Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengarang mendatangkan permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan berdasarkan pengalamannya. Walaupun bersifat fiksi pengarang mendatangkan konflik dengan sangat selektif, penuh penghayatan dengan sadar dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang memunculkan gagasan, amanat tertentu berdasarkan imajinasi dengan bahasa sebagai penyampainya. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara mendalam melalui proses imajinasi. Karya sastra diciptakan untuk menyampaikan ide, pesan yang terkandung di dalamnya kepada pembaca. Imajinasi berperan besar dalam menetukan karya sastra. Setiap pengarang memiliki ciri tersendiri dalam menghasilkan karya sastra , hal ini sesuai dengan kemampuan pengarang mengolah sumber dan objeknya. Entrok 2010, 86 2011, Maryam 2012 dan , Pasung Jiwa 2013. Keempat novel tersebut merupakan karya Okky Madasari yang memiliki hubungan mengenai perlawanan atas ketidakadilan dan perjuangan untuk lepas dari belenggu. Adapun alasan peneliti menjadikan novel Pasung Jiwa sebagai objek penelitian karena peneliti sangat tertarik dengan kehidupan tokoh yang terjadi 2 sebelum reformasi.Kebebasanuntuk bertindak dan berekspresi seolah-olah dibatasi oleh pihak yang memiliki kekuasaan. Okky seolah-olah membawa 3 pembaca untuk kembali ke masa sebelum reformasi secara halus. Okky menulis karyanya berdasarkan fakta yang terjadi. Dalam novelnya ia menyinggung masalah krisis moneter, dan masalah sosial seperti diskriminasi. Selain itu, novel Pasung jiwa menyuguhkan cerita yang tidak biasa. Seperti lelaki yang memiliki sifat kewanitaan, sehingga kehadiranya sulit diterima oleh masyarakat sekitarnya. Namun pada saat ia bebas dan menemukan jatidirinya dengan menganti nama menjadi Sasa, masyarakat dan keluarganya tidak dapat menerimanya. Selain latar belakang tokoh sebagai waria, masih ada tokoh lain yang memiliki status sosial yang sulit diterima masyarakat. Seperti Elis, tokoh Elis adalah wanita tunasusila yang berani memilih jalan tersebut tanpa penyesalan. Sehingga mereka memperoleh tindakan diskriminasi. Tindakan diskriminasi merupakan pencekal kebebasan, karena latar belakang tertentu. Menurut Setiadi 2007: 158 Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan kebangsaan seseorang. Penelitian ini menjurus pada sastra dan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sosiologi sastra sosiosastra. Sosiologi dan sastra merupakan disiplin ilmu yang berbeda. Perbedaan dari disiplin ilmu inilah yang dapat melengkapi dan menjadi kesatuan. Seperti yang dikemukakan oleh Damono 1984:8 meskipun sastra dan sosiologi bukanlah dua bidang yang sama sekali berbeda garapan, 4 malah dapat dikatakan saling melengkapi, nyatanya keduanya selama ini cenderung untuk berpisah-pisah. Masalah sosial yang terdapat dalam karya sastra dapat dipahami dengan teori sosilogi sastra.

1.2 Rumusan Masalah