28
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Koefisien keseragaman CUCoefficient Uniformity
Tabel 3. Keran Setengah penuh
Nilai koefisien keseragaman untuk keran setengah penuh dan keran penuh
dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Dari tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata koefisien keseragaman 87,28 . Nilai ini masih belum mencapai standart
koefisien keseragaman 90 . Hal ini disebabkan air yang disalurkan ke setiap tanaman memiliki debit air yang berbeda atau tidak seragam, karena lubang tidak
seragam akibat pengerjaannya dilakukan secara manual, adapun debit yang dihasilkan pada keran setengah penuh adalah 10,51 litermenit.
Tabel 4. Keran Penuh
Dari tabel 4 memperoleh nilai rata-rata koefisien keseragaman 84,41 . Nilai ini masih dibawah standart koefisien keseragaman dan lebih rendah lagi
dibandingkan dengan keran setengah penuh. Debit yang dihasilkan pada keran penuh mencapai 18,07 litermenit. Adapun nilai volume air yang tertampung dari
setiap wadahnya dapat dilihat pada lampiran 5, 6, 7.
No Ulangan
Koefisien Keseragaman 1
I
84.26
2 II
87.58
3
Rata-rata
III
90.01 87.28
No Ulangan
Koefisien Keseragaman 1
I
82.69
2 II
84.04
3 Rata-rata
III
86.51 84.41
Universitas Sumatera Utara
Keran setengah penuh lebih besar nilai koefisien keseragaman irigasinya dibandingkan dengan keran penuh. Ini dikarenakan pada keran setengah penuh,
aliran air dari setiap lubang pengeluaran lebih kecil dibandingkan dengan keran penuh. Pada keran penuh, dengan debit yang lebih besar, namun dengan diameter
lubang yang sama maka kecepatan pancaran air pada keran penuh akan lebih besar sesuai dengan rumus Q = V x A sehingga air yang tertampung dimedia
tampung sangat berbeda-beda besarnya atau volumenya. Hal ini yang menyebabkan koefisien keseragaman air irigasi pada keran penuh lebih rendah.
2. Kualitas air
Proses penyaringan air secara biologis dapat mempertahankan kualitas air seperti sedia kala. Pada penelitian ini penyaringan secara biologis dengan
menggunakan tanaman mentimun Cucumis sativus L dan tanaman kangkung Ipomoea reptans serta menggunakan tangki bioball diharapkan kualitas air tetap
terjaga. Kualitas air termasuk sangat penting dalam proses pembudidayaan ikan serta irigasi untuk tanaman.
DO oksigen terlarut
Hasil penelitian memperoleh nilai DO selama 3 bulan berturut-turut tertera pada tabel 5:
Tabel 5. Data DO Bulan
Minggu mgl I
II III
IV Juni
2,65 1,70
Juli 1,55
5,7 5,9
6,1 Agustus
6,3 6,3
6,41 6,41
September 6,5
6,55 6,9
6,8
Universitas Sumatera Utara
Hasil yang diperoleh dalam kurun waktu tiga bulan Juni-September setiap minggunya rata-rata 6 ppm mgl. Adapun batas ambang dari parameter
DO yang diperbolehkan dalam budidaya sistem akuaponik ini adalah minimum 4 ppm mgl.DO yang diperoleh menunjukan bahwa penyaringan air dengan
tanaman mentimun berbasis teknologi akuaponik cukup baik untuk budidaya ikan gurami. Sesuai dengan pernyataan Sapto Ciptanto 2010, proses fotosintesis
tumbuhan berklorofil dengan energi sinar matahari akan menghasilkan oksigen. Hal ini membantu meningkatkan DO yang digunakan ikan dan plankton untuk
bernafas.
Derajat Kemasaman pH
Hasil penelitian memperoleh nilai derajat keasaman selama 3 bulan berturut-turut tertera pada tabel 6:
Tabel 6. Data pH
Dari data pH yang didapat tiap minggu dalam 3 bulan berturut-turut menunjukkan rata-rata 7, karena pada budidaya ikan dan sayuran sistem
akuaponik ini pH yang diharapkan berkisar 6-8 derajat. pH yang diperoleh menunjukan bahwa penyaringan air dengan tanaman mentimun berbasis teknologi
akuaponik cukup baik untuk budidaya ikan gurami. Sesuai dengan pernyataan Sapto Ciptanto 2010, derajat keasaman dipengaruhi oleh aktivitas ikan dan
organisme lain, yaitu pernapasan respirasi. Respirasi menghasilkan CO
2
yang Bulan
Minggu I
II III
IV Juni
7,5 7,4
Juli 7,3
7,5 7
7 Agustus
7 7
7,1 7,1
September 7,1
7,1 7
7,2
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan pH menurun. Pada malam hari pH air cenderung lebih rendah dari pada siang hari, syarat lain yang penting adalah fluktuasi atau perbedaan pH pagi
dan siang tidak lebih dari 1.
NH3 Amonia
Hasil penelitian memperoleh nilai NH3 selama 3 bulan berturut-turut tertera pada tabel 7:
Tabel 7. Data NH3 Amonia
Dari tabel 7, kadar amonia selama 3 bulan berturut-turut dapat dilihat bahwa nilai tertinggi 0,23 mgl sedangkan nilai rata-ratanya 0,20 mgl.NH3 yang
diperoleh menunjukan bahwa penyaringan air dengan tanaman mentimun berbasis teknologi akuaponik cukup baik untuk budidaya ikan gurami. Sesuai dengan
pernyataan Sapto Ciptanto 2010, yang menyatakan bahwa standart NH3 amonia dalam kualitas air yang baik pada budidaya ikan gurami minimum 0,08
mgl dan maksimal 0,60 mgl.
Suhu
Dari hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah rata-rata 27 C.Suhu
yang ditolerir pada pertumbuhan ikan gurami berkisar antara 24 C -28
C Harsono Puspowardoyo 1992. Suhu yang diperoleh menunjukan bahwa
penyaringan air dengan tanaman mentimun berbasis teknologi akuaponik cukup baik untuk budidaya ikan gurami.Besarnya suhudiperoleh dalam penelitian ini
Bulan Minggu mgl
I II
III IV
Juni 0,15
0,19 Juli
0,20 0,14
0,10 0,23
Agustus 0,20
0,14 0,14
0,14 September
0,15 0,16
0,17 0,19
Universitas Sumatera Utara
yang berlangsung selama tiga bulan berturut-turut data lebih rinci dapat dilihatpada Lampiran 8, 9, 10 dan 11.
3. Pertumbuhan panjang dan bobot tanaman