiplin belajar adalah sesuatu kekuatan, kepatuhan, kesetiaan seseorang terhadap tata tertib belajar agar ada suatu perubahan didalam diri

seseorang. Disiplin belajar mencakup kepatuhan siswa dalam mengerjakan tugap dan kemampuan siswa dalam mengatur waktu

3). Minat belajar siswa.

Minat belajar adalah suatu gejala psikis sebagai kecenderungan bertingkah laku diantaranya memiliki perasaan senanang dalam belajar, kosentrasi dan memerhatikan dalam proses belajar, serta adanya kemauan dan kesadaran untuk belajar.

4). Hasil belajar siswa.

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah; 2002: 13).

Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, yang dinyatakan ke dalam ukuran dan data hasil belajar. (Sudjana, 2005: 65)


(53)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi

Dokumentasi ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yang berupa jumlah siswa dan prestasi belajar siswa sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. 2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono; 2011: 199). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai cara belajar siswa, sikap siswa pada mata pelajaran akuntansi dan disiplin belajar siswa. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014.

H. Uji Persyaratan Instrumen

Uji persyaratan instrumen digunakan untuk menguji apakah alat ukur yang kita gunakan baik berupa kuesioner atau butir soal dapat mengukur apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini serta dapat dipercaya atau tidak hasil yang diperoleh nantinya.

1. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen


(54)

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Metode uji kevalidan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product momentsebagai berikut :

rxy=

( )( )

{ ( ) }{ ( ) }

Keterangan :

rxy= koefisien korelasi antara variabel x dan y N = jumlah sampel yang diteliti

X = skor total X Y = skor total Y Arikunto (2005: 75).

Dengan criteria pengujian jika harga rhitung> rtabeldengan taraf

signifikansi 0,05 dan dk = n-2 maka, alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung< rtabelmaka alat ukur tersebut tidak valid (Sugiyono, 2009: 183).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat dipercaya dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan rumus alpha untuk menguji tingkat reliabilitas, yaitu :

r

11

=

1

Keterangan :

r11= reliabilitas yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total


(55)

Selanjutnya untuk menginterprestasikan besarnya nilai r11dengan indeks korelasi:

0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah

Kriteria pengujian, pabila rhitung> rtabel,dengan taraf signifikansi 0,05, maka angket sebagai intrumen penelitia memenuhi syarat reliable I. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda

1. Syarat Pengujian Statistik Parametrik

Menurut Sudarmanto (2005: 104), persyaratan untuk menggunakan statistik parametrik adalah skala penelitian harus berupa skala interval, selain itu harus memenuhi uji normalitas dan uji homogenitas.

1.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada penelitian ini digunakan ujiLilliefors dengan rumus sebagai berikut:

Zi =

Keterangan: X = rata-rata

S = Simpangan Baku

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pengamatan X1, X2, ……Xndijadikan angka baku Z1, Z2, …….Zn yang dicari dengan rumus :


(56)

2. Menghitung peluang F (zi) = P (z < zi)

3. Menghitung S (zi) adalah S (zi) =banyaknya z1, z2, … znyang < zi

4. Menghitung selisih F(zi)–S (zi) kemudian ditentukan harga mutlak 5. Ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai Lo.

Rumusan Hipotesis:

Ho: data berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria Pengujian:

• Tolak Hoapabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal.

• Terima Hoapabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah normal.

1.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji BARTLET, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Varians gabungan dari semua sampel dengan menggunakan rumus:

S2= ( )

( )

b. Menghitung harga satuan B dengan rumus, B = (Log s2) (

1)menggunakan uji chi-kuadrat untuk uji Bartlet, yaitu: X2= (1n10){ ( 1) log }


(57)

Rumus Hipotesis :

Ho= varians populasi adalah homogeny Ha= varians populasi adalah tidak homogeny Kriteria:

Tolak hipotesis nol jika X2> X2(1– α)(k –1)didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1– α) dan dk = (k –1) (Sudjana, 2005: 263).

2. Uji Asumsi Klasik Untuk Regresi

Menurut Sudarmanto (2005: 124), untuk menggunakan regresi linear ganda sebagai alat analisa perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu, apabila persyaratan itu terpenuhi, maka regresi linear ganda dapat

digunakan. Beberapa syarat yang perlu diujikan sebelumnya adalah sebagai berikut.

2.1 Linearitas Regresi

Uji kelinearan regresilinier multipledengan menggunakan statistik F dengan rumus:

F =

Keterangan:

S2TC = Varians Tuna Cocok S2G = Varians Galat

Untuk melakukan uji linieritas diperlukan adanya rumusan hipotesis sbb:

H0: Model regresi berbentuk linier H1: Model regresi berbentuk non linier


(58)

Dengan dk (k-2) dengan dk penyebut (n-k) dengan α = 0,05 tertentu. Kriteria uji, apabila Fhitung< Ftabelmaka Hoditolak yang menyatakan linier dan sebaliknya jika Fhitung> Ftabelmaka Hoditerima yang menyatakan tidak linier (Sudjana dalam Rusman, 2010: 175). Untuk mencari Fhitungdigunakan tabel ANAVA sebagai berikut.

Tabel 2. Daftar analisa varian Sumber Varians Derajat Kebebasan (dk) Jumlah Kuadrat (JK) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)

Fhitung Ftabel

Total N - Linier Linier

Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2 JKReg (a) JKReg (b/a) JKRes JKReg (a) JKReg (a/b) JKRes Keterangan : Tuna Cocok Kesalahan (error) k-2 n-k JKTC JKE RJKTC RJKE

2.2 Uji Multikolinieritas

Metode untuk uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasiproduct momentsebagai berikut :

rxy

=

( )( )

{ ( ) }{ ( ) }


(59)

Rumusan hipotesis yaitu:

H0: tidak terdapat hubungan antar variabel independen H1: terdapat hubungan antar variabel independen Kriteria Hipotesis yaitu:

Apabila rhitung< rtabeldengan dk=n dan alpha 0,05= maka H0ditolak sebaliknya jika rhitung> rtabelmaka H0diterima.

2.3 Uji Autokorelasi

Metode untuk uji Autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalahstatistic d Durbin-Waston.Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan

waktu(seperti datatime series) atau urutan tempat atau ruang (data cross section), atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri (Sugiarto dalam Sudarmanto, 2005: 142). Lanjut dalam bukunya Sudarmanto tahap yang harus dilakukan untuk memperoleh atau menghasilkan harga koefisien Durbin-Waston dengan menggunakan SPSS yaitu sebagai berikut.

1. Pilih dan klik menuanalyze,pilihregression, kemudian pilih dan kliklinear.

2. Pada kotakDependentisikan variabel dependennya yaitu variabel Y.

3. Pada kotakindependentisiskan semua variabel independennya (X). 4. Pilih dan klik atauceklistpada kolomDurbin-Watson.


(60)

Rumus hipotesis yaitu.

H0: tidak terjaadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan. H1: terjadi adanya eutokorelasi diantara data pengamatan. (Sudarmanto, 2005: 143).

kriteria:

Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau mendekati angka 2dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi (rietveld dan Sunaryanto dalam Sudarmanto, 2005: 143)

2.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sudarmanto (2005:147), uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Gujarati dalam Sudarmanto (2005: 148), menyatakan pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, yaiturank korelasidariSpearman. Pengujianrankkorelasispearmankoefisien korelasi rank dari Spearman di definisikan sebagai berikut.

rs= 1–6

dimanad1= perbedaan dalam rank yang diberikan dari individu atau

fenomena ke i.


(61)

Gujarati (2000: 176) menjelaskan koefisien korelasi rank tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskodestisitas sebagai berikut:

Asumsikan :

Y1= β0+ β1X1+ Ui

Langkah I cocokkan regresi terhadap data mengenai Y residual ei

Langkah II dengan mengabaikan tandaei dan Xisesuai dengan

urutan yang meningkatkan atau menurunkan dan menghitung koefisienrankkorelasi spearman

r

s= 1–6 ( )

langkah III dengan mengasumsikan bahwa koefisienrank korelasipopulasi Psadalah 0 dan N > 8 tingkat penting

signifikan dari rsyang disampel dengan diuji dengan pengujian t sebagai berikut.

t =

dengan derajat kebebasan = N-2 kriteria pengujian:

Jika nilaityang dihitung melebihi nilai tkritiskita bisa menerima


(62)

Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rsdapat dihitung antarae1dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji tingkat

penting secara statistik, dengan pengujian t (Gujarati, 2000: 177). 3. Teknik Analisis Data

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga megukur keeratan hubungan antara X dan Y digunakan analisis regresi.

3.1 Pengujian Hipotesis Secara Sendiri-sendiri

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga, yaitu pengaruh metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi, dan pengaruh minta belajar terhadap hasil belajar ekonomi digunakan statistik t dengan model regresi linier sederhana, yaitu :

Ŷ= a + bX Keterangan :

a =

( )( ) (( )() )

b =

( ( )() )

Keterangan :

Ŷ= subyek dalam variabel yang diprediksikan a = nilaiintercept(konstanta) harga Y jika X = 0

b = koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y X = subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu


(63)

Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji signifikansi dengan rumus uji t sebagai berikut:

t

0

=

Keterangan :

t0= nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi Sb = standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis yaitu :

Jika thitung> ttabel, maka H0ditolak dan jika thitung< ttabel, maka H0 diterima. ttabeldiperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1– α) dan dk = n– 2” (Sudjana, 2005:315).

3.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Serentak/bersama-sama) Untuk pengujian hipotesis keempat yaitu untuk mengetahui pengaruh metode mengajar guru, media pembelajaran, dan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi menggunakan rumus model regresi linier multiple, yaitu:

Ŷ= a + b1X1 + b2X2+ b3X3 Keteranngan :

Ŷ= nilai ramalan untuk variabel Y a = nilai intercept (konstanta) Y bila X=0

b = koefisien arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+), maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = variabel bebas (Sudjana, 2005: 346)


(64)

Kemudian untuk menguji signifikan simultan dilakukan uji F dengan rumus:

F =

/

/( )

Keterangan :

JK (reg) = b1 + +

JK (sis) = ( )

n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok Dengan Ft= Fα (k : n –k–1) Keterangan :

α = tingkat signifikansi k = banyaknya kelompok n = banyaknya responden

Dengan kriteria uji adalah : “tolak H0jika Fhitung> Ftabeldan Ha

diterima, demikian pula sebaliknya, Ftabeluntuk dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikan α = 0,05”(Sudjana, 2005:347).


(65)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan mengenai pangaruh cara belajar, disiplin belajar siswa, dan minat belajar siswa terhadap hasil belajarsiswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajarSMA Persada Bandar Lampung. Cara belajar berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung.

2. Ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar siswa diSMA Persada Bandar Lampung. Disiplin belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung.

3. Ada pengaruh minat belajar siswa terhadaphasil belajarsiswa diSMA Persada Bandar Lampung.

4. Ada pengaruhcara belajar siswa, disiplin belajar siswadan minat belajarsiswa secara bersama-sama terhadap hasil belajarsiswa diSMA Persada Bandar Lampung.


(66)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh cara belajar siswa, sikap siswa tentang pelajaran akuntansi, dan disiplin belajarsiswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa diSMA Persada Bandar Lampungtahun pelajaran 2013/2014, maka penulis menyarankan hal-hal berikut.

1. Cara belajar pada intinya mengatur peserta didik untuk menentukan pola belajarnya yang efisien agar mereka memahami bagaimana seharusnya belajar yang baik da efisien, beradaptasi terhadap cara belajar yang baik dan lingkungan belajar. Hendaknya guru meningkatkan cara belajar yang lebih efisien, sehingga mendorong adanya apresiasi pada siswa terhadap peningkatan prestasi.

2. Disiplin belajar yang baikakan dapat meningkatkanhasil belajar, akan tetapi hendaknya guru juga harus terus meningkatkannya bukan hanya siswa saja yang perlu disiplin dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini penting untuk mempelajari memperlancar proses pembelajaran sehingga peningkatan hasil belajarmenjadi lebih baik.

3. Minat belajar yang yang kuat dan positif akan dapat meningkatkanhasil belajar, apabila minat seorang siswa akan belajar diberikan dukungan maka akn

membantu siswa dalam memeroleh hasil belajar yang baik. Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang kuat akan membuat siswa itu memiliki antusias yang tinggi terhadap dalam proses belajar, apabila diberikan dukungan baik berupa bantuan semangat, bimbingan guru, atau diberikan perhatian lebih maka akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar.

4. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya cara belajar, disiplin belajar siswa, dan minat belajar siswa. Oleh karena itu, hendaknya guru mampu menyeimbangkan faktor-faktor tersebut sehingga tercipta suasana


(67)

pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien akan menjadikan situasi yang kondusif sehingga akhirnya akan hasil belajar akan meningkat. Selain ketiga faktor tersebut masih banyak lagi faktor lainnya, untuk itu peneliti menyarankan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti faktor-faktor lainnya yang juga mempengaruh hasil belajar siswa.


(68)

Dalyono. 2005.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Hasbullah. 2005.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ihsan, Fuad. 2005.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Koestoro, Budi. 2006.Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.

Surabaya: Yayasan Kampusina.

Majid, Abdul. 2005.Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakkarya.

Mulyasa. 2008.Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara Nasution. 2006.Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar.Jakarta: Raja Grafindo. Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta

. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.Analisis Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(1)

Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji signifikansi dengan rumus uji t sebagai berikut:

t

0

=

Keterangan :

t0= nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi Sb = standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis yaitu :

Jika thitung> ttabel, maka H0ditolak dan jika thitung< ttabel, maka H0 diterima. ttabeldiperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1– α) dan dk = n– 2” (Sudjana, 2005:315).

3.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Serentak/bersama-sama)

Untuk pengujian hipotesis keempat yaitu untuk mengetahui pengaruh metode mengajar guru, media pembelajaran, dan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi menggunakan rumus model regresi linier multiple, yaitu:

Ŷ= a + b1X1 + b2X2+ b3X3 Keteranngan :

Ŷ= nilai ramalan untuk variabel Y a = nilai intercept (konstanta) Y bila X=0

b = koefisien arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+), maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = variabel bebas (Sudjana, 2005: 346)


(2)

F =

/( )

Keterangan :

JK (reg) = b1 + +

JK (sis) = ( )

n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok Dengan Ft= Fα (k : n –k–1) Keterangan :

α = tingkat signifikansi k = banyaknya kelompok n = banyaknya responden

Dengan kriteria uji adalah : “tolak H0jika Fhitung> Ftabeldan Ha

diterima, demikian pula sebaliknya, Ftabeluntuk dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikan α = 0,05”(Sudjana, 2005:347).


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan mengenai pangaruh cara belajar, disiplin belajar siswa, dan minat belajar siswa terhadap hasil belajarsiswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajarSMA Persada Bandar Lampung. Cara belajar berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung.

2. Ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar siswa diSMA Persada Bandar Lampung. Disiplin belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XSMA Persada Bandar Lampung.

3. Ada pengaruh minat belajar siswa terhadaphasil belajarsiswa diSMA Persada Bandar Lampung.

4. Ada pengaruhcara belajar siswa, disiplin belajar siswadan minat belajarsiswa secara bersama-sama terhadap hasil belajarsiswa diSMA Persada Bandar Lampung.


(4)

siswa diSMA Persada Bandar Lampungtahun pelajaran 2013/2014, maka penulis menyarankan hal-hal berikut.

1. Cara belajar pada intinya mengatur peserta didik untuk menentukan pola belajarnya yang efisien agar mereka memahami bagaimana seharusnya belajar yang baik da efisien, beradaptasi terhadap cara belajar yang baik dan lingkungan belajar. Hendaknya guru meningkatkan cara belajar yang lebih efisien, sehingga mendorong adanya apresiasi pada siswa terhadap peningkatan prestasi.

2. Disiplin belajar yang baikakan dapat meningkatkanhasil belajar, akan tetapi hendaknya guru juga harus terus meningkatkannya bukan hanya siswa saja yang perlu disiplin dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini penting untuk mempelajari memperlancar proses pembelajaran sehingga peningkatan hasil belajarmenjadi lebih baik.

3. Minat belajar yang yang kuat dan positif akan dapat meningkatkanhasil belajar, apabila minat seorang siswa akan belajar diberikan dukungan maka akn

membantu siswa dalam memeroleh hasil belajar yang baik. Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang kuat akan membuat siswa itu memiliki antusias yang tinggi terhadap dalam proses belajar, apabila diberikan dukungan baik berupa bantuan semangat, bimbingan guru, atau diberikan perhatian lebih maka akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar.

4. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya cara belajar, disiplin belajar siswa, dan minat belajar siswa. Oleh karena itu, hendaknya guru mampu menyeimbangkan faktor-faktor tersebut sehingga tercipta suasana


(5)

pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien akan menjadikan situasi yang kondusif sehingga akhirnya akan hasil belajar akan meningkat. Selain ketiga faktor tersebut masih banyak lagi faktor lainnya, untuk itu peneliti menyarankan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti faktor-faktor lainnya yang juga mempengaruh hasil belajar siswa.


(6)

Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasbullah. 2005.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ihsan, Fuad. 2005.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Koestoro, Budi. 2006.Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.

Surabaya: Yayasan Kampusina.

Majid, Abdul. 2005.Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakkarya.

Mulyasa. 2008.Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara Nasution. 2006.Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar.Jakarta: Raja Grafindo. Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta

. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.Analisis Linear Ganda dengan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu.


Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 3 79

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

ABSTRAK PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 40 74

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 84

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 103

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KASUI PASAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 71

PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DANMINAT BELAJAR SISWATERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PERSADA BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 5 68

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 77

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA TRI SUKSES NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 7 77