Keteruraian oksigen didalam air menurun dengan kenaikan temperatur dan garam-garam terlarut. Didalam air segar, keteruraian oksigen adalah 14,6 mgl.
Satuan DO dinyatakan dalam mgl, pengukuran dapat dilakukan antara lain berdasarkan teknik titrasi dengan menggunakan metode modifikasi Azida.
Berbagai alat pengukur oksigen terlarut DO-meter kini sudah banyak tersedia secara komersial. Kebutuhan oksigen bagi ikan bervariasi menurut jenis dan
umurnya. Secara umum dapat dinyatakan bahwa rentang antara 3 sampai 6 mgl merupakan interval tingkatan DO yang aman bagi hampir semua ikan Dumairy,
1992.
D. Teknologi Vertikultur
Vertikultur adalah istilah Indonesia yang diambil dari istilah Verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata yaitu vertical dan culture,
makna vertikultur adalah sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara vertical atau bertingkat Widarto, 1996.
Dengan bercocok tanam sistem teknologi vertikultur, disamping kondisi tanamannya lebih baik, jumlah tanaman per hektarnya jauh lebih banyak. Secara
matematis jumlah tanaman bisa mencapai 7 sampai 20 kali lipat, bahkan lebih. Banyaknya jumlah tanaman yang dapatdibudidayakan secara vertikultur ini
karena disamping kerapatannya cukup tinggi juga karena disusun secara bertingkat keatas. Semakin banyak tingkatnya semakin banyak tanaman yang
dapat ditanam Widarto, 1996.
Universitas Sumatera Utara
Sejarah Ikan Gurami
Untuk memudahkan identifikasi dan melihat kekerabatan gurami dengan ikan yang lain telah dilakukan klasifikasi berdasarkan ilmu taksonomi. Klasifikasi
ikan gurami secara lengkap adalah sebagai berikut: Fillum
: Chordata Subfillum
: Vertebrata Class kelas
: Pisces Subklas anak kelas : Actinopterygi
Ordo :Labyrinthici
Genus :Osphronemus
Spesies : Osphronemus Gouramy Lacapede
Rukmana , 2005. Tabel. 1. Standart Kualitas Air Untuk Budi Daya Ikan Gurami
Sumber: Sapto ciptanto, 2010 Pemeliharaan gurami secara intensif juga dapat dilakukan secara tunggal
monokultur atau campuran polykultur. Dalam budidaya skala besar, pemeliharaan gurami dengan sistem monokultur maupun polykultur dapat
memberikan keuntungan ganda Harsono, 1992.
Parameter kualitas air Standar kualitas air
Suhu 24-28
C pH
6,5-8 Oksigen Terlarut DO
5 mgliter NH
3
0,6 mgliter TransparansiKecerahan
25-50 cm Karbondioksida CO
2
15-25 mgliter Nitrit NO
2
0,05 ppm Alkalinitas
20 mgliter Kesadahan total
20 mgliter
Universitas Sumatera Utara
Irigasi secara umum didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanaman untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Meskipun demikian, suatu definisi yang lebih umum dan termasuk sebagai irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk setiap jumlah.
Tabel. 2. Perbedaan irigasi permukaan dan irigasi tetes
Irigasi permukaan Irigasi tetes
Ekonomis penggunaannyapembuatannya Mahal pembuatan jaringan irigasinya
Sumber payau atau air garam tidak sesuai Garam tanah atau sumber air garam
payau, dapat dimanfaatkan Boros air
Hemat air Hasil rendah
Hasil tertinggi Tanah hilang di bawah kanal saluran
Maksimum penggunaan tanah Cocok untuk semua tanaman
Cocok untuk menutup tumbuh, tanaman sayuran dan buah-buahan
Cocok untuk semua tanah kecuali tanah sangat ringan
Cocok untuk semua tanah, khususnya tanah bertekstur kasar
Lokalisasi aplikasi pupuk tidak mungkin Aplikasi pupuk lokal meminimalkan
penguapan Tinggi perkolasi kerugian dan pencucian
bawah pupuk Perkolasi kerugian minimum;
mengurangi pencucian down pupuk Kurang efektif dalam efisiensi distribusi
air Lebih efektif dalam efisiensi
distribusi air Membutuhkan meratakan
Tidak memerlukan meratakan Semua permukaan tanah jenuh, 20-50
dibasahi bahkan dalam irigasi alur Zona akar Hanya jenuh selama irigasi
Faktor tanah memainkan peran penting dalam membangun frekuensi irigasi
Faktor tanah memainkan peran yang kurang penting dalam membangun
frekuensi irigasi
Gerakan uap air adalah normal dengan bentuk alur
Distribusi kelembaban Ultimate sekitar dua dimensi
Variasi pasokan sulit untuk membuat Pasokan ke lapangan dapat diatur
dengan aese dengan mengatur katup Aliran permukaan dikaitkan dengan erosi
tanah Tidak ada aliran permukaan dan tidak
ada erosi tanah Distribusi air tidak seragam, itu adalah
rendah yang 25 sampai 50 persen pada irigasi alur
Distribusi air sangat seragam dan terkontrol karena masing-masing
disributes nozzle dengan jarak dekat jumlah air yang sama
Biaya tenaga kerja tinggi Rendah biaya tenaga kerja
Terendah efisiensi irigasi 50 Tertinggi efisiensi irigasi 90
Sumber: Hansen, dkk, 1992.
Universitas Sumatera Utara
E. Jenis Tanaman Mentimun